
Tidak seperti bahasa Jerman, Prancis, atau Belanda yang lebih terkenal, saya cukup amazed saat tahu ada beberapa orang di Indonesia tertarik belajar bahasa Norwegia. Beberapa dari mereka bahkan bertanya ke saya sumber belajar yang bisa digunakan mengingat tak ada yang menyelenggarakan kursusnya di Indonesia.
Hanya dituturkan oleh 5,5 juta orang di Eropa Utara, bahasa Norwegia yang merupakan rumpun akar bahasa Jermanik sebetulnya bukanlah bahasa populer untuk dipelajari. Rasanya tak ada alasan yang kuat mempelajari bahasa ini jika kamu tak punya niat tinggal di negaranya langsung. Kebanyakan imigran yang tinggal di Norwegia pun sebetulnya hanya belajar mati-matian karena dua hal, syarat dapat pekerjaan dan sedang proses ingin mendapatkan PR (Permanent Residence) serta ganti kewarganegaraan. Di samping itu, masih banyak yang malas belajar karena mayoritas orang Norwegia lancar berbahasa Inggris.
Tapi berita baiknya, Norwegia masuk ke dalam negara Skandinavia yang memiliki bahasa serumpun dengan dua negara tetangganya, Swedia dan Denmark. Secara lisan, bahasa Norwegia sangat mirip dengan bahasa Swedia dan mereka biasanya bisa mengerti satu sama lain. Sementara tulisan, kita bisa lebih mudah memahami bahasa Denmark karena alfabet yang dipakai sama. Nilai plusnya, kita punya kelebihan menguasai bahasa asing lain selain bahasa Inggris. Karena kenapa, English is boring :b