Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Rencana Eks-Au Pair Setelah Au Pairing

Satu atau dua tahun bukanlah waktu yang lama jika masa au pairing mu sangat menyenangkan. Terlebih lagi biasanya beberapa bulan sebelum kepulangan ke Indonesia, kita sudah punya banyak teman akrab atau someone special yang rasanya sedih sekali untuk ditinggal. Tapi tiket pulang sudah di tangan dan waktu kepulangan ke Indonesia tinggal sebentar lagi. Lalu apa yang akan dilakukan eks-au pair ini setelah masa au pairing mereka di Eropa? Beberapa teman au pair biasanya sudah memiliki beberapa rencana yang akan mereka lakukan selepas belajar dan bertukar budaya selama setahun disana. 1. Kembali ke Indonesia dan melanjutkan kuliah yang tertunda Beberapa eks-au pair yang tujuannya mendalami bahasa asing, biasanya sengaja stop out dulu dari kuliah demi jadi au pair. Selepas masa au pair mereka selama satu tahun di Eropa, tentunya sudah berbekal pengalaman dan juga kemampuan bahasa asing yang lebih baik. Hal ini pastinya akan dilakukan para eks-au pair yang masih berstatus mahasis

Saatnya Au Pair Travelling!

Dalam satu tahun, seorang au pair akan mendapatkan liburan yang masanya dari dua minggu hingga satu bulan tergantung regulasi negara atau tawar-menawar dengan keluarga angkat. Liburan ini sifatnya pribadi dan gaji kita tetap akan dibayar penuh walau mengambil masa 'cuti' hingga satu bulan. Masa-masa ini biasanya digunakan seorang au pair untuk travelling ke tempat baru di negara yang sama, ataupun hijrah ke luar negeri. Biasanya dari Indonesia kita sudah punya beberapa tempat yang akan dikunjungi, alias dream places atau wishlist , kalau sudah sampai Eropa. Apalagi negara-negara Eropa begitu banyak jumlahnya untuk dikunjungi dan yang pasti setiap tempat memiliki kecantikannya sendiri. Beberapa au pair ada yang sengaja menyempatkan travelling di akhir pekan ke negara tetangga yang cukup dekat, lalu ke negara-negara yang agak jauh saat liburan panjang. Sama seperti teman-teman au pair lainnya, saya juga sempat menuliskan beberapa tempat dan kota-kota rekomen

Salju Pertama di Belgia

Desember 2014, newsfeed Facebook saya dibanjiri posting- an teman au pair Indonesia di Belgia yang begitu bahagianya bisa melihat dan merasakan langsung salju di musim dingin tahun kemarin. Bukan hanya mereka, tapi saya pun ikut bahagia dengan keceriaan musim dingin di penghujung tahun. Sebenarnya warga Belgia sendiri juga agak ragu apakah salju akan turun, mengingat suhu di musim gugur yang abnormal alias 'terlalu' panas dari suhu biasanya. Masuk awal-awal musim dingin pun, matahari sedang senangnya bersinar terik walau kadang disertai angin kencang saat tengah hari. Natal tahun kemarin saya tidak ikut agenda host family  liburan ski ke Austria. Cukup menyenangkan juga karena rumah sedang kosong dan jam kerja saya yang ikut ditiadakan. Walaupun tidak terlalu mengharapkan salju akan turun, tapi sepertinya tinggal di Eropa tidak terasa "empat musimnya" kalau belum bisa merasakan sendiri wujud si es halus alami itu.  Sehari sebelumnya, seorang teman