Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Waktunya Berkencan di Eropa!

Jadi au pair tidak selalu berurusan dengan kerjaan rumah tangga, anak, atau kursus bahasa. Ada kalanya saya juga butuh teman lawan jenis yang bisa diajak main ke kafé, bicara panjang lebar dari A sampe Z, sekalian menghabiskan malam akhir pekan. Berkencan di Eropa dan Indonesia tentunya berbeda. Bukan hanya dari orangnya, tapi juga dengan budaya berkencan yang cukup membuat saya kadang rindu "manisnya" kencan a la Indonesia. 1. It's not easy to meet but find Tinggalkanlah ekspektasi betapa mudahnya bertemu dengan prince charming di Eropa seperti layaknya novel-novel romantis atau American teenage drama dalam kehidupan nyata. Sebagai seorang au pair yang jaringan pertemanannya terbatas, bertemu dengan para cowok asing yang berkualitas tentunya perlu sedikit usaha. Dari yang usaha sering-sering datang ke bar atau klub malam, ataupun menghabiskan banyak waktu kenalan dengan pria asing via aplikasi kencan seperti POF, Tinder, OK Cupid, Happn, dan sejenisn