Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

NOODLE STATION: Tempat Makan Terbaik di Mahalnya Reykjavík

Untuk urusan perut saat travelling, saya cukup yang tidak ingin ambil aman. Saya tidak terburu-buru mencari Mekdi ataupun Subway terdekat hanya karena murah. Daripada menyerah dengan burger asal Amerika, saya malah ke supermarket mencari buah, yoghurt, ataupun mie instan kalau sedang kehabisan uang dan tidak bisa mencicipi makanan lokal. Don't get me wrong! I do love burger and fries, but show me the local ones please ;) So, what I always do before travelling? Always study place to eat beforehand! Di pusat kota Reykjavík, saya tidak menemukan makanan cepat saji semisal Mekdi, Subway, maupun rekan-rekannya. Bagus! Seputar area downtown Reykjavík, saya hanya melihat restoran lokal khas Islandia, masakan oriental, ataupun hotdog terenak yang kata orang sangat recommended ! Sebelum ke Islandia, saya memang sudah membaca reputasi bagus bar soup di daerah Laugavegur, Noodle Station . Beruntung sekali, hostel yang akan saya tempati hanya 2 menit jalan kaki dari tempat i

PRAHA: Liburan Dari Kafe ke Kafe

Setelah memutuskan memilih negara-negara murah di Eropa tengah untuk liburan musim panas, saya sudah mewanti-wanti seorang teman untuk memasukkan Praha sebagai kota terlama yang akan kami kunjungi. Teman Belgia saya, Mittchie, juga setuju kalau kami memang wajib mengunjungi Praha lebih lama. Praha, ahh little sister of Paris , katanya. Mulai dari distrik Letna yang kalem, trekking ke bukit hingga sampai di Metronome dan melihat keindahan Praha dari ketinggian, TV Tower, hingga banyaknya bangunan warna-warni didominasi warna oranye yang manis. Tapi saya sebal kalau hanya menyusuri Praha dari Old Town saja. Sama seperti halnya Paris, turis di Praha juga selalu memenuhi daerah pusat kota. Saya bosan tiap jalan beberapa meter selalu saja menemui aktor dan aktris K-Pop KW 3. Seriusan, mereka ada dimana-mana! Oke, karena saya dan Mittchie juga tidak terlalu suka s ightseeing dan berkumpul dengan turis, akhirnya kami putuskan memasukkan agenda wisata kuliner di Praha. Ketimbang

8 Ways How to be a Dane

Danes are the happiest creatures on earth, people said. I know, the starter is so mainstream, but that's all that I can think right now. Living for a year and (still) more with Danish family opens my mind and eyes to know their culture better. In my opinion, Danes are happy because they know how to manage time between working and having fun at the same time. They are laid-back towards life, have a strong connection with their old friends, and enjoy the comfort of how Denmark gives them. Danes love their country so much! I know, some Danes hate to be Danes and sometimes want to be judged as an international person by foreigners. But don't get me wrong, they still love the privileges of Denmark system that they're hard to refuse (even living far far away now). If we're living in Denmark and thinking of being a local, the key point is learning Danish first. Trust me, even Danes would think we are part of them if we could say some phrases in their language. Even your