Bulan Oktober hampir selesai, tapi masih ada satu bulan lagi sebelum musim gugur tergantikan magisnya musim dingin. Meskipun lahir di musim semi, tapi saya suka hembusan semilir angin dingin-dingin empuk dan dedaunan garing yang hanya ada di musim gugur. Berikut lima alasan mengapa saya menyukai musim gugur dan kamu juga harus menyukainya!
1. Musim paling berwarna sepanjang tahun
2. Halloween and pumpkin
Halloween memang bukan budaya Eropa, tapi lebih ke budaya Amerika. Namun jangan salah, karena sudah cukup teradaptasi, akhirnya orang-orang Eropa juga menggelar pesta Halloween di penghujung bulan Oktober. Meskipun tidak seheboh di Amerika, tapi biasanya pesta yang digelar lebih privat dan seru.
Tidak suka pesta Halloween? Tenang, ada ajang memetik apel untuk dibuat penganan, mencari jamur di hutan, hingga memahat labu. Sup labu yang manis dan creamy pun biasanya sudah jadi soup of the day selama musim gugur.
3. Waktu terbaik liburan di Eropa
Musim-musim di Eropa memang tidak bisa diprediksi. Musim panas bisa menjadi petaka karena terus-terusan diguyur hujan. Musim dingin bisa jadi magis sekaligus mati rasa karena suhu yang gila-gilaan. Musim semi yang nan cantik juga terkadang masih bersalju hingga belum nyaman berjalan-jalan ke kota.
Musim gugur di Eropa bisa sedikit basah alias hujan di awal masuk musim. Namun temperatur sekitar 8 hingga 14 derajat di siang hari, masih cukup nyaman berjalan dan mengitari kota. Orang-orang juga kebanyakan sudah kembali konservatif namun tetap modis dengan paduan coat dan warna-warna gelap yang mulai mendominasi. Akhir bulan September, sepanjang bulan Oktober, hingga minggu pertama bulan November adalah waktu yang pas menikmati kota-kota Eropa selagi musim gugur. Kabar baik lainnya, tiket pesawat dan hotel bisa lebih murah karena bukan hi-season.
4. Snuggling time!
Kapan lagi menikmati empuknya bantal dan hangatnya selimut kalau bukan saat temperatur sedang turun? Karena energi sudah banyak terpakai saat musim panas, orang-orang yang tinggal di negara empat musim biasanya mulai kembali malas-malasan ketika musim gugur datang. Agenda akhir pekan yang tadinya nongkrong di kota, biasanya akan tergantikan dengan piyama, selimut, dan tv di rumah.
5. Longer cozy evening
Tidak seperti musim panas yang terus-terusan terang hingga pukul 10 malam, di musim gugur, matahari akan tenggelam sekitar pukul 6 lalu terbit kembali pukul 7.30 pagi. Edisi sore santai pun jadi lebih panjang dan cozy. Memasukkan agenda minum cocktail bersama teman pun boleh ditambahkan di akhir pekan berikutnya. Tidak minum alkohol? Tenang, banyak juga kedai kopi yang tetap buka hingga jam 10 malam di beberapa negara di Eropa.
1. Musim paling berwarna sepanjang tahun
Walaupun negara terbaik menikmati musim gugur adalah Kanada, namun beberapa jenis pepohonan yang ada di Eropa juga mulai terlihat cantik berganti warna di pertengahan musim. Mata kita yang tadinya teduh dan sejuk melihat pepohonan hijau di musim panas, menjadi lebih syahdu dan hangat ketika melihat hijaunya daun tergantikan warna merah, kuning, dan cokelat, hingga akhirnya gugur dan memenuhi tanah. Makna epiknya, entah kenapa sesuatu yang mati justru terlihat indah. Musim gugur juga mengajarkan kita untuk merelakan sesuatu yang memang harusnya pergi hingga tergantikan lagi yang baru. Heart struck!
2. Halloween and pumpkin
Halloween memang bukan budaya Eropa, tapi lebih ke budaya Amerika. Namun jangan salah, karena sudah cukup teradaptasi, akhirnya orang-orang Eropa juga menggelar pesta Halloween di penghujung bulan Oktober. Meskipun tidak seheboh di Amerika, tapi biasanya pesta yang digelar lebih privat dan seru.
Tidak suka pesta Halloween? Tenang, ada ajang memetik apel untuk dibuat penganan, mencari jamur di hutan, hingga memahat labu. Sup labu yang manis dan creamy pun biasanya sudah jadi soup of the day selama musim gugur.
3. Waktu terbaik liburan di Eropa
Musim-musim di Eropa memang tidak bisa diprediksi. Musim panas bisa menjadi petaka karena terus-terusan diguyur hujan. Musim dingin bisa jadi magis sekaligus mati rasa karena suhu yang gila-gilaan. Musim semi yang nan cantik juga terkadang masih bersalju hingga belum nyaman berjalan-jalan ke kota.
Musim gugur di Eropa bisa sedikit basah alias hujan di awal masuk musim. Namun temperatur sekitar 8 hingga 14 derajat di siang hari, masih cukup nyaman berjalan dan mengitari kota. Orang-orang juga kebanyakan sudah kembali konservatif namun tetap modis dengan paduan coat dan warna-warna gelap yang mulai mendominasi. Akhir bulan September, sepanjang bulan Oktober, hingga minggu pertama bulan November adalah waktu yang pas menikmati kota-kota Eropa selagi musim gugur. Kabar baik lainnya, tiket pesawat dan hotel bisa lebih murah karena bukan hi-season.
4. Snuggling time!
Kapan lagi menikmati empuknya bantal dan hangatnya selimut kalau bukan saat temperatur sedang turun? Karena energi sudah banyak terpakai saat musim panas, orang-orang yang tinggal di negara empat musim biasanya mulai kembali malas-malasan ketika musim gugur datang. Agenda akhir pekan yang tadinya nongkrong di kota, biasanya akan tergantikan dengan piyama, selimut, dan tv di rumah.
5. Longer cozy evening
Tidak seperti musim panas yang terus-terusan terang hingga pukul 10 malam, di musim gugur, matahari akan tenggelam sekitar pukul 6 lalu terbit kembali pukul 7.30 pagi. Edisi sore santai pun jadi lebih panjang dan cozy. Memasukkan agenda minum cocktail bersama teman pun boleh ditambahkan di akhir pekan berikutnya. Tidak minum alkohol? Tenang, banyak juga kedai kopi yang tetap buka hingga jam 10 malam di beberapa negara di Eropa.
Komentar
Posting Komentar