Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Hijrah ke Luar Negeri Itu Melelahkan

Muncul perasaan sedih, haru, namun bercampur bahagia ketika pesawat Thai Airways yang saya tumpangi mendarat di Bandara Oslo-Gardermoen. Bahagia karena akhirnya perjalanan panjang nan melelahkan selesai juga. Haru karena bisa mendapat kesempatan kembali lagi ke Eropa. Tapi juga sedih karena lagi-lagi meninggalkan keluarga dan teman-teman terdekat di Indonesia. Ini kali ketiganya saya pindah dan tinggal di Eropa. Setelah drama visa Norwegia dan paspor yang cukup menyita waktu, tenaga, dan biaya, akhirnya semua terbayarkan karena bisa mendapatkan izin tinggal selama 2 tahun di negara terbahagia di dunia ini (2017). Dalam waktu 3 tahun terakhir, saya bersyukur bisa mendapat kesempatan tinggal di 3 negara Eropa plus jalan-jalan ke banyak tempat. Tapi dalam waktu 3 tahun juga, saya sudah 5 kali mengepak barang untuk pindah dan pulang. Kalau ada yang mengatakan saya beruntung, tentu saya harus lebih banyak bersyukur.

Cupcake Kaos Kaki Untuk Bunny

Saya sebenarnya sudah gatal memberikan Bunny kaos kaki. Beberapa kali, saya memergoki doi yang ternyata memakai kaos kaki berwarna gelap tapi tidak selaras. Yang kanan pakai hitam, yang kiri pakai biru dongker. "Iya, saya sering kesulitan menemukan pasangannya karena hampir semua kaos kaki saya warnanya gelap. They are dark, but have different.. how do you call it? Tone? Jadi kalau penerangan sedang tidak bagus, saya asal ambil saja yang warnanya sama. Tapi pas sudah terang, baru ketahuan kalau mereka beda." Hmm.

Izin Tinggal Norwegia Saya Akhirnya Granted!

February brings perennials after a long halt! Sure, February brings the good news. Setelah akhirnya harus menunggu lebih dari 3 bulan, kabar mengenai izin tinggal Norwegia saya granted juga. Dua kali mengurus aplikasi au pair di dua negara, baru sekalinya ini saya merasa was-was, deg-degan, plus mesti merepotkan banyak orang. Sayangnya, karena keputusan dari UDI baru diterima  awal Februari, saya dan keluarga di Oslo harus menunggu lebih lama lagi sebelum visa Norwegia betul-betul tertempel di paspor. Padahal kemarin harusnya awal Februari sudah harus ke Oslo. Tips dari saya, tidak usah apply via Konsulat Jenderal Norwegia di Denpasar dan Medan. Demi menghemat waktu dan biaya, akan lebih baik kalau langsung apply saja via VFS Global di Jakarta. Karena tidak perlu syarat biometrik, dokumen bisa dikirimkan ke kantor mereka dan langsung bisa diproses.