Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Mengurus Visa Kunjungan Keluarga (Au Pair) ke Norwegia

Salah satu tujuan saya jadi au pair lagi di Norwegia adalah berharap bisa mengundang keluarga datang ke Eropa suatu hari nanti. Saya sudah sering jalan-jalan di Eropa, saatnya berbagi kebahagiaan dengan keluarga di rumah. Sekembalinya ke Norwegia, saya pun mantap mengundang ibu atau adik saya ke Oslo sekalian jalan-jalan ke beberapa negara Schengen. Niatnya mereka ingin berkunjung Januari tahun depan karena lagi low season . Tapi saya paham bagaimana Eropa Utara saat musim dingin , akhirnya liburan dimajukan ke musim gugur tahun ini. Hanya adik saya yang akan datang karena bertepatan dengan libur sekolahnya. Ibu saya enggan karena sedang sibuk dan takut kalau harus pulang pergi sendirian. Maklum, ibu saya memang tidak bisa bahasa Inggris sama sekali dan ditakutkan akan ada masalah di bandara nantinya. Adik saya sekarang tinggal dan sedang belajar di Cina, jadi starting point akan dimulai dari Shanghai Pudong. Karena sudah berniat mengundang keluarga ke Eropa, saya yang akan bert

Mengasuh Anak-anak Keluarga Eropa

If people think, I want to be an au pair (this long) because I love kids, that's totally wrong!  Though, I am so good at faking it.  Lasse, host dad Norwegia, menyapa saya dengan muka lelah di pagi yang cerah. Dia mengadu kalau si kakak tak henti-hentinya bangun dan menangis sejak jam 2 pagi. Tak jelas apa sebabnya, tapi si bapak ini harus bolak-balik menenangkan si anak. " Too much work to do also. I am so tired ," keluhnya sambil tetap tersenyum. Tidak sekali ini saja si bapak mengeluh tentang gaya hidupnya yang berubah sejak punya anak. Lasse memang jujur dalam banyak hal dan tidak segan menceritakannya ke orang baru, seperti saya. Dari foto lamanya yang saya lihat, si bapak dulunya sangat menjaga bentuk badan dengan cara terus berolahraga. " Now I even have no time to exercise ," keluhnya lagi di waktu yang lain. " I am actually exhausted. I'd rather watch a movie, than run. But it's obligatory! Too much fatty food last weekend

Tinggal di Norwegia, Belajar Norsk

Bahasa Norwegia ( Norsk ) adalah bahasa resmi yang dipakai di Norwegia dengan dua penulisan yang berbeda, Bokmål ( Book language ) dan Nynorsk ( New Norwegian ). Dua-duanya mirip secara linguistik namun pada dasarnya lebih dianggap sebagai "dialek dalam tulisan". Bokmål diajarkan dan dipakai oleh 90% populasi Norwegia, sementara Nynorsk hanya dipakai oleh 10% penduduk Norwegia di bagian barat. Sebetulnya bahasa Norwegia bukan bahasa baru bagi saya. Layaknya bahasa Nordik yang mirip-mirip, pola tatabahasa dan penulisannya seragam dengan bahasa Denmark dan bahasa Swedia. Saya sempat belajar bahasa Denmark sampai Modul 4 dan beruntungnya hal tersebut cukup membantu saat awal berkenalan dengan host kids . Tapi meskipun penulisan bahasa Denmark dan Norwegia sangat mirip, jangan bayangkan pelafalannya. Norsk terdengar lebih masuk akal dan cocok bagi lidah orang Indonesia. Kalau bahasa Swedia dan Norwegia intonasinya seperti orang bernyanyi, bahasa Denmark lebih terdengar

Mitos dan Fakta Au Pair di Skandinavia

Sebenarnya saya tidak berminat jadi au pair di Denmark sebelumnya. Tujuan kedua saya setelah Belgia adalah Prancis, negara kuliner, seni, dan budaya. Saya memang suka seni dan sempat belajar bahasa Prancis, makanya sayang sekali kalau kemampuan bahasa saya tidak sempat terasah. Gagal di Prancis, saya mencoba peruntungan di negara Skandinavia. Waktu itu sebetulnya saya ingin ke Swedia, tapi malah mendapatkan keluarga angkat di Denmark . Jujur saja, saya tidak pernah tahu bagaimana membaca Copenhagen  dalam bahasa Inggris dengan benar sebelum mengajukan visa ke VFS Global di Jakarta. Saat itu terpampang layar besar di depan meja customer service yang memperkenalkan kota Kopenhagen dan alam Denmark yang tidak pernah saya tahu sebelumnya. Saya juga baru tahu kalau Kopenhagen mirip Amsterdam yang terdapat kanal di tengah kota. Sebelum wawancara di kedubes pun, saya bingung apa trademark negara Denmark dan apa yang menarik dari tempat ini. Saya sampai harus s earching dulu tentang

Weekend Trip to Southern France: Céret and Collioure

Summer was coming and my Norwegian host family started to pack the bags again heading to their private mansion in France. It's been twice this year. But I don't want to talk about their marvelous mansion since it is private and they keep it unknown. It's located in Céret, a charming old town in the foothills of the Pyrenees Mountains in the south of France, just 25 km from the border of Spain. Therefore, cultural festivals celebrating the Catalan heritage of the region take place throughout the year. I am lucky to be their au pair and travel for free to a place where I have never heard of and been before. Since I was new on their traveling routines, my host dad didn't stop dazzling me about Céret in our way to the mansion. They are so in love with this place and have thrown their wedding party here with an interfusion of French and Catalan culture. I have seen the wedding album when they wore traje de luces to associate with the annual bullfighting festiv