Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Kopenhagen: Kota Pecinta Desain dan Rileksnya Nongkrong

Pertama kali datang ke Kopenhagen , saya sedikit skeptis dengan kota mini ini. Apa yang Kopenhagen miliki selain pelabuhan dengan bangunan warna-warninya? Sempat bertanya dengan cowok lokal di Tinder, saya malah dijawab tegas, "apa yang kamu mau? Banyak bar tuh!" Oke. Sama seperti ibukota lain di Eropa, Kopenhagen juga memiliki museum dan segala bentuk tempat tamasya lainnya. Saya sebenarnya kurang begitu menyukai museum ataupun bangunan-bangunan kuno semacam kastil ataupun gereja tua. Gaya jalan saya sebenarnya lebih senang mengunjungi tempat-tempat yang banyak orang lokalnya, rileks, dan tidak selalu harus menconteng daftar must visit. Nyaris setahun tinggal di Denmark dan lebih sering bolak-balik Kopenhagen, saya menyadari kalau Kopenhagen memang cukup membosankan. Apalagi kalau hanya bolak-balik stasiun Nørreport atau Strøget menuju Kongens Nytorv lalu berlabuh di Nyhavn, yang selalu ramai oleh turis. Wah, benar dah, bosan! Kembali ke jawaban si cowok Tinder, sebena

STOCKHOLM: Kota Trendi, Gudangnya Cowok Cewek nan Modis

Saya memang sudah jatuh cinta dengan Stockholm sejak tinggal di Indonesia. Salah satu MLM kosmetik, si O, yang memang asalnya dari Swedia sering sekali membuat para anggota MLM bergiat-giat ria menuntaskan isi tabungan agar dapat poin. Kumpulan poin dan jaringan anggota pun diyakini memang bisa membawa beberapa orang berkunjung ke Stockholm. Saya? Hah, hanya anak muda pemakai kosmetik yang jauh dari kata sukses di MLM. Stockholm rasanya begitu jauh dari Indonesia. Tapi entah kenapa walaupun jauh, saya yakin saja suatu kali bisa kesini. Benar saja,  finally here I am now, in Stockholm, tanpa embel-embel MLM. Kunjungan pertama saya ke Stockholm kali ini sebenarnya bukan dalam rangka sengaja jalan-jalan atau w eekend getaway . Yang pertama, saya hanya ingin kesini demi menuntaskan rasa penasaran. Yang kedua, karena seorang teman memang tinggal di Swedia, kebetulan pula hari ulang tahun saya saat weekend , jadinya saya datang hanya ingin merayakan ulang tahun bersama dia. Sayangnya,