Langsung ke konten utama

Book Review: Haram Keliling Dunia

image source

3 "F"antastic ways to reach your dream fabulously: Focus, Fun, Fascinating - NFW

Itulah salah satu motivation quote milik penulis, Nur Febriani Wardi, dalam bukunya Haram Keliling Dunia. Apa yang kamu lakukan saat kamu punya mimpi yang besar tapi terhalang oleh kehendak orang tua? Menuruti kehendak orang tua lalu menyisihkan mimpi besarmu demi mereka, atau berani mengambil resiko meraih mimpi yang kamu tuju hingga harus kerja keras demi membuktikan sebuah prestasi ke orang tua? 

Nur Febriani Wardi, gadis berzodiak Aquarius yang lahir di Kalimantan ini, awalnya memiliki cita-cita menjadi seorang insinyur saat kecil. Sang ayah, awalnya menginginkan anaknya menjadi seorang PNS. Namun, Febri yakin kalau PNS bukanlah satu-satunya pekerjaan yang akan membuat hidupnya bahagia. Ia tak mau terkungkung di belakang meja PNS yang dapat mematikan kreativitasnya. Namun ada harapan lain dan keyakinan penuh dalam diri yang membuatnya selalu berusaha mewujudkan mimpinya hingga bertahan melawan keinginan orang tua, yaitu pergi keliling dunia.

Kaver kuning yang cheerful
Berawal dari Tanah Haram, kegiatan sukarelawan, hingga akhirnya sukses mendapatkan beasiswa S2 dari pemerintahan Belanda, merupakan gerbang awal perjalanannya keliling dunia. Dari mulai menjadi Cinderella di Kapal Henry Dunant, nekad mengunjungi Grotta Azzura yang konon kabarnya merupakan air terbiru di dunia, di-PHP-in cowok India di Berlin, hingga menceritakan sungguh tidak enaknya sakit di luar negeri. Tidak hanya disuguhkan cantiknya benua Eropa, tapi pembaca juga diajak belajar sejarah seperti tragisnya kematian seorang putri kerajaan di Austria atau mengenal kota tua yang sempat hilang dan terlupakan 1700 tahun lamanya.

Cerita perjalanan Febri ke benua Eropa, dituliskan secara ringan dan cocok untuk bacaan anak muda. Gaya bahasa yang kocak dan jujur kerap mengundang senyum serta iri tentang pengalaman yang dialami penulis. Tidak hanya berbagi kisah kepada para penyuka travelling, lebih dari itu, penulis ingin buku ini bisa menginspirasi pemuda-pemudi Indonesia untuk berani bermimpi dan pantang menyerah mengejar mimpi-mimpi itu. Bukan dengan maksud melawan orang tua demi mimpi, namun selama kita masih punya hati dan otak, yakinlah bahwa kita mampu mengalahkan segala keterbatasan yang ada.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bule Ketemu Online, Bisakah Serius?

( PERHATIAN!!! SAYA BANYAK SEKALI MENERIMA TESTIMONIALS SOAL COWOK-COWOK DARI INGGRIS YANG MEMINTA ALAMAT SI CEWEK YANG DIKENAL VIA ONLINE. FYI , HAMPIR SEMUA MODUS PENIPUAN SEPERTI INI BERASAL DARI INGGRIS DAN AMERIKA! JANGAN PERNAH TERTIPU KEMASAN KULIT PUTIHNYA, KARENA BISA JADI YANG KALIAN AJAK CHATTING -AN ATAU VIDEO CALL -AN ITU ADALAH PENIPU !! JANGAN PERNAH BERI DATA DIRI SEPERTI NAMA LENGKAP, ALAMAT, SERTA NOMOR IDENTITAS ATAU KARTU KREDIT KE ORANG-ORANG ASING LEWAT DUNIA DIGITAL! BE SMART, BE AWARE, AND PLEASE JANGAN DULU BAPERAN KALO ADA YANG MENGAJAK NIKAH PADAHAL BARU SEMINGGU KENAL!!!) Selain berniat jadi au pair, ternyata blog saya banyak dikunjungi oleh cewek-cewek Indonesia yang ingin pacaran atau sedang dekat dengan bule. Gara-gara tulisan tentang cowok Eropa dan cowok Skandinavia , banyak pembaca blog yang mengirim surel ke saya dan curhat masalah cintanya dengan si bule. Aduh, padahal saya jauh dari kata "ahli" masalah cinta-cintaan. Saya sebet

Mempelajari Karakter Para Cowok di Tiap Bagian Eropa

*I talk a lot about European boys in this blog, but seriously, this is always the hottest topic for girls! ;) Oke, salahkan pengalaman saya yang jadi serial dater  selama tinggal di Eropa. Tapi gara-gara pengalaman ini, saya juga bisa bertemu banyak orang baru sekalian mempelajari karakter mereka. Cowok-cowok yang saya temui ini juga tidak semuanya saya kencani. Beberapa dari mereka saya kenal saat workshop, festival, ataupun dari teman. Beruntung sekali, banyak juga teman-teman cewek yang mau menceritakan pengalamannya saat berkencan dari cowok ini, cowok itu, and all of them have wrapped up neatly in my head! Secara umum, tulisan yang saya ceritakan disini murni hasil pengalaman pribadi, pengalaman teman, ataupun si cowok yang menilai bangsanya secara langsung. Letak geografis Eropanya mungkin sedikit rancu, tapi saya mengelompokkan mereka berdasarkan jarak negara dan karakter yang saling berdekatan. Kita semua benci stereotipe, tapi walau bagaimana pun kita tetaplah bagi

7 Kebiasaan Makan Keluarga Eropa

Tiga tahun tinggal di Eropa dengan keluarga angkat, saya jadi paham bagaimana elegan dan intimnya cara makan mereka. Bagi para keluarga ini, meja makan tidak hanya tempat untuk menyantap makanan, tapi juga ajang bertukar informasi para anggota keluarga dan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Selain table manner , orang Eropa juga sangat perhatian terhadap nilai gizi yang terkandung di suatu makanan hingga hanya makan makanan berkualitas tinggi. Berbeda dengan orang Indonesia yang menjadikan meja makan hanya sebagai tempat menaruh makanan, membuka tudung saji saat akan disantap, lalu pergi ke ruang nonton sambil makan. Selama tinggal dengan banyak macam keluarga angkat, tidak hanya nilai gizi yang saya pelajari dari mereka, tapi juga kebiasaan makan orang Eropa yang sebenarnya sangat sederhana dan tidak berlebihan. Dari kebiasaan makan mereka ini juga, saya bisa menyimpulkan mengapa orang-orang di benua ini awet tua alias tetap sehat menginjak usia di atas 70-an. Kuncinya, pola

Hal yang Harus Diketahui Sebelum Memutuskan Jadi Au Pair

Nyaris empat bulan saya disini, masih banyak saja tanggapan dan respon positif bahkan negatif dari orang terdekat saat tahu saya sedang di luar negeri. Ada yang menganggapnya wah sekali karena beruntung mendapatkan kesempatan ke luar negeri, ada juga yang menganggapnya biasa saja saat tahu pekerjaan saya sebagai au pair. Au pair bukanlah pekerjaan yang berjenjang karir, tapi menurut saya program ini bisa memberikan pengalaman yang keren sekali (atau bahkan buruk sekali). Au pair memang bisa disamakan dengan homestay, sebuah program pertukaran budaya yang ditawarkan oleh beberapa yayasan dan beasiswa di Indonesia. Bedanya, kita juga bisa mencari uang dari keluarga tersebut dengan membantu mereka mengurus anak, bersih-bersih, atau melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Upahnya? Jangan dikurs ke rupiah ya. Memang upahnya tergolong tinggi saat dibawa ke Indonesia. Tapi, biaya hidup di Eropa yang juga sama tingginya, menegaskan kalau upah yang kita terima ini sebandin

Guide Untuk Para Calon Au Pair

Kepada para pembaca blog saya yang tertarik menjadi au pair, terima kasih! Karena banyaknya surel dan pertanyaan tentang au pair, saya merasa perlu membuat satu postingan lain demi menjawab rasa penasaran pembaca. Mungkin juga kalian tertarik untuk membaca hal-hal yang harus diketahui sebelum memutuskan jadi au pair  ataupun tips seputar au pair ? Atau mungkin juga merasa tertantang untuk jadi au pair di usia 20an, baca juga cerita saya disini . Saya tidak akan membahas apa itu au pair ataupun tugas-tugasnya, karena yang membaca postingan ini saya percaya sudah berminat menjadi au pair dan minimal tahu sedikit. Meskipun sudah ada minat keluar negeri dan menjadi au pair, banyak juga yang masih bingung harus mulai dari mana. Ada juga pertanyaan apakah mesti pakai agen atau tidak, hingga pertanyaan soal negara mana saja yang memungkinkan peluang kerja atau kuliah setelah masa au pair selesai. Oke, tenang! Saya mencoba menjabarkan lagi hal yang saya tahu demi menjawab rasa penasar