Langsung ke konten utama

Kesempatan Au Pair ke Irlandia, Spanyol, dan Italia



Dari sekian banyaknya negara yang memungkinkan bagi pemegang paspor Indonesia, ternyata masih ada juga yang tanya ke saya apa memungkinkan jadi au pair di negara lain? Awalnya saya katakan tidak bisa, karena memang tidak ada program khusus au pair bagi orang Indonesia ke negara tersebut. Namun karena pertanyaan yang sama terus muncul dan banyak juga yang berminat kesana, ada cara lain mewujudkan impian kamu.

Bukan pakai visa jangka panjang untuk au pair, tapi visa turis dan visa pelajar. Sebagai catatan, kalau kamu tertarik kesana kurang dari 90 hari, sebaiknya pakai saja visa turis. Cara ini bisa kamu gunakan kalau hanya ingin tinggal sebentar dan mencicipi Eropa lebih lama dari turis biasa. Tapi saya tidak yakin kalau ada host family yang bersedia menyewa jasa au pair 3 bulan saja. Lagipula, kita tidak bisa juga bekerja di Eropa hanya memakai visa turis biasa.

Cara terbaik yang bisa kamu lakukan selanjutnya adalah memakai visa pelajar. Di postingan ini saya hanya akan membahas negara yang paling banyak ditanya, yaitu Irlandia, Spanyol, dan Italia. Ada plus minus yang mesti kamu perhatikan baik-baik sebelum betul-betul tertarik ke negara tersebut. Satu lagi, saya bukan petugas imigrasi yang tahu sistem kependudukan di semua negara. Jadi informasi yang saya berikan disini hanyalah gambaran awalnya saja dan silakan menuju tautan yang sudah tersedia untuk dibaca lebih teliti.

Mengapa kamu harus memilih negara tersebut?

1. Karena memakai visa pelajar, tidak ada batasan umur yang diwajibkan namun disarankan tidak lebih dari 30 tahun.
2. Sangat bermanfaat jika kamu memang sudah punya basic bahasa lokal dan ingin mengasahnya di negara asal.
3. Bagi yang kesulitan mencari host family di negara lain, punya kesempatan lebih besar mencari di 3 negara tersebut.

Hal yang paling melelahkan adalah syarat visa pelajar itu tidak semudah visa au pair karena ada banyak sekali dokumen yang harus dipersiapkan, misalnya;

1. Kamu harus melampirkan nota pendaftaran atau penerimaan kursus bahasa lokal minimal 20 jam per minggu. Tempat kursusnya juga tidak boleh abal-abal karena harus terdaftar dan terakreditasi. Biaya kursus ini juga mesti kamu diskusikan dengan host family kira-kira siapa yang akan menanggung. Saat saya cek di salah satu tempat kursus bahasa Spanyol, biaya kursusnya ternyata tidak murah dan sayangnya au pair diwajibkan membayar sendiri.

2. Salah satu syarat yang lain adalah kamu harus mampu melampirkan bukti finansial untuk tinggal selama 12 bulan di negara tersebut. Tiap negara berbeda regulasi, namun ada baiknya juga didiskusikan dengan keluarga angkat apakah persoalan uang ini juga jadi tanggung jawab kamu sepenuhnya.

3. Tidak ada kebijakan siapa yang harus membayari tiket pesawat dari Indonesia ke negara tersebut. Sekali lagi, coba bicara dengan host family apakah mereka bersedia membayari full atau setengahnya saja. Sebagai syarat kelengkapan dokumen saat pengajuan visa, kamu sudah harus memiliki bukti flight booking ticket PP.

4. Karena kesana memakai visa pelajar namun bekerja sebagai au pair, tidak ada yang bisa menjamin status mu. Kalau ada masalah dengan keluarga angkat, tidak ada agensi khusus yang bisa membantu karena tujuan utama kamu adalah belajar bukan bekerja. Ada baiknya siapkan mental dan tanyakan semua hal dengan host family sebelum mengiyakan untuk menghindari miskomunikasi saat tiba. Silakan baca postingan saya yang ini sebagai referensi saat wawancara.

5. Jika bicara soal uang saku, seriously saying, Italy and Spain might be not your places. Saya juga pernah mendengar cerita yang katanya host families di tempat ini malah lebih buruk dari di Denmark. Asas kekeluargaan pun begitu kental di Selatan, jadi banyak keluarga yang kadang merasa babysitting itu bukan bagian pekerjaan tapi hanya menemani adik bermain. So, better to ask them more about your job desk and privacy!


IRLANDIA

Informasi umum tentang au pair:

1. Imigrasi Irlandia hanya memperbolehkan pelajar non-EU bekerja 20 jam per minggu di tahun akademik, hingga 40 jam per minggu saat libur sekolah. Diskusikan kembali dengan keluarga angkat soal jam kerja karena kebanyakan keluarga menginginkan au pair kerja sampai 30 jam per minggu.

2. Kamu bisa memilih apakah ingin tinggal dan makan di rumah host family, makan saja, atau mencari tempat tinggal dan makan sendiri di luar. Hal ini menentukan berapa uang saku yang akan kamu terima setiap minggunya. Perlu diperhatikan ya, upah yang akan kamu terima bukanlah upah au pair tapi upah sebagai domestic workers.

Kita ambil contoh tinggal dan makan di rumah host family, maka mereka harus membayar kamu €7,32 per jam. Tapi karena disini sifatnya akomodasi dan makan tidak gratis, jadi gaji kamu akan dikurangi €54,13 per minggu. Jadi kalau bekerja selama 30 jam, gaji kamu per minggu kasarnya €165,47.

3. Au pair normalnya bekerja dari Senin-Jumat dan mendapatkan libur berbayar 2 minggu per tahun. Tidak ada aturan resmi tentang hari libur au pair di Irlandia, maka sebaiknya diskusikan dulu dengan host family.

4. Au pair wajib mengikuti kursus bahasa Inggris full-time yang sekolahnya terakreditasi minimum 15 jam per minggu. Cek daftar sekolahnya di situs Accreditation and Co-ordination of English Language Service.

5. Untuk memperjelas status pekerjaan kamu, sangat disarankan untuk mengisi surat kontrak kerja bersama calon keluarga angkat.

Dokumen yang harus dipersiapkan:
Silakan baca langsung di situs imigrasi Irlandia untuk informasi lengkapnya.


SPANYOL

Informasi umum tentang au pair:

1. Tidak ada aturan resmi tertulis berapa lama au pair harus bekerja, namun direkomendasikan selama 30 jam per minggu.

2. Uang saku yang diterima sedikitnya €70 per minggu.

3. Au pair biasanya libur 1 hari per minggu dan disarankan memiliki libur berbayar selama 4 minggu dalam waktu 12 bulan masa kerja.

4. Au pair wajib mengikuti kursus bahasa Spanyol yang sekolahnya resmi dan terdaftar selama minimum 20 jam per minggu. Cek tempat kursus bahasa terakreditasi disini. Durasi kursus bahasa juga harus sama dengan lama tinggal di Spanyol.

5. Tidak ada aturan resmi tentang kontrak kerja di Spanyol, namun surat kontrak kerja bisa diunduh disini (berbahasa Spanyol) dan disini (berbahasa Inggris).

Dokumen yang harus dipersiapkan:
Silakan baca infonya dengan sangat teliti di situs imigrasi Spanyol disini (berbahasa Spanyol).


ITALIA

Informasi umum tentang au pair:

1. Direkomendasikan 30 jam per minggu dan tidak lebih dari 5 jam per hari.

2. Uang saku au pair di Italia antara 250-300 Euro per bulan.

3. Au pair biasanya libur 1 hari per minggu dan direkomendasikan sekali sebulan jatuh di hari Minggu. Silakan diskusikan lagi dengan keluarga angkat berapa hari libur yang bisa kamu dapatkan dalam waktu 12 bulan. Au pair direkomendasikan mendapat libur berbayar 2 minggu jika bekerja selama 6 bulan.

4. Diwajibkan mengikuti kursus bahasa Italia yang sekolahnya terakreditasi dan terdaftar sebagai syarat mengajukan visa. Daftar sekolahnya bisa cek disini.

5. Sebagai bukti akomodasi, host family wajib melengkapi form ini yang harus juga dilampirkan saat mengajukan visa.

6. Diwajibkan calon keluarga dan au pair berunding bersama untuk mengisi surat kontrak kerja. Meskipun tidak ada aturan baku tentang kontrak kerja di Italia, tapi kamu boleh menggunakan kontrak kerja yang sesuai dengan regulasi Eropa yang bisa diunduh disini (berbahasa Italia) dan yang ini (berbahasa Inggris).

Dokumen yang harus dipersiapkan:
Untuk mengajukan visa pelajar Italia, kamu harus datang ke Kedutaan Italia di Jakarta langsung atau bisa memakai jasa VFS Global. Syarat dokumen lebih lengkapnya bisa dilihat di situs VFS berikut.


**INGGRIS**

Yang satu ini sebetulnya pengecualian, tapi ternyata banyak juga yang tanya pengajuan visanya bagaimana. FYI, Inggris juga tidak menerima pemegang paspor Indonesia menjadi au pair kesana. Jalan lain yang bisa kamu pilih sama seperti 3 negara di atas; pakai visa pelajar jenis Short-term Study Visa yang berlaku maksimum 11 bulan. Tujuan visa ini tidak sama dengan urusan kuliah, tapi kursus bahasa Inggris. Silakan buka situs Imigrasi Britania Raya untuk info lengkap mengenai persyaratan dokumennya. Satu hal lagi, jenis visa ini tidak memperbolehkan pelajar bekerja paruh waktu.

Saya sempat baca satu atau dua pengalaman orang Indonesia yang berkesempatan jadi au pair di Inggris. Mereka juga pakai visa pelajar, tapi saya tidak tahu kronologis mereka mendapatkan visanya bagaimana. Namun kalau memang ingin pakai cara yang sama, mungkin kamu tidak harus mengatakan ke kedutaan kalau ada embel-embel jadi au pair setelah sampai di Inggris untuk menghindari visa ditolak.


Catatan!!
Meskipun kamu sudah melengkapi semua berkas, namun tidak menjamin bahwa visa kamu akan di-approve pihak kedutaan. Perlu dimaklumi juga bahwa mungkin ada biaya administrasi yang berlaku dari pihak penyelenggara kursus bahasa, seandainya visa kamu ditolak dan tidak jadi datang kesana.

Semoga informasi ini membuka kesempatan kamu untuk menjadi au pair di 3 negara lain di luar negara yang sudah pernah saya rekomendasikan. Jangan lupa perbanyak informasi tentang calon keluarga angkat dan regulasi yang berlaku di tiap negara sebelum mengajukan aplikasi visa. Good luck! 


Komentar

  1. Kak, apa wanita berhijab bisa jadi au pair di Irlandia yg notabene penduduknya mayoritas non muslim?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak ada hubungan antara atribut keagamaan dan program au pair ini. Karena kamu bakalan tinggal bareng host family di rumah mereka, jadinya yang punya kendali ya mereka. Kalo mereka keberatan kamu pake hijab, berarti ini hanya masalah preferensi aja sih. Cari aja hf yang baru :)

      Hapus
  2. Hallo kak mau tanya, kalau visa student itu kita cuma kursus bahasa disana aja kan? Maksudnya ga mesti kuliah atau sekolah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Ini sekolah bahasa aja, tapi yang sekolahnya mesti terdaftar dan diakui imigrasi ya :)

      Hapus
    2. sebelum mengurus visa study tertulis harus sudah membayar tuition sekolah bahasa terlebih dahulu, apakah tuition sekolah bahasa ketika mengurus visa umumnya dibayar host family? terima kasih kak

      Hapus
    3. Gak. Semuanya balik lagi ke host family masing2. Ada yang mau bayarin setengah, ada juga yang semuanya mesti kamu tanggung sendiri. Gak ada regulasi resminya dan tjuan kamu ke negara tsb kan pada dasarnya untuk belajar bahasa. Jadinya kamu yang harusnya mesti bayar sendiri :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bule Ketemu Online, Bisakah Serius?

( PERHATIAN!!! SAYA BANYAK SEKALI MENERIMA TESTIMONIALS SOAL COWOK-COWOK DARI INGGRIS YANG MEMINTA ALAMAT SI CEWEK YANG DIKENAL VIA ONLINE. FYI , HAMPIR SEMUA MODUS PENIPUAN SEPERTI INI BERASAL DARI INGGRIS DAN AMERIKA! JANGAN PERNAH TERTIPU KEMASAN KULIT PUTIHNYA, KARENA BISA JADI YANG KALIAN AJAK CHATTING -AN ATAU VIDEO CALL -AN ITU ADALAH PENIPU !! JANGAN PERNAH BERI DATA DIRI SEPERTI NAMA LENGKAP, ALAMAT, SERTA NOMOR IDENTITAS ATAU KARTU KREDIT KE ORANG-ORANG ASING LEWAT DUNIA DIGITAL! BE SMART, BE AWARE, AND PLEASE JANGAN DULU BAPERAN KALO ADA YANG MENGAJAK NIKAH PADAHAL BARU SEMINGGU KENAL!!!) Selain berniat jadi au pair, ternyata blog saya banyak dikunjungi oleh cewek-cewek Indonesia yang ingin pacaran atau sedang dekat dengan bule. Gara-gara tulisan tentang cowok Eropa dan cowok Skandinavia , banyak pembaca blog yang mengirim surel ke saya dan curhat masalah cintanya dengan si bule. Aduh, padahal saya jauh dari kata "ahli" masalah cinta-cintaan. Saya sebetu

Mempelajari Karakter Para Cowok di Tiap Bagian Eropa

*I talk a lot about European boys in this blog, but seriously, this is always the hottest topic for girls! ;) Oke, salahkan pengalaman saya yang jadi serial dater  selama tinggal di Eropa. Tapi gara-gara pengalaman ini, saya juga bisa bertemu banyak orang baru sekalian mempelajari karakter mereka. Cowok-cowok yang saya temui ini juga tidak semuanya saya kencani. Beberapa dari mereka saya kenal saat workshop, festival, ataupun dari teman. Beruntung sekali, banyak juga teman-teman cewek yang mau menceritakan pengalamannya saat berkencan dari cowok ini, cowok itu, and all of them have wrapped up neatly in my head! Secara umum, tulisan yang saya ceritakan disini murni hasil pengalaman pribadi, pengalaman teman, ataupun si cowok yang menilai bangsanya secara langsung. Letak geografis Eropanya mungkin sedikit rancu, tapi saya mengelompokkan mereka berdasarkan jarak negara dan karakter yang saling berdekatan. Kita semua benci stereotipe, tapi walau bagaimana pun kita tetaplah bagi

7 Kebiasaan Makan Keluarga Eropa

Tiga tahun tinggal di Eropa dengan keluarga angkat, saya jadi paham bagaimana elegan dan intimnya cara makan mereka. Bagi para keluarga ini, meja makan tidak hanya tempat untuk menyantap makanan, tapi juga ajang bertukar informasi para anggota keluarga dan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Selain table manner , orang Eropa juga sangat perhatian terhadap nilai gizi yang terkandung di suatu makanan hingga hanya makan makanan berkualitas tinggi. Berbeda dengan orang Indonesia yang menjadikan meja makan hanya sebagai tempat menaruh makanan, membuka tudung saji saat akan disantap, lalu pergi ke ruang nonton sambil makan. Selama tinggal dengan banyak macam keluarga angkat, tidak hanya nilai gizi yang saya pelajari dari mereka, tapi juga kebiasaan makan orang Eropa yang sebenarnya sangat sederhana dan tidak berlebihan. Dari kebiasaan makan mereka ini juga, saya bisa menyimpulkan mengapa orang-orang di benua ini awet tua alias tetap sehat menginjak usia di atas 70-an. Kuncinya, pola

Guide Untuk Para Calon Au Pair

Kepada para pembaca blog saya yang tertarik menjadi au pair, terima kasih! Karena banyaknya surel dan pertanyaan tentang au pair, saya merasa perlu membuat satu postingan lain demi menjawab rasa penasaran pembaca. Mungkin juga kalian tertarik untuk membaca hal-hal yang harus diketahui sebelum memutuskan jadi au pair  ataupun tips seputar au pair ? Atau mungkin juga merasa tertantang untuk jadi au pair di usia 20an, baca juga cerita saya disini . Saya tidak akan membahas apa itu au pair ataupun tugas-tugasnya, karena yang membaca postingan ini saya percaya sudah berminat menjadi au pair dan minimal tahu sedikit. Meskipun sudah ada minat keluar negeri dan menjadi au pair, banyak juga yang masih bingung harus mulai dari mana. Ada juga pertanyaan apakah mesti pakai agen atau tidak, hingga pertanyaan soal negara mana saja yang memungkinkan peluang kerja atau kuliah setelah masa au pair selesai. Oke, tenang! Saya mencoba menjabarkan lagi hal yang saya tahu demi menjawab rasa penasar

Jadi Au Pair Tidak Gratis: Siap-siap Modal!

Beragam postingan dan artikel yang saya baca di luar sana, selalu memotivasi anak muda Indonesia untuk jadi au pair dengan embel-embel bisa jalan-jalan dan kuliah gratis di luar negeri. Dipadu dengan gaya tulisan yang meyakinkan di depan, ujung tulisan tersebut sebetulnya tidak menunjukkan fakta bahwa kamu memang langsung bisa kuliah gratis hanya karena jadi au pair. Banyak yang memotivasi, namun lupa bahwa sesungguhnya tidak ada yang gratis di dunia ini. Termasuk jadi au pair yang selalu dideskripsikan sebagai program pertukaran budaya ke luar negeri dengan berbagai fasilitas gratisan. First of all , jadi au pair itu tidak gratis ya! Ada biaya dan waktu yang harus kamu keluarkan sebelum bisa pindah ke negara tujuan dan menikmati hidup di negara orang. Biaya dan waktu ini juga tidak sama untuk semua orang. It sounds so stupid kalau kamu hanya percaya satu orang yang mengatakan au pair itu gratis, padahal kenyatannya tidak demikian. Sebelum memutuskan jadi au pair, cek dulu biaya apa s