Langsung ke konten utama

Berniat Pacaran dengan Cowok Skandinavia? Baca Ini Dulu!


"Semua cowok itu sama!"

No! Tunggu sampai kalian kenalan dan bertemu dengan cowok-cowok tampan namun dingin di Eropa Utara. Tanpa bermaksud menggeneralisasi para cowok ini, ataupun mengatakan saya paling ekspert, tapi cowok Skandinavia memang berbeda dari kebanyakan cowok lain di Eropa. Meskipun negara Skandinavia hanya Norwegia, Denmark, dan Swedia, namun Finlandia dan Islandia adalah bagian negara Nordik, yang memiliki karakter yang sama dengan ketiga negara lainnya.

Tinggal di bagian utara Eropa dengan suhu yang bisa mencapai -30 derajat saat musim dingin, memang mempengaruhi karakter dan tingkah laku masyarakatnya. Orang-orang Eropa Utara cenderung lebih dingin terhadap orang asing, ketimbang orang-orang yang tinggal di kawasan yang hangat seperti Italia atau Portugal. Karena hanya mendapatkan hangatnya matahari tak lebih dari 3-5 minggu pertahun, masyarakat Eropa Utara lebih banyak menutup diri, diam, dan sedikit acuh.

Tapi jangan salah, walaupun dingin dan hampa, orang-orang yang tinggal di kawasan utara Eropa biasanya hidup lebih makmur dan kaya. Manusia terganteng dan tercantik seantero Eropa pun masih melekat dengan imej cowok-cowok tinggi berambut pirang dan bermata biru di Swedia.

Sementara Norwegia, merupakan negara kaya dengan perpaduan kecantikan cewek-ceweknya yang bertubuh tinggi langsing. Denmark dengan penduduk terbahagia di dunia dengan gaya hidup yang santai. Sementara Finlandia, negara kelahiran Nokia dengan cowok-cowok maskulin yang pandai membangun rumah.

Lalu bagaimana kalau ternyata kita terlanjur punya hati dengan para makhluk kece ini? So, girls, you want to date Scandinavian guys?

Dating in Scandinavia

Faktanya, tidak ada kata "kencan" di kamus cowok-cowok Skandinavia. Saya mempelajari (duile, gaya!) berkencan dengan cowok-cowok Skandinavia termasuk complicated. 

Di Swedia, terkenal budaya fika atau kebalikan kata dari kafi, yang bermakna kopi. Orang Swedia sangat suka ngopi-ngopi santai di kafe selepas jam kerja ataupun di akhir pekan. Bagi mereka, fika hanyalah coffee meeting kasual bersama teman ataupun kolega. Jangan geer atau pede dulu kalau ternyata si cowok mengajak seorang cewek fika-fika santai. Meskipun judulnya hanya "berdua", tapi sekali lagi, mereka tidak akan menganggap kegiatan ini sebagai proses kencan.

Baca juga: Waktunya Berkencan di Eropa

Lalu bagaimana kalau ternyata si cowok malah ada rasa dengan si cewek? Tanpa bermaksud mengekspresikan perasaannya secara berlebihan, si cowok biasanya lagi-lagi akan mengajak si cewek fika-fika santai. Bosan nge-fika, ujung-ujungnya mengajak nonton film di bioskop.

Intinya, sangat sulit menerjemahkan maksud si cowok dengan cara mengajak si cewek kesana kemari. Bagi mereka, kata "kencan" didefinisikan secara berbeda dengan pemahaman tradisional yang sudah ada. Kencan bagi mereka bukanlah soal si cowok mengajak si cewek jalan, diantar-jemput, diajak makan atau nonton, lalu dibayari pula. Kembali ke kalimat awal tadi, "faktanya, tidak ada kata "kencan" di kamus cowok-cowok Skandinavia."

Mereka kurang ekspresif

Sebagai cewek, kita pasti inginnya dimanja ataupun diperhatikan. Tapi, tahan keinginan itu saat tahu bagaimana dinginnya cowok-cowok Skandinavia terhadap pasangan. Kalau ingin membandingkan para cowok di bagian Eropa mana pun, para cowok Skandinavia adalah kaum yang sebenarnya sangat membosankan. Mereka seperti sangat kesulitan mengekspresikan rasa sayang ke pasangan.

Lupakan soal bagaimana hangat dan agresifnya cowok-cowok Portugal atau Spanyol. Lupakan bagaimana cowok-cowok Italia yang sangat pintar merayu. Lupakan juga cowok-cowok Prancis atau Belanda yang romantis dan niat mengejar seorang wanita. Ingatlah bahwa cowok-cowok Skandinavia adalah kaum yang berbeda!

Cowok Skandinavia terkenal sangat tidak ekspresif terhadap perasaan mereka. Walaupun pasti ada pengecualian, namun secara umum, mereka sangat sulit mengatakan "I love you" ke pasangan. Mereka juga tidak membeli perhatian wanita dengan cara membanjiri kata-kata I love you setiap hari. They have their own ways to get your attention. Cowok Finlandia terkenal sangat berhati-hati mengatakan kata "I love you". Bahkan, mereka hanya bisa mengucapkan kata-kata itu sekali seumur hidup saja. Their actions speak louder than words!

We are equal

Hidup dengan persamaan derajat antara wanita dan pria sejak lama, membuat para cewek tidak dimanjakan dengan kehadiran cowok. Si cowok juga tidak akan lagi melihat cewek sebagai makhluk lemah, hingga tidak bisa mengangkat barang belanjaan yang berat dan banyak. Mereka diciptakan sama, dengan pendapatan sama, hingga hak dari pemerintah yang juga sama. Downside-nya, si cowok juga tidak akan membayari si cewek makan dan minum saat kencan. You pay what you eat.

Saya pernah berkencan beberapa kali dengan cowok Norwegia yang ternyata sangat royal. Si doi juga tidak segan membayari makan dan minum terus-menerus. Lucunya, saat saya berusaha menawari untuk membayar satu bill di restoran, doi sepertinya tidak enakan. Sebenarnya, cowok-cowok Skandinavia masih terbilang royal saat kencan pertama, kedua, dan ketiga. Mereka masih bersedia membayari si cewek, apalagi kalau hanya minuman ringan seperti bir atau kopi.

Namun kalau sudah resmi pacaran, biasanya tagihan makan harus bayar sendiri-sendiri. Bukan lagi kewajiban si cowok untuk terus-terusan membayari si cewek ini itu. Cowok Skandinavia sangat strict soal bayar-membayari ini. Tidak masalah bagi mereka untuk membayari si cewek minum saat kencan, tapi tidak untuk makan malam. Mereka tidak ingin dianggap berlebihan membeli perhatian si cewek dengan cara terlalu royal saat kencan.

Mari berburu!

Selain tidak ekspresif, cowok-cowok Skandinavia juga bukanlah cowok agresif. Sangat sulit bagi mereka untuk mengajak kencan duluan. They take everything super duper slowly! Ada, ada saja yang bersedia mengajak kencan duluan, tapi kebanyakan malah diam di tempat.

Saya pernah mengobrol panjang lebar dengan seorang cowok Swedia via chat. Kalau bukan saya duluan yang mengajak fika, mungkin obrolan kami bisa saja berlanjut hingga tua. Kuncinya, jangan takut mengeluarkan sisi maskulin kita kalau memang sudah klik dengan si cowok. Menunggu si cowok punya inisiatif duluan? Basi!

Ibu saya pernah bilang, cewek baik-baik itu sebenarnya tidak mengejar cowok. Berburu itu tugasnya cowok. Tapi kalau si cowok berasal dari Skandinavia, ya si cewek yang harus berburu. Berburu disini bukan juga kita harus jadi cewek perkasa yang harus taking all the initiatives.

Baca juga: Cowok Norwegia di online dating

Intinya, kita harus maju duluan. Kalau memang sudah stuck di chat, ya ajaklah mereka jalan. Kalau memang kangen, ya mulailah chat duluan. Sudah berkencan berkali-kali tanpa ada kejelasan, then kiss him! Si cowok ini harus diberi sinyal kuat dulu, lalu biarkan mereka mencari arah. Duh!

Lalu bagaimana kalau ditolak? No, jarang terjadi. Bagaimana kalau nanti dicap cewek murahan gara-gara mengajak cowok jalan duluan? Tidak, mereka tidak akan berpikir seperti itu. Kita bisa tahu dia tertarik atau tidak lewat obrolan. Jarang juga saya dapati cerita cowok-cowok Skandinavia menolak cewek. Yang ada, mereka yang malah sering dapat sinyal penolakan.

Psstt.. Sebenarnya ada saja disaat dimana cowok Skandinavia berani mengambil inisiatif duluan untuk bertemu. Tapi sayang, niatnya biasanya bersamaan dengan keinginan berhubungan seks.

Betapa cemennya cowok-cowok ini

Kabar buruknya, siap-siap kecewa bagi para cewek asing yang terlanjur jatuh hati dengan para makhluk tampan Skandinavia. Mungkin cerita akan sedikit lain kalau kalian bertemu lewat online, lalu memutuskan untuk LDR.

Ingat rumus ini: tidak ekspresif + tidak ada inisiatif = cemen! Iya, itulah gambaran rata-rata cowok Skandinavia. Saya merasa, para cowok Eropa Utara sedikit berhati-hati untuk jatuh cinta, apalagi dengan para cewek asing yang ada di negara mereka.

Saya sempat bertemu dengan cowok Swedia yang sudah sangat klik namun tinggal (HANYA!) sekitar 37 km dari tempat saya tinggal. Walaupun kita tinggal di dua negara yang berbeda——namun sangat dekat, dia seperti tidak ingin mengambil resiko untuk hubungan jarak jauh. Terlebih lagi saat tahu saya hanya tinggal sebentar di Denmark.

Pernah juga saya mengobrol dengan seorang cowok Denmark yang sedang serius mencari pacar. Doi bertanya, sampai kapan saya di Denmark. Belum juga menjawab, doi sudah menambahi, "kalau kamu cuma seminggu, dua minggu, ataupun cuma 2 tahun di Denmark, kayaknya kita harus stop deh." *Yaileh* "Soalnya saya tidak bisa hanya menilai seseorang dalam waktu yang sangat singkat," tambahnya lagi.

Baca juga: Bahagianya Punya Pacar Kaukasia

Cowok Skandinavia juga sangat lamban menilai sebuah hubungan. Bagi mereka, rasa kepercayaan tidak hanya bisa dibangun lewat hubungan yang hanya berjalan sebulan, dua bulan. Terlebih lagi, mereka sangat takut untuk sakit hati karena jatuh cinta yang mendalam. Mereka takut sudah terlalu cinta dengan si cewek, namun mesti sakit hati karena si cewek harus kembali ke negara asalnya. Mereka juga tidak ingin mengambil resiko LDR, karena mereka tetap yakin, trust tidak bisa dibangun kalau tidak melihat dan menyentuh pasangan. Mereka seperti malas mengambil resiko untuk terbang ke negara asal si cewek yang jauh (dan mahal).

Begini kira-kira skenario saat saya membandingkan cowok di Eropa:
Cowok Belgia: Ketemuan yuk!
Saya: Males. Sudah mau pulang ke Indonesia nih.
Cowok Belgia: Kapan?
Saya: Sebelas hari lagi.
Cowok Belgia: Masih lama! Ayo ketemuan!

Cowok Denmark: Sampai kapan disini?
Saya: Tahun depan.
Cowok Denmark: Oh. *gagal pedekate*

They dress posh

Kalau menurut kamu cowok terkeren dan termodis di Eropa itu dipegang oleh Italia atau Prancis, kamu salah. Cobalah berjalan-jalan di Stockholm atau Kopenhagen. Deretan cowok-cowok berewokan, rambut rapi, bermuka misterius, memiliki gaya yang kurang lebih sama; simple yet stylish. 

Orang-orang Skandinavia lebih suka memilih warna-warna gelap seperti hitam atau navy sebagai warna harian mereka. Musim panas akan sedikit ceria karena warna pakaian yang dipilih lebih functional yang menyerap panas, pun masih tergolong netral. Muka ganteng para cowok ini biasanya akan lebih misterius karena kacamata yang digunakan pun tergolong branded.

Karena termasuk bangsa terkaya di Eropa, kamu akan sangat jarang menemukan tas atau kemeja para cowok ini dibeli dari secondhand market. Nama-nama merk terkenal (dan mahal) seperti Tiger of Sweden, Samsøe Samsøe, Acne Studio, dan merk mahal lainnya adalah yang sering para cowok ini pilih. Intinya satu, they prefer quality over quantity. 

Sisi menarik mereka

Jangan selalu terprovokasi dengan drama Asia ataupun Amerika yang mengibaratkan cowok sebagai pangeran berkuda putih. Cowok tidak harus selamanya menghadiahi cewek barang-barang mahal demi menyenangkan mereka. Cowok juga tidak harus selalu membayari cewek ini itu demi dianggap perkasa. Cowok juga tidak harus selamanya bisa membaca kode-kode cewek demi dianggap sensitif.

Iya memang, cowok-cowok Skandinavia membosankan dan membingungkan. Main kode-kodean dengan mereka, ataupun masih termakan rasa gengsi, sama saja kita yang buang-buang waktu. Tapi meskipun para cowok ini bisa dikatakan "pelit" saat kencan, namun mereka tipe pasangan yang cukup setia, lho. Mereka adalah tipe cowok yang fokus dengan satu orang saja saat menjalin hubungan.

Baca juga: Mempelajari Karakter Para Cowok di Tiap Bagian Eropa

Ketika sudah tinggal bersama dan berkeluarga pun, cowok Skandinavia bukanlah tipe cowok yang harus dimanjakan oleh campur tangan wanita di rumah. Pekerjaan rumah tangga, membayar tagihan ini itu, ataupun tugas mengurus anak, akan dibagi rata dengan wanita. Para cowok ini biasanya bisa memasak, cuci baju, beres-beres rumah, belanja, hingga mengurus anak sendiri di rumah. Adanya persamaan derajat antara pria dan wanita, mewajibkan si cowok juga turun tangan dalam urusan rumah tangga minimal 3 jam per hari.

Jika sedang dekat dengan cowok Skandinavia, sekali lagi, ketahuilah kalau mereka tidak akan pernah mencoba untuk menarik perhatian dengan cara yang klasik. Cobalah untuk tidak tersinggung ataupun berasumsi mereka tidak tertarik dengan kita, hanya karena mereka tidak membawakan se-bouquet mawar merah, tidak pernah membukakan pintu, tidak membayari tiket nonton, ataupun tidak pernah mengantar pulang setelah kencan.

Sebaliknya, mereka akan selalu menghargai kita dan tidak akan pernah menganggap kita buruk dalam banyak hal hanya karena kita seorang cewek. He’d never assume that you won’t be able to get over that puddle of water without his help!



Komentar

  1. Saya pernah beberapa kali kencan dengan cowo Scandinavia (2 Norway dan 2 Finland) sebelum saya menemukan jodoh saya cowo jerman yang udah sy kencani slama 3 tahun dan sudah mau tunangan. Yang kamu tulis memang benar, saya pernah tanya kenapa di budaya mereka cowo terkesan cuek sama cewe meskipun sebenarnya si cowo naksir abis sama si cwe, mereka bilang karena mereka punya budaya malu ngejar2 perempuan karena di negara2 maju di eropa perempuan dan laki derajatnya sama. Cowo scandavia dan jerman memang terkesan cuek dan dingin, mereka juga mensupport buat perempuan lebih mandiri dan berkarir dan gak slalu tergantung dari si cowo, bukan berarti mereka gak cinta tapi karena itu memang suatu yang lumrah dalam budaya mereka. Laki dan perempuan have to be equal.
    I love scandinavian man 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi.. Makasih udah sharing pengalamannya. Menarik banget :)
      Emang deh ya, cowok Skandinavia punya sisi menarik tersendiri.

      Hapus
    2. Betul sekali dengan pendapat pria Norway kebetulan saya juga sedang berhubungan dengan pria Oslo. Memang agak dingin tapi penuh perhatian dan sangat mensuport pasangannya berkarier. Saat dimintai tolong untuk membantu pekerjaan kantor dia akan menjawab sorry I can't. honey you can do that. Sedih .. tapi mau gimana lagi harus saling menghargai budaya masing-masing.

      Hapus
    3. Lha, kok gak dibantuin kerjaan malah manyun dan bawa2 budaya? xD

      Bukannya tugas kantor itu urusan masing2 ya? Kalopun doi ngerti, ya mungkin aja bisa bantu, tapi apa hanya gara2 doi gak mau bantuin, kitanya jadi sedih? Ya gak juga dong. Lagian ini menurut aku bukan perkara budaya juga kok. Dimana2, kalo minta tolong urusan sekolah/kantor ke orang, kayaknya bukan hak kita juga deh. Tergantung orangnya juga mau bantuin apa gak, hak mereka bukan kewajiban. Bersikap suportif bukan berarti nolongin semua hal ;D

      Hapus
  2. Makasih udah sharing,,jadi tambah tau sifat pria Scandinavia. Kebetulan saat ini sedang berhubungan dengan pria Norwegia,dan seperti yg dceritakan,,cenderung cuek pria itu.. Trkesan ga peduli..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba kamu jujur deh ke si doi kalo sebenernya kamu pengen lebih diperhatiin dan dimanja, mungkin aja dia mengerti. So typical Nordic, mereka cenderung memperlakukan semua cewek layaknya cewek-cewek Nordik yang tangguh dan independen :>

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Ristya, boleh banget sharing. Langsung aja keluarin uneg2 kamu ke bagian "Contact" di atas ya ;>

      Hapus
  4. Hi... Apakah kk seorang au pair???

    BalasHapus
  5. Hi....
    Apakah kamu seorang au pair??

    BalasHapus
  6. Bisa chatingan via email???
    Minta alamat emailnya boleh???

    BalasHapus
  7. Hi mba..
    Boleh minta alamat email.. mau keluarin uneg - uneg
    bener yg mba bilang pacaran sm cowok scandinavia ( norwegia ) membingungkan di tambah usia doi yang lebih sudah kepala 4.......
    yang jelas emang udah bukan kya ABG lagi sih gaya2 pacaran nya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa hubungi saya di "CONTACT" bagian atas ya ;)

      Hapus
  8. Siang Mba.
    Pertama-tama terima kasih sudah sharing infonya. Dalam beberapa hal saya setuju mengenai cowok Scandinavia. Kebetulan pacar saya Danish dan dia memang menjunjung tinggi equality. Very independent. Jagoan dia masak dibanding saya. Hahaha. Tapi seringkali kami salah paham akibat beda budaya. Terkesan ignorant dan straight forward padahal maksudnya emang tipe cowok sana itu ya begitu. Gak ngerti kode sama sekali. Jadi kalau pingin sesuatu ya kudu wajib terang2an minta ke doi.
    Bedanya, cowok saya ini sangat expressive, honest, dan dominant. Tyap hari bisa dibanjiri dengan kata2 romantis (justru kebalikan sama saya yang gak demen bilang I love you). Dan sebelum kenal sama doi, saya lagi deket sama cowok Polish. Pada akhirnya saya pilih doi. Gak kuat dengan karismanya! XD
    Waktu awal pacaran, memang betul saya mudah tersinggung dan berasumsi hal lain tentang doi gegara sifat to the point nya yang bisa bikin sakit hati dan hal itulah yang seringkali bkin kita berargument. But in the end, it's worth it. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sudah berbagi pengalaman ;>

      Lucky you banget! Banyak cowok Denmark sebenernya super submissive sih sama cewek, apalagi kalo udah di rumah. Mereka tuh tipikal yes-man doang kebanyakan. Lucu juga sih denger ada cowok yang lebih dominan dan se-ekspresif cowok kamu :)

      Semoga clash culture-nya gak bikin hubungan kalian jadi messy ya. Communication is a key indeed.

      Hapus
    2. Hai mba... makasih sharingnya.
      kebetulan saya juga lagi pacaran dengan cowok Denmark, setuju banget, mereka selalu menjungjung tinggi equality, ga bisa pakai bahasa kode2an dan super duper cuek. Beda 180 derajat dengan budaya kita, jadi perlu segudang pengertian.

      Hapus
  9. Kok saya jadi penasaran sama cowo cowo dingin ini?

    BalasHapus
  10. Gw lagi deket sama cowo Norway, kita ketemu di online dating. Awal-awal sih cuek ga karuan hahaha, tapi 1 bulan kenal si doi udah mulai agak perhatian gitu. Suka intense kirim pesan ke gw. Dia emang pendiem dan harus dipancing2 gitu buat bilang perasaannya lol

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ciyeee.. yang lagi deket sama cowok Norwegia ;D
      Kapan dong ketemuannya? Ntar diajakin adventuring bareng tuh kalo doi orangnya aktif.

      Hapus
    2. Doi sih maksa buat ketemu tahun ini di Filipina haha, tapi ya namanya kantong mahasiswa duitnya ga nyampe lol. Dia super duper aktif, sering tuh dia ngekhayalin ngajakin hiking.
      But satu hal yg bikin gw heran, he's really frontal about sex.

      Hapus
    3. Lha kenapa di Filipina dah? :O
      Ati2, cewek Filipina agresif dan ganas2. Hampir semua cewek disana pengen punya laki bule dan anak campuran ;p

      Hapus
    4. Haha bener juga sih, katanya doi ada kerjaan di sana. Yaudahlah ya kalau nyantol ke pinay berarti ga jodoh haha

      Hapus
    5. @Anobymous : wah hati - hati lho mbak kalau dia maksa ketemuan di negara orang, apalagi dia front soal seks.. itumah tanda tanda doi ngebet minta "jatah" 😂

      Hapus
    6. @Nin : jangankan bule mbak! Cowo Indonesia aja udah banyak yg bertekuk lutut sama mereka mba 😄

      Hapus
    7. Hai @Adi, menanggapi pernyataan kamu, menurut ku si cowok ini tidak 100% tujuannya “minta jatah”. Lagian ngapain ngundang orang jauh2 cuma buat diajak seks doang. Di Filipina yang gratisan buat buka selangkangan juga banyak.

      Mungkin ni cowok sengaja mancing nyuruh datang karena ya dia sendiri malah datang ke Indonesia. Atau gak ya karena Filipina dan Indonesia udah rada deketan, kenapa gak nyuruh si cewek aja yang datang.

      Hapus
    8. @Nin : lah kalau udah punya pacar. Ngapain lagi harus yg bayar? Kan gitu logikanya 😅

      dan belum tentu juga lonte di sono terjamin kebersihannya wkwk..

      Hapus
    9. Sebagai cowok, menurut ku postingan ini bukan buat kamu. Kecuali kamu homo yang juga doyan cowok Skandinavia ya :)
      Ada perbedaan perspektif di sini dan menurut ku you’re not getting my point.

      Thanks for commenting anyway!

      Hapus
  11. Hi Mba! Terima kasih sudah sharing. Infonya menarik sekali.
    Kebetulan pacar saya orang Denmark. Pernah saya tanya ke dia, apa bedanya perlakuan ke teman dengan ke pacar karena kan mereka sangat menghargai persamaan derajat/equality. Dia hanya menjawab, "Trust me, you'll know."
    Setelah saya perhatikan, kalau ke teman, pacar saya itu lebih senang menunggu untuk dimintai tolong. Dia tidak akan berbuat apa2 karena dia pikir temannya bisa melakukan sesuatu sendiri. Sedangkan kalau ke saya, hehe, dia lebih punya initiative untuk membantu. Apakah itu yang dimaksud dengan yes-man?
    Banyak yang mengatakan kalau Scandinavian guys are so cold yet submissive, but I guess I am so lucky to have such a funny, warm-hearted danish boyfriend. :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya bukan hanya cowok Denmark deh, cowok mana pun pasti bakal memperlakukan pacar dan temennya berbeda ;)

      Cumaaaan.. cowok Skandinavia ini kalo udah temenan awet banget. Sohib banget. Jadi kadang posisi pacar di bawah posisi temen. Soalnya bagi mereka, nyari temen sehidup semati lebih sulit ketimbang cari pacar. Then again, tiap orang beda-beda emang. Their girlfriends are still special after all.

      Iya betul, cowok Skandinavia tuh submissive sama pacar/bini. Tapi tergantung karakter si bini juga. Kalo si bini tipikal orang Asia yang submissive, mereka bakal jadi superior, lho!

      Hapus
    2. Iya Kak, saya punya temen wanita Indonesia, nikah sama pria Swedia. Teman saya bilang klu suaminya super dominan, apa2 suaminya yg bikin keputusan. Sampa-sampai teman saya bilang, he is too dominant

      Hapus
    3. Ya kalo gitu, berarti temen kamu yang terlalu submissive juga 😄😄

      Kan memang ada aja lelaki Eropa yang demen nyari cewek Asia karena bisa diatur2. Disuruh2. Pokoknya mending cowoknya aja yg pegang kendali karena mikirnya tu cewek juga gak bisa apa2 😁

      Hapus
  12. Hai mbak! Baru baca postingannya dan tertarik banget mau tau lebih banyak. Aku lagi naksir banget nih sama cowok Norway, dan semua yang mbak sebutin di postingannya sama persis plek-plek! Hehehe. Mbak bilang kan cowok Skandinavia suka dengan cewek yang punya inisiatif tinggi. Apa itu termasuk dengan ngajak kenalan duluan? Kebetulan cowok yang aku taksir itu bos nya temenku di salah satu perusahaan di Jakarta sini, kantornya gak jauh dari kantorku. Kami belum pernah ketemu sih, tapi berdasarkan hasil kekepoanku bisa dibilang aku naksir berat. Well, dia cuek, pecinta alam dan yang paling penting pintar! Aku suka banget. Mbak punya saran gak gimana caranya pedekate sama dia tapi gak kelihatan norak supaya gak bikin dia ilfeel gitu? Makasih sebelumnya mbak. Ditunggu balasannya ya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi cuma sekedar crush doang nih? ;p
      Belom sempet ngobrol dan ketemuan? Yah..

      Ini di Indonesia? Duh, sebelnya bule di Indonesia tuh sok cool dan merasa banyak yang ngedeketin. Kalo di negara mereka sendiri, cowok Norwegia tipikal orang yang pemalu dan gak bisa liat mata cewek kalo ngomong—maksudnya sama cewek cantik/yang dia senengin ya. Makanya sebagai cewek, kita mesti lebih agresif. Gak ada kata norak/cari perhatian, selama masih dalam batas wajar :)

      Keep casual aja kalo emang posisinya di Indonesia sih. Mereka tuh cuek2, tapi sebetulnya desperately in love ;p Cuman dipastiin dulu, itu lelaki udah punya pacar atau belom.

      Sukses!

      Hapus
    2. Ada saran gimana mulainya gak mba? Nah, menurut temenku sih dia belum menikah, dan hasil kekepoanku juga nunjukkin kalo dia masih sendiri karena banyak waktunya dihabisin bareng keluarga dan kegiatan outdoornya dia yg super seru dan banyak itu.

      Iya dia kerja disini udah 3 tahun lebih (hasil buka LinkedIn) hahaha! Kalo menurut cerita temenku sih dia orangnya jauh dari kata pemalu mba, secara posisinya di perusahaan merluin dia untuk banyak interaksi sama pekerja lain. Dan menurutku dia low profile banget, aku liat postingannya lebih banyak makan di kaki lima ketimbang resto mahal (entah ini related atau enggak). Dan temenku bilang sering banget dia coba ngomong pake bahasa Indonesia meskipun gak karuan pengucapannya! Ini lucu banget sih. Aku kepengen kenal tapi gak norak mulainya, gak pengen di cap stalker karena udah banyak kepoin dia (padahal iya). Udah dari sebelum lebaran aku mikirin gimana caranya, tapi setiap mau mulai kayak ragu gitu karena takut gak ada respon. Padahal ya dimulai aja belum.

      Hapus
    3. Kayaknya kalo pekerjaan apapun gak boleh malu deh. Secara harus ketemu customers atau klien, jatuhnya kan bersikap profesional. Kalo soal masalah pribadi kan beda lagi ;) Cuman mungkin kalo dia emang udah lama di Indo dan gaul sama orang2 internasional, ya sifat malunya udah kekikis.

      Menurut aku, kamu gak bisa langsung tetiba ngirimi dia pesan. Ketahuan banget kalo ngefans ;p Orang Norwegia itu menghargai in real life communication kalo memungkinkan. Jadi kalo possible, jalan satu2nya ya minta kenalin temennya kamu :)

      Hapus
    4. Nah, ini permasalahannya mba. Temenku bingung gimana ngenalinnya, mungkin karena gak terlalu sering interaksi dan gap antara bos-karyawan gitu. Jadi karena itu juga selama ini aku jadi ragu. Aku juga sependapat sama mba, real life communication emang penting banget buat tau respon dan bahasa tubuhnya pas lagi ngobrol gimana. Mudah-mudahan aja nanti ada kesempatan untuk ketemu dan ngobrol langsung. Hehehe.

      Hapus
    5. Aha! Paham! Jalan satu2nya, kalo di kantor ada party dan si doi ikut, coba ikut aja. Kebanyakan pasangan yang ketemu dari tempat kerja biasanya emang kenalan pas ada party gitu. Biar kesannya tetep profesional dan casual aja sih. Sukses ya!!!

      Hapus
    6. Sudah ketemu mba kemarin! Aku lagi janjian lunch bareng temenku dan kebetulan ada doi. Kami sempet ngobrol sebentar say hi. Kalo aku kasih dia souvenir atau kado gitu berlebihan gak ya mba?

      Hapus
    7. Ciyeee.. finally ketemu ;) udah tukeran nomor hape/sosmed belom? Suvenir sama kado buat paan? :O ulang tahun ya dia?

      Hapus
  13. Hai sis, aku mau nanya nih. Waktu liburan di pulau dewata aku ketemu sama cowok polish di resort aku (pertama wkt sarapan dia didkt aku sm keluarganya terus ketemu lagi di pool dan sebelahan). Awalnya sih aku biasa aja. Tapi dia suka ngelirikin aku dan aku ngerasa mungkin aku bisa make friends with this guy. Eh dianya ga pernah ajak ngomong duluan.. tapi karena segitunya doi aku jd penasaran, dan akhirnya aku dpt social media doi dr temen aku (wkwk typical of indonesian) yaudah deh aku belum follow sih, pengen nyapa.. tp takut ga dipeduliin.. ada saran ga? Hehe

    BalasHapus
  14. Hi kak. Terimakasih sharingnya..
    Kebetulan aku lg deket sm cowok Skandinavia, dia danish.. Dan ya seperti yg kakak bilang, mereka cuek dan gak suka basabasi a.k.a to the point. Kami awalnya ketemu di online dating, lalu berlanjut chatting dan video call. Dan dalam waktu dekat ini dia akan dateng ke Bandung (krn aku org Bandung). Nah kak, kira² ada saran gak sih kak aku harus ajak dia ke tempat yg gimana, terus soal makan, apa iya bule itu perutnya sensitif kalo makan indonesian food? aku takut aja gitu kalo dia diajakin makan sate/nasi goreng tibatiba sakit perut. Dan apa aja yg harus dan jangan aku lakukan ketika menghadapi pria skandinavia? Aku gugup juga sih sbnrnya. Meskipun disebut pacaran, kan setidaknya kami belum pernah ketemu langsung. Rasanya juga pasti beda antara ketemu langsung dan hanya di video call.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Riezky ;)

      Selamat ya udah mau ketemuan sama pacar jauhnya. Deg2an dong pasti?

      Ajakin ke tempat2 yang paling hits di Bandung aja. Mereka suka yang ijo2 kok—kayak utan atau pemandangan lah. Pantai boleh juga, kalo emang oke.

      Soal makanan, bener banget. Perut bule itu gak sekebal perut orang Indonesia yang apa aja masuk. Rada ati2 sih mereka kalo makan. Usahain jangan terlalu pedes dan jangan diajakin ke tempat2 pinggiran dulu. Bukan apa, takut aja perutnya gak nerima. Kayak temen ku, sampe muntah dan mules2. Hehe.

      Be yourself aja ;) Terus jangan ngarepin dia semua yang bayar. Kalo dia cuek gak mau bayarin, ya terpaksa kamu sharing cost. Maklumlah ya.. kadang cowok2 Danish itu perhitungannya bukan main. Haha.

      Good luuuuuck! Pøj pøj!

      Hapus
    2. Alhamdulilah calon suamiku Danish dan ga perhitungan....dari first date sampe diajakin ke negaranya,pdhl belum resmi jadian wktu itu hhe.sampe skg kita mau nikah dia baik bgt sih tapi ya emg kalo mau awet hubungannya ,mreka ga bisa di kodein orgnya harus to the point masalah apapun....

      Hapus
    3. Happy to hear so :)

      Tapi apa yang aku tulis di sini memang sebetulnya lebih ditujukan ke cowok Skandinavia yang memang betul2 kalian temuin dari negaranya. Bukan via online antar negara. Range umur dan profesi juga menentukan, karena cowok muda dgn karir yg belom terlalu stabil biasanya emang cenderung lebih perhitungan tentang apa aja yang mesti dibayar.

      ;)

      Hapus
  15. Belum, cuma aku udah follow dia di sosmednya sih. Entah dia notice atau enggak. Gak lagi ultah sih mba, saking excitednya aku kepengen kasih aja gitu. Lebay ya? Tipikal mereka gak suka ya dikasih sesuatu gitu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo posisinya, kamu belom tau dia suka juga sama kamu atau gak, ngasih hadiah (padahal baru pertama ketemu) rada berlebihan sih. Contohnya aja kamu nih, baru ketemu cowok, terus si cowok langsung ngasih hadiah gitu. Antara bingung, aneh, atau bahagia kan? ;)

      Kalem aja dulu. Ntar ketahuan kalo kamu ngefans tuh. Haha. Tapi ya kembali ke kamunya lagi sih. Kalo mau ngasih ya silakan. Tapi resikonya; dia ilfil (dan menjauh) atau dia respon positif (dan pengen kenal kamu lebih jauh) :D

      Hapus
  16. Belum tau sih mba. Dia super misterius dan sosmednya hampir bersih dari yg namanya foto yang menandakan dia punya seseorang. Jadi aku belum tau kesan dia tentang aku kemarin gimana. Sejauh ini sih dia belum ada tanya apapun ke temenku. Apa memang respon kebanyakan dari cowok Norway begitu ya mba? Terlalu menggebu-gebu akunya nih ya mba maaf hehehe! Maklum ketemu yg kayak dia ini bikin aku jadi semangat banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudku disini respon mereka lamban atau memang naturalnya mereka kurang responsif ya mba?

      Hapus
    2. Aku udah nanya ke cowok Denmark & Norwegia tentang respon mereka gimana, kalo ada cewek ‘model kayak kamu’ treats him like that. Hehe..

      Kata mereka, it sounds odd. Soalnya kamu dan dia belom pasti akan ketemu lagi. Jadi stalking means creepy. Pun kalo kamu ngasih dia suvenir/sesuatu, mereka pasti bakalan nerima buat ngehargain kamu. Tapi, mereka bingung harus gimana soalnya mereka juga gak paham maunya kamu itu apa.

      Jadi saran aku...
      Harus ada penengah disini. Gak bisa langsung agresif aja maen DM dia. Hehe. Jadinya kayak secret admirer gitu ya.

      Hapus
    3. Nah, ini ngejawab semua rasa penasaranku mba thank you! Oke, berarti aku harus coba lagi ya, cari kesempatan untuk ketemu doi sekali lagi siapa tau dia notice. Agak complicated sekali mereka ini, bener-bener 180 derajat beda dengan kebiasaan orang Indonesia. Banyak surprisenya! Tapi malah makin bikin penasaran, isi pikiran mereka bikin geleng-geleng mba. Hehehe!

      Hapus
    4. Sebenernya gak kok kalo kamu udah kenal beneran. Cowok2 Skandinavia tuh mudah ketebak. Kalo kamu sering ngobrol sama doi, langsung paham isi otaknya paan dan maunya gimana. Mereka tuh tipikal yang jujur kalo udah nyaman sama orang :) Beda sama cowok Finlandia yang ngomongnya sedikit dan mesti kena pancing dulu.

      Good luck ya semua2nya! Mungkin kamu harus ketemu sekali atau dua kali lagi nih. Baru deh bisa ngobrol via DM. Siapa tau si doi malah lagi deket sama cewek Indo laen lagi? :<

      Hapus
    5. Mereka sama-sama Skandinavian tapi beda gitu ya mba? Yep, harus usaha buat punya kesempatan ketemu kayak kemarin. Good luck to me!

      Nah, lagi nih mba yang buatku penasaran. Tipikal mereka tuh yg memang jarang post foto bareng pacar (kalau kebetulan mereka punya) atau tipe yg justru ekspos kebersamaan banget? Secara umumnya gimana mba? Kalo yg aku perhatiin di sosial media doi, dia banyak hangout sama orang Indonesia, tapi kebanyakan dari mereka itu pasangan temennya doi sendiri. So, sekali lagi sampe sekarang belum ada clue dia sendiri atau enggak.

      Apa mereka tipikal yg hampir sama kayak Belgian? Lebih luwes dan tahan LDR? Karena yg aku curigain, doi ada post sama satu cewek dan dia Norwegian juga.

      Hapus
  17. Hi mba makasih buat storynya tentang cowo skandinavia. Kebetulan aku lg pdkt dengan cowok denmark. Ketemunya sih di online dating. Dan udah sering video call an juga. Yang mba bilang itu benar semua loh ttg cowok2 skandinavia. Bener2 bikin bingung tapi bikin penasaran juga. Dia sering bilang dia suka sama aku dan janji bakal datang ke indo 2 bulan lg. Tp kalo lagi video callan aku ngomong apa trus kalo ga sesuai dgn permintaannya pasti dia lgsg tutup call nya. Dan itu udah bbrp kali terjadi. Kadang suka ga ngerti sih dia maunya gmn. Kalo dia udah tutup call gitu biasanya aku say sorry. Abis itu dia mau juga lanjut obrolan lg. Yang aku perhatikan dia sepertinya kurang suka chat lama2, maunya video call an.
    Orangnya sih straight to the point dan ga ngerti kode2an cewe. Tp dia sering bilang kangen banget ke aku mba.
    Menurut mba kalau cowo danish udah sering bilang suka dan kangen gitu serius ga sih mba? Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Again, yang hanya bisa tau keseriusan mereka ya mereka sendiri :)

      Tergantung kamu maunya gimana dalam berhubungan. Kalo mau serius, ya mending jelaskan dari awal. Kalo hanya pengen fun doang sekedar nyari temen ngobrol, ya mending gak usah dibawa perasaan banget.

      Cowok Denmark tuh ada dua tipe; yang suka ngobrol atau yang demennya chattingan aja. Kalo dia suka video call-an, berarti orangnya emang suka face-to-face interaction — which is a good sign!

      Soal kangen sih, kayaknya natural ya. Apalagi kalo udah sering ngobrol dan bertukar pikiran. Kapan dong ajak dia ke Indonesia?? ;)

      Hapus
  18. Makasih ya kak ud share...
    Ngebantu banget infonya

    BalasHapus
  19. Basically, aku deket sama cowok Norway baru 1 bulan ini. Lewat asian dating . Dia tampan dan bertattoo, suka racing dan hiking. Sayang banget sama keponakan- keponakannya. Dia seorang sailor di usianya yg masih muda. Tinggal di farm di rumah sendiri dan hampir ga pernah pulang. Jadi rumahnya ga ada yg nempatin 😂
    Pertama- tamanya dia cukup ngebosenin karna tiap hari cuma kirim selfie (narsis ya) sama pemandangan2 negaranya yg masih amat natural itu. Forest and hill doesn't excite me that much. Tapi kastil dan old town ala eropa baru aku suka. Ngobrolnya juga cuma iya-iya aja. Seperti di artikel kamu mereka cuek setengah mampus. Kalo bukan aku yang cuma read- read chatnya dia doank dan dia sadar, dia gak bakal ngobrol lagi. Lol maaf bertele-tele. Jadi intinya diawal- awal kurang menarik perhatianku. Sampai baru- baru ini setelah kita ngobrol banyak tentang tattoo dan hiking (aku juga tattoan), tiba2 dia bilang 'aku suka kamu'. Dan udah mulai ngomongin hal romantis lainnya. Padahal baru kenal dan cuma gara2 banyak hal kesukaan kita yang sama. Menurut kamu dia itu bisa di pertimbangkan ga untuk diseriusin ? Karna aku bener2 khusus mencari pasangan dalam kasus ini. Hehe terima kasih love your blog though ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Brenda,

      Thanks for sharing! Haha.. sama! Aku juga biasa aja sama utan dan pegunungan pas tinggal disini. Gak terlalu tertarik.

      Menurut aku ya, cowok Norwegia tuh gampang banget suka sama cewek yg emang satu hobi sama mereka. Apalagi kalo kamu punya kesamaan tatoan dan cukup aktif balesin pesan2 dia :)

      Kalo emang mau serius, mending tembak aja langsung dari awal. Yang aku tau, cowok2 Norwegia tuh gak takut berkomitmen tapi mikir berkali2 dulu buat nikah. Apalagi masih muda. Disini banyak pasangan yang bahkan maunya punya anak dulu, baru deh mikirin mau nikah apa gak :)

      Good luck ya!

      Hapus
    2. Okay Nin! Kamu memang keren ! Kata2 dalam blogmu pas dan sesuai dengan dia. Seperti yang kamu tulis semuanya benar. Dia bukan cuma overwhelming tapi super pekerja keras. Bahkan dengan jadwal nya yang full seharian berkutik mesin-mesin di kapal 12 jam sehari 7 hari seminggu. Tapi masih sempatnya hubungin aku. Sekarang kita sudah resmi ketemu dan berpacaran dan sedang mengurus dokumen travel sama ke Norway hehe. See you soon there :)

      Btw, terlalu buru-buru gak sih ? :'D

      Hapus
    3. Happy to hear your story, Brenda! ;)

      Asiiikk.. udah mau jengukin dia balik ke Norwegia ya? Dia tinggal dimana, kalo boleh tau? Aku sekarang di Oslo soalnya.

      Masalah terburu2, itu subjektif banget. Tergantung niat awal kalian gimana. Tapi menurut aku, “mengikat” dia dalam sebuah hubungan terkesan normal kok. Gak terburu2 ;)

      Hapus
    4. Iya gantian aku yg kesana :D doain selamat sampai pelaminan ya !
      Dia rumahnya di Haugensand/ Haugesund/Haugen aku lupa yang mana yg bener nama kotanya XD
      Tapi dia kerjanya di Alesund dan pulangnya cuma beberapa bulan sekali :') apakah kedua kota dia jauh sama kamu. Ya mungkin suatu hari kita bisa ngebir2 cantik di fjord kan aku jadi punya temen disana :D

      Hapus
    5. Amin! Sukses semua persiapannya :) Resmi tinggal di Ålesund apa Haugesund jadinya?

      Oslo - Haugesund itu kayak Jakarta - Pekalongan. Sementara Oslo - Ålesund kayak Jakarta - Jogja.

      Hapus
    6. Trims Nin!

      Hahaha aku ga mungkin tinggal di Ålesund kan dia tinggalnya di kapal offshore disana :'D Dia chief engineer dikapalnya.
      Kemungkinan kecil aku bisa join dia di deck kapal 😂
      Jadinya nanti aku tinggalnya di Haugen di rumahnya itu.

      Hapus
    7. Waah ikutan seneng deh baca ceritanya..

      Bisa minta emailnya gak brenda lenny wijayanti ? Barangkali bisa sharing gitu yah 😆 kebetulan pacar sama sama danish ..
      Makasih sbelumnya😊

      Hapus
  20. Hi Nin
    Just found your blog !!!!! Damn, i love your words.
    And.....
    Aku setuu bgt, klo cowo scandinavia itu jauh lebih keren dari cowo eropa lainnya. terutama Swedia.
    Swedish is my favorit for sure :)


    Best
    Nida

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thankisses, Nid!!! ♥️

      Haha.. oke2, you agree with me.

      Hapus
  21. I've read all the sweet things...interesting. Kalo lagi berantem kaya gimana bentuknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo lagi berantem??

      Tergantung karakter cowoknya juga. Ada yang dewasa dan menyelesaikan masalah dengan cara yang tenang banget. Super sabar dan lembut. Gak pake otot.

      Ada juga yang emosional dan temperamen, sampe saling ngelempar kata2 kotor atau maen tangan. Ada banget.

      Tapi sejauh yang aku lihat, kebanyakan cowok Nordik ada di tipe pertama. Menyelesaikan masalah dengan gentleman dan face-to-face. Bener2 menghargai argumen perempuan karena doi ngerti masalah kesetaraan gender. Malah yang lebih kayak laki dan teriak2 si ceweknya kadang ;)

      Hapus
  22. Hey kak....
    thx for your information...
    Cow Swedia tuhhhh ya duuhhh emesss bgd!!!

    BalasHapus
  23. Ouh thanks finally I find your blog😘
    Kebetulan pacar dari denmark. Dan dari semua tulisan di atas hampir semua sama persis kayak dia. Tapi dia cukup romantis menurutku dan mau menghargai pendapat orang lain. Mau juga bayarin aku buat ke sana karena aku gak punya duit 😂dan juga karena dia gak bisa kesini soalnya baru pulang trip dari jepang dan korea.
    Gak segan untuk say sorry juga dia kalau pas lagi ngecewain.
    Tapi emang gak banyak omong sih dan yah jarang ngmong I love u di awal, tapi sekarang jadi biasa dan sering bilang love u mungkin kebawa karena aku biasa bilang gitu kali yah.
    Dari awal tujuannya sama sama serius. Dia bilang mau punya anak(pdahal umurnya 28th spertinya masih muda ya kalau untuk danish guy, sedangkan aku single mom 25th). Aku bilang aku maunya nikah dulu. Dan dia setuju. Mau menikah dulu atau enggak buat orang sana gak masalah katanya .
    Dan problemnya disini adlah..
    Kita beda keyakinan. Dan sama sama kekeuh dengan pendirian masing masing gitu.
    Malah dia bilang ntar mau ngasih kebebasan ke anak soal keyakinan (its big No for me).
    Aku gak bisa maju kalau gak seiman 😢
    Jadi yah jalanin aja dulu sambil dia ngumpulin uang. Soalnya biaya nikah di denmark dengan foreign kan gak murah yah. Harus nyiapin dana 200juta(rupiah) lebih untuk jaminan aja belum yang lain lain.
    Dan satu lagi aku suka bete kalau inget mantan nya (mantan yg dari jepang,ceritanya putus karena cewe nya gak bisa diajak serius maunya party terus, masih muda sih 21th).
    Padahal dia gak pernah bahas soal mantan. dia bilang sih aku suka langsung berubah gitu kalau bahas mantan.
    Sampe akun sosmednya dia hapus. (Ini bagus biar gak main sosmed)
    tapi diem diem ak suka stalking akun mantannya itu.. Gak tau kenapa sebel aja bawaannya dan suka mikir yg enggak enggak.. apalagi disana masih terpampang nyata fotonya dia dan segala kegiatan mereka waktu masih pacaran.
    Nyebelin banget gak sih?😡 (tapi tetep kepo)
    yaah kalau jodoh gak akan kemana yah..tapi aku lebih ke pasrah gitu sih sekarang. Hopeless 😢

    ditunggu sarannya yah..
    Sorry jadi curhat panjang. Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahhh seru banget curhatannya! Makasih banyak :)
      Aku sampe lupa balesnya. Maaf.

      Eniwei, kalo cowok asing udah pernah pacaran sama cewek Asia atau sering ke Asia, emang kelakuannya udah gak 100% Skandinavia lagi ;p Udah mulai nyesuaiin sama gaya/kultur pacaran Asia. Makanya no wonder doi gak setipe sama mostly cowok2 Skandinavia :)

      FYI, reunification family visa di Denmark udah makin sulit sekarang ini. Udah gak gampang bawa2 pacar/istri asing karena pemerinta Denmark makin anti-imigran dan rasis. So, good luck deh buat hubungan kalian! ;) Semoga bisa makin serius ya ke depannya.

      Hapus
    2. Can i have your email address please

      Hapus
  24. bener saya pernah mengalaminya dengan cwo denmark.dia bener2 dingin dan gak romatis.ngebosenin banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang rata2 cowok Denmark ngebosenin sih. Tapi sebetulnya mereka tuh bisa jadi partner yang asik banget karena mau berbagi peran dalam rumah tangga :)

      Hapus
  25. Hi kak Nin, tulisan blognya keren banget, dan aku bener ngerasain hal yang sama dengan tulisan kak Nin ini.
    Aku punya kenalan orang Swedia, orangnya suka ngbrol di chat, status kami msih berteman biasa, udah hmpir 1 tahun ini kenal di sosmed ngga sengaja.
    Entah kenapa kak, kalo aku ngga chat dia, nanti dia nyariin misal kyk bilang "Hello where are you?"
    Atau pernah dia ngabarin aku kalau dia mau pergi ke luar Swedia, ke daerah yang pedesaan, yang kalau sinyal tuh kendat kendut kak hehe ��
    Dia terlihat sedih dan ngeluhnya ke aku sehari sebelum ninggalin Swedia. Aku berusaha support aja dgn caraku.

    terus juga kak, pas dia udah sampe, dan mau pergi ke pedesaan itu, dia ternyata secara diam mengutus *cielah mengutus hihi , maksudnya minta ke sepupunya untuk ngechat atau kabarin ke aku kalo dia lagi ngga bisa dapet sinyal bagus/ngga pegang hp. Itu berlangsung sekitar 1 bulanan kak, dan setelah itu alhamdulillah komunikasi kami lancar luncur ae hehe.
    Menurut kkak, caranya yg seperti itu mengindikasikan dia kenapa ya sama kita? Susah susah gampang ditebak gitu ya hehe Mohon penjelasannya kak ��

    BalasHapus
  26. benar-benar tulisan yang diatas sesuai pengalaman saya kak, saya sekarang dekat sama cowok Finland dan Russia yang tinggal di moskow, menurut saya mereka memang sama2 dingin, cuek, walaupun dua2nya jarang senyum kalau ketemu, benar2 susah ditebak, tapi aslinya kalau kita sudah begitu dekat mereka benar2 sangat setia & baik.

    BalasHapus
  27. Hihihi.. Jadi tertarik pengen deket sama cowok Denmark 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak usahlah :b
      Kawinnya susah. Banyak syarat dari pemerintah sana.

      Hapus
  28. Sis bisa sharing sesuatu nda sis, saya sedang dekat dengan cowok swedia

    BalasHapus
  29. Hi sis, jadi aku ad deket Nih sm org Norway well kenalnya ud setahun yang lalu via online dating. Chat bs dibilang jarang pake banget. Bisa 2 - 3 bulan sekali baru chat. Ud gt akhir akhir ini dia suka nanyain (nov to apr) "when can you be my gf" dan sejenisnya (4x). Terus pas kublg "distance" dia jawabnya "well me or nothing" lah gmn dong wkwkwk. Ini org serius apa begimane. Aku gagal paham
    Terus dia blg mau meet dong. Bisa dipercaya g ini. Hayoo.
    Bantuannya sis wkwkwkw .

    BalasHapus
    Balasan
    1. First of all, aku mau nanya dulu, ini kamu kenalnya online dating saat kamu di Indonesia, apa kamunya sekarang ada di Eropa?

      1. Kamu bilang “deket” tapi chatting aja cuma sekali dalam 2-3 bulan? Are you sure it means CLOSE? I don’t think so.

      2. Chat jarang, tetiba ni lelaki sok asik banget nanya dulu kapan bisa pacaran. Tu cowok desperate apa gimana? Chat aja jarang, belom pernah ketemu kan, terus tetiba mau jadi pacar online aja. Buang2 waktu banget dah :b

      3. “Well, me or nothing” asli! Sok asik dan sok kecakepan tu cowok! Lha mau pacaran kok maksa?! Emangnya di dunia ini gak ada cowok laen apa selain dia? Udah, gak usah dibeli!

      4. Mau meetup kapan? Dimana? Sebelom aneh2, udah mendingan meetup aja dulu. Bisa jadi real life & pas online malah gak sama.

      Sejauh ini aku menilainya, kamu cuma buang2 waktu sama dia. He’s totally NOT serious! Sok kecakepan doang, mentang2 bule! ;p

      Hapus
    2. Hai Nin, aku suka baca semua blog kamu. Semuanya bagus, tentang pengetahuan seputar luar negeri dan inspirasi, semoga lebih menginspirasi kedepannya ya.. khusus blog ini aku bacanya detail banget, hehe.. karena aku salah satu cewk Indo yang juga lagi kenal sama cowok Nordic, dia dari Swedia dan kita kenal via online dating app, aku lupa kapan tepatnya kita kenal, kayak mendekati 6 bln gitu and so far our communicate is nice. Aku harap bisa chat lebih lanjut sama kamu di via email kamu, karena ini pertama kali buat aku jadi lebih bagusnya kalau bisa di sharing sama orang "yang udah ada pengalaman in real life with Nordic man like u" jadi aku terimakasih banget sama kamu kalau kamu balas chat aku🙂

      Hapus
  30. Hai Nin, salam kenal aku Nina. Sangat senang bacain semua blog kamu, bukan tentang cowo aja tapi pengalaman dan pengetahuan juga seputar hidup diluar negeri, semoga lebih menginsiprasi kedepannya. Dan khusus blog ini aku bacanya dengan sangat teliti wkwk alias gak cepet2 karena aku salah satu cewe Indo yang lagi kenal (via online dating app) sama cowo Nordic juga, dia dari Swedia and so far our communication is good thought. Boleh gak minta alamat email kamu, karena aku pengen chat disana�� and thanks if u write back to my message, first��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Nina, makasih ya udah mampir ke blog dan ninggalin komen :) Happy to know kalo ke depannya bisa menginspirasi banyak orang.

      Boleh banget, silakan kirim email aja ke: artolinguablog@aol.com

      Next time, kamu juga bisa langsung ninggalin jejak kok di bagian “contact” di atas.

      Hapus
  31. Haiii ...
    aku punya kenalan orang norwey
    dia itu orangnya ga cuek sih kalau menurut aku tetapi dia itu kalau ga suka sama sesuatu langsung bicara dan panjang banget kalau ngomong
    kadang aku kalau bosan waktu dia ngomong langsung aku bilang okay sorry
    hahahahah ...
    tetapi dibalik itu semua dia care banget sama aku dan loyal :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kenalan doang apa udah lebih dari temen? Kalo kenalan doang, kok bisa sampe care & loyal? ;)

      Ini kamu kenal dimana? Chattingan apa ketemu langsung? Ni cowok kayaknya tipe2 yang memaksakan diri untuk “jual diri” deh. Maksud ku, too much speaking sampe gak nyadar bikin orang bosen. Pengen breaking the ice, tapi mungkin rada annoying in real life :b

      Hapus
  32. Sebagai cowok Indonesia..
    Ya aku sih cuma bisa nyaranin kamu aja. mendingan cari cowo Indonesia aja yg masih satu budaya ama kita.

    Selain cowo Indo lebih romantis dan jago gombal. Cowok Indo kan juga bukan otak selangkangan macem cowok bule dan Korea 😄 haha
    #Peace

    BalasHapus
    Balasan
    1. First of all..
      Tidak semua cewek Indonesia akan berjodoh dengan cowok Indonesia juga :) Tiap orang punya preferensinya masing2 dan let them be.

      Menurut ku, masalah pacaran & rumah tangga gak melulu soal keromantisan/gombalan gak jelas. Kata siapa cowok Indonesia bukan otak selangkangan? Banyak kok cowok2 Indonesia yg memanipulasi cewek cuma buat diajak ngeseks doang. Itu pun kadang direkam & disebarluaskan. Kadang cewek2 ini dijadikan trofi buat ditunjukkin ke gengnya, “nih liat nih, cewek A udah bekasan gue!” ;)

      Aku postingan ini tidak berusaha membandingkan cowok Indonesia vs Skandinavia yang mana pasti punya kelebihan & kekurangan masing2. Masalah akhlak & attitude, balik lagi ke individu masing2.

      Hapus
  33. Keren, saya jadi banyak wawasan tentang Scandinavian man, that was awesome. Kebetulan, saya lagi dekat dengan seorang ex-doctor berkebangsaan Denmark yang tinggal di Sweden. Wishing that this is not dream!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Is dating a Caucasian man your dream??

      Hapus
  34. Hii kak.. kalo cowok Lithuania itu gimana ya..
    Aku lagi suka sama salah satu cowok dari sana..
    Kenal dari apk dating gitu
    Awalnya si dia ekspresif bangat tapi makin kesini dia kaya gak interest lagi buat chating sama aku..
    Apa emang tipikalnya yang gitu,
    Apa aku yang harus jadi tukang parkir

    Ehe.. yok mundur.. mundur

    BalasHapus
    Balasan
    1. I cannot speak to a whole nation karena aku bukan dukun 😁😁 Aku gak kenal cowok yang sedang textingan sama kamu. Entah namanya siapa, rumahnya dimana.

      Kalian kenal berapa lama?
      Coba buka postingan aku tentang “Cowok Eropa” deh. Cek “Top Posts” di section bawah halaman ini coba.

      Anyway..
      Textingan itu melelahkan. Ngabisin waktu juga. Jadi kalo udah kelamaan textingan, tp gak ketemu2, ya wajar aja kalo emosi orang naik turun. Gak peduli mau dari negara juga. Lumrah kok.

      Hapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Biasanya yg manggil2 dear gt imigran2 Arab India soalnya aku pernah ketemu org Swedia yg manggil dear, ngirim2 emot cium taunya imigran Syria.

    BalasHapus
  37. Saya berpacaran dengan cwo norwegia yang sensitif plus melankolik kadang tuh merasanya kaya punya cwo indo tapi covernya bule. Selain gak pintar bicara di chat yang pertanyaannya panjang berderet dan hanya di jawab yes aja, bakal bikin cwe indo yang perasa, bakal berpikir dia gak interest buat ngechat. Tapi aku salut banget sama kemampuan dia memahami kebutuhan cwenya hahaha. Romantic guy yang selalu ingat hari2 penting kami berdua dan bdayku :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo emang texting is not his thing, coba buat video call sesekali deh. Mungkin dengan begitu dia bisa lebih mengekspresikan perasannya dengan lebih baik :)

      Hapus
  38. Hi kak aku baca blokmu waah seru bnget kaya nya pas banget buat inspirasiku ,kAk saYa kenal cwok bule di app dating dia dari swedia dan kami sedang menjalani hubungan serius sampai masa corona ini berakhir Dia akan datang menemuiku k indonesia dikotaku lampung Untuk melamarku dan menikah ,awalnya dia rada cuek makin keSini makin Hangat dan serius selalu memberi tau apapun kegiatan nya mungkin dia takut saya tidak percaya ,aku Senang panggilan dia Kepadku Dari Awal tidak berubah bb Hahha,oia aku mau tanya kalo mau menikah dengan pria buLe syarat apa saja yang harus dibawa oleh pria untuk menikah d indonesia,apkah persyaratan untuk menikah dAri swedia sulit ataw g kak,maaf mungkin kakak bisa kasih saran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semuanya udah tertera di internet :)
      Silakan dicari tau sendiri ya. Kan aku bukan petugas imigrasi.

      Hapus
  39. Hi kak, aku baca blogmu dan semua itu benar seperti yang aku tahu tentang cowok scandinavian. Aku ingin tanya sedikit kak soalnya radar bingung juga dengan sifat si dia. Kami kenalan via online dating dan Uda 4 bulanan, sering chat tp gk pernah call. Sering ksh kbr kalo sama teman, pas nge gym dan kasih tahu kehidupan sehari harinya tiap hari. Menurut kakak, itu bisa jadi pertanda dia serius atau cuman fun aja. Mohon di jawab kak. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang mana?
      Kenapa gak pernah mau diajak telponan?
      Gak seru! Jangan2 penipu :b

      Hapus
  40. Pria Norway kak, aku sdr tipikal yg takut untuk telponan karena takut juga. Tapi dia nya sering ksh kesehariannya lwt chatting dan foto" gitu. Dia sudah ada rencana mau kunjungi Indonesia tahun depan. Jadi menurut kakak, aku nya harus gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya sebelom pertemuan itu terjadi, sebaiknya ngobrol yang intens. Kalo cuma textingan, robot pun juga bisa.

      Ajak telponan dulu, kalo masih malu buat video call-an. At least, bertukar suara.

      Lagian belom tentu cocok juga kan? Namanya aja online, semua bisa terjadi. Kalo kamunya juga takut, ya gimana ntar pas ketemu? 😆 Orang di real life & online itu super berbeda.

      Hapus
    2. Sepertinya harus bertukar suara dulu ini 😂, makasih ya kak sarannya. Sangat membantu.

      Hapus
  41. Hy kak aku kenal sma cwok new zeland via online blm ngtain i love u tpi stlh 2 blan kenal dia bilang mau serius sma aku dan pengen menikah punya anak. Tpi pengen kenal satu sma lain dlu.
    Masalahnya dia blang mau seius tpi bls esan aku lma bgt aku gak tau sesibuk apa dia tpi katanya dia sibuk bgt dan gak teralu sosial media karena dia sgt tertutup dan asli profil wanya cma gambar orang menyendiri dalam kesunyian gtu..
    Akhirnya aku slalu ngajakin dia bertengkar. Kalo uda gitu biasanya ampuh bikin dia berbicara lebih banyak dengan ku.
    Tapi lama kelaman mungkin dia bosen kali terus terus an bertengkar karena gak suka berdebat dia maunya romantis romantisn dan saling perhatian tapi akunya biasa aja.
    Dan terakhir dia ngirim giv orang ciuman gitu jadi aku langsung semprot dia jangan sex..
    Dia langsung marah karena emang gak ada bahas sex sama sekali sebelumnya dia cuma bilang pengen cinta dari wanitanya tentuntnya aku ingin bercinta dwnganmu.
    Aku bales lah besoknya eh malah dia cuma bilang trimakasih dan gak lagi romantis..
    Dan sampe seminghu dia gak chat aku lagi jadinya karena aku kangen aku yang ngechat dia tapi dibalas seadanya dan sumpah gak romantis lagi smpai akhirnya beberaa pesanku gak dibalas sma sekali dan di red setelah berminggu minggu tapi dia slalu yang pertama lihat instatory ku di wa sma kalo aku ganti profil..
    Cma gak lagi kirim pesan..

    Dia asli sopan sih dan gak macem macem. Gak suka maksa cma dari awal aku tuh berfikiran negatif ke dia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asli gokil!!! xD Ngirim gif foto orang ciuman langsung disemprot "jangan seks!" HAHAHA.. Asli, gokil banget ini!

      First of all, aku mau nanya dulu.. kalian ini level kenalnya udah seberapa gede? Cuma textingan doang kah? Pernah video call-an? Pernah telponan? Umur kalian nih berapa, biar aku enak mengobservasinya :D

      Kalo cuma textingan doang mah, ya ngebosenin lah. Capek. Gak tau kapan ketemu, cuma ngomong via tulisan, kek lagi ngobrol sama robot text :D

      Saran aku.. kalo belom pernah video call-an, coba aja video call-an dulu. Atau gak tukeran video atau foto, biar makin akrab. Jangan terlalu baperan plus jangan terlalu sensitif coba :) Jangan baperan, karena baru 2 bulan kenal. Jangan sensitif kalo teks gak dibales2. Ya namanya juga online, orang bisa obral janji dan langsung pergi.

      Hapus
  42. Aku udah 10 tahun ini kenal danish guy, dari awal ketemu di internet kaya yang udah kenal lama. Dari awalnya cuma killing time sampe ternyata punya banyak kesamaan. We helped each other battle through anxiety and other mental health issues. Dari 10 tahun itu pastilah ada perasaan lebih, but no one bothers to put a name on it. Tapi jadi bingung juga ya kalo misalnya dibawa ke jenjang yang lebih tinggi, ada jurang besar dan juga mungkin masalah administrasi dari pemerintah sana. Jadi curcol😔

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Kenal"-nya udah selama itu, tapi udah pernah ketemuan lom? Terus selama itu, apakah si cowok kagak kawin2 atau punya pacar juga? :)

      Kalo cuma temen texting doang, it's hard to move further sih ya. Harus ada yang take initiatives. Semoga kamu dan doi bisa lebih terbuka masalah ini ya. Entah cuma stuck di teks doang, atau ada harapan bisa ketemu di masa depan dan bisa kenal lebih dalam lagi.

      Hapus
  43. Pernah ketemu, 2 kali, cuma kasian kalo kesini ga cocok sama udaranya, udah kaya kepiting rebus, merah perih gitu kulitnya.
    Iya, sebenarnya waktu awal ketemu itu emang kt baru putus ama pacar masing2, dan sampe skrg blm ada yg nikah ataupun punya pacar, padahal aku udah bilang silahkan aja klo mau pacaran, atau kalo ketemu yang sreg mau pdkt. Waktu itu pernah cerita ketemu cewe stranger di bar trus diajak sama cewe itu ke apartmentnya, udah nau begituan trus tiba2 ga jadi karna dia ingat aku.
    Bukannya juga ga ada yang take initiative ya, sebenarnya dia udah nebar umpan beberapa kali cuma aku yang kelewat kalem apa gimana ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaahh.. apa kabar kita dong kalo ke negaranya?? Nemu makanan enak susah, mahal2 pulak, belom lagi kalo kaki mati rasa karena kedinginan xD

      "Padahal aku udah bilang silahkan aja klo mau pacaran", Yakin nyuruh begitu? ;D
      Ntar kalo dia udah punya pacar dan akhirnya nikah, sibuk sama urusannya sendiri2 pulak. Kamu ntar ditinggal, lose contact.

      You Guys know each other better than me, for sure! :) Semoga menemukan jalan terbaik ya ke depannya.

      Hapus
  44. Hai nin, apa yg kamu tulis di blog hampir mirip semuanya dgn pacarku (swedish guy). Aku kenal dia baru 2 bulan via online. Dr awal kenal dia blg dia nyari pacar untuk di seriusin. Tiap hari kita pasti video call. Awal2nya aku sering bgt curiga gt ke dia kalo dia tuh pnya cwek lain disana krn dia tuh kalo di chat, kdg chatku ga di buka sama dia pdhl berkali2 aku liat dia lg online. Dia baru mau bales chat aku kalo udah aku spam berkali2 krn sakinf keselnya. Setelah aku tnya, knp sih dia kyak pnya wktu bnyk bgt ngechat sma org lain tp giliran aku yg ngechat, responnya lama bgt. Trus dy blg kalo dia tuh ngechat kalo dia emg waktunya bnyak, dy gmau chat cma skedar say hi trus abis itu ngilang krn sibuk. Mending chat pas dy lg free aja. Dr situ aku mulai paham sih. Pntesan dlm sehari dy ngechat aku cma sekali, itupun ngechatnya cma say hello sblm video call aku. Sbg cwe indo yg butuh bnyak bgt perhatian, kdg aku suka kesel sendiri sih, kesannya dicuekin gt. Tp kalo pas video call dy kyak jd org yg romantis bgt dan sering ngomong kangen dan love u so much. Haha..
    Pernah aku chat dia panjang bgt dan aku blg pgn putus krn dy cuek bgt, hampir 2hr ga ngabarin aku sma sekali. Trus 6 jam kemudian dy cuma bls "hi honey, u are a good writer.I work extra time and be so tired". Abis itu dy langsung video call aku. Trus ngejelasin smuanya yg menurut aku masuk akal sih. Skg setelah baca blogmu, aku jd makin memaklumi dia.
    Btw, aku mau nanya nih. Kenapa ya dia kalo lg sma temennya, kyaknya dia tuh gmau gt nunjukin ke tmn2nya kalo dia tuh pnya pcr. Kdg pas lg video call sma dia, trus ada tmnnya dtg, dy cma ngasih liat ke aku pas dy bukain pintu dan tmnnya masuk, abis itu langsung hangup call. Beda bgt sma mantanku yg org itali, kalo lg sma tmn2nya, pas aku video call, dy ngenalin aku ke tmn2nya. Apa emg kyak gt ya cwo scandinavia? Untuk urusan percintaan, lebih tertutup dan privacy bahkan ke temen2 terdekat?
    Ohya thn depan kalo kondisi udah memungkinkan buat travel ke indo, dia bkalan dtg kesini buat temuin aku. Semoga semuanya lancar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru kenal 2 bulan udah pacaran?? xD

      Kamu keknya tipe cewek posesif ya?
      Pengen banget diperhatiin. Girl, kayaknya kamu gak cocok sama cowok Skandinavia deh. Apalagi modelnya pacaran online yang cuma video call-an dan belom pernah ketemuan.

      Kamu juga kayaknya belom baca postingan aku soal cowok Eropa ya?
      https://www.artochlingua.com/2017/01/memahami-karakter-para-cowok-di-tiap.html

      Kamu ngebandingin cowok Italia sama cowok Swedia, sama aja kayak bule ngebandingin cewek Indonesia vs cewek Korea xD Ya beda keleus!! Dari budaya dan kehidupan sosial aja sama sekali jomplang. Eropa Utara terkenal dingin dan reserved, sementara Eropa Selatan sebaliknya, friendly dan sangat terbuka sama siapa pun.

      Ya menurut aku sih wajar aja kamu gak dikenalin. Lha wong pacarannya baru kenal, langsung jadian. Online doang. Belom pernah ketemuan. Bisa aja kamu hanya dianggap temen2nya "fling", alias temen ngobrol doang. Kan banyak tuh abisnya cowok2 gamers yang demen nyari cem2an dari online games, tapi pada dasarnya gak serius2 amat dan butuh temen chattingan doang :D

      Hapus
    2. Ada yg salah dgn 2 bulan ya? Aku sma yg mantanku yg itali jg sma kyak gt,sma2 ngerasa cocok akhirnya sepakat buat jadian. Dan ga cma 1 atau 2 tahun hubungan aku bertahan ma dia dgn wktu kenalan yg sesingkat itu. Hampir 6 tahun hubungan aku ma dia bertahan. Kalo ga krn sesuatu yg ga bisa aku ceritain disini, mngkn kita berdua skg udah nikah dan aku balik lagi ke Auckland. Ohya mantanku ini italian guy tp citizen NZ. Biar bisa deket sma dia dan ga LDR, dia bantuin aku dlm smua hal smpe aku ke trima kuliah disana.

      Aku kenal swedish guy ini lewat tmnku. Wktu itu tmnku gabut trus online pake aplikasi apa gt, aku lupa namanya trus kayak live video gt. Kebetulan si swedish ini lg nonton, dan parahnya tmnku itu bukan nunjukin mukanya di dpn camera, malah wajahku yg di shoot sma dia. Kbetuln temenku ini sma skali ga bisa bhs inggris trus udh nikah jg. Jd aku yg di sodorin buat ngobrol sma si swedish. Orgnya sopan bgt sih pas ngobrol. Tiap kali dy senyum, ya gtau knapa gw ngerasa adem bgt liatnya. Jujur sih slama aku tgl di NZ dan bahkan skg kerja di indo (kebetulan kerjaan aku hampir setiap hari ketemu foreigners), ga pernah aku ngerasa kayak gt sih pas ngobrol sma seseorang. Pdhl bule2 yg dtg ke kntrku kdg smpe tmnan di WhatsApp, dr yg awalnya cma ngobrolin mslah kerjaan, trus ujung2nya ngajak hangout bareng, tp ya ga prnh aku tanggepin. Beda bgt sih sama yg ini. Aku tuh ngerasa kyak ni org tulus bgt. Emg sih awal2 kenal aku rada ga percaya dan curigaan, tp kalo udah di jelasin ya udah percaya. Dan aku bkn tipikal cwe yg posesif. Aku cma kaget aja pas awal2 pcran trnyata beda bgt sma mantanku. Cara ngetreatnya emg beda bgt. Mantanku perhatian bgt, saat sblm ketemu dan lebih perhatian lg saat udah ketemu. Jd ya tau sendiri kan yg dluan di perhatiin bgt, tiba2 dpt yg cuek bgt, pastilah responnya ga mgkn biasa aja.
      Ohiya sma si swedish ini, sekalipun aku ga di kenalin sma tmn2nya, tp aku di kenalin sma sodaranya yg sering bgt maen ke rmhnya kalo pas libur. Makanya rada bertanya2 sih knp sma sodaranya di kenalin tp sma tmnnya engga. Ya dia jwbnya krn mslh privasi.
      Trus aku ga ngerasa kalo dia tuh ngehubungi aku klo cma lg butuh tmn chattingan doang, krn selama ini, bahkan dgn wajah ngantuknya, kecapean sehabis lembur, dia masih aja sempet2in vcall aku. Dan dia juga bukan tipikal org yang mudah bgt ngasih janji2 manis. Dia ga akan janji kalo dia ngerasa ga yakin bisa menuhin janji.

      Well, Selanjutnya sih aku ya jalanin aja ya. Kita ga akan tau kan siapa yg bakalan jadi jodoh kita? Yg pastinya, skg aku lg berada di fase dimana aku lg ngikutin kata hati aku. Makasih ya nin. Blogmu bener2 bermanfaat bgt.

      Hapus
    3. Kalo kamu tanya aku, yang emang kenal bule2 ini dari negaranya, tentu aja aku bilang 2 bulan itu waktu yang terlalu cepat untuk memutuskan jadian! Apalagi jadiannya sama cowok Skandinavia, yang emang aku udah familiar banget. Di sini, semakin kamu serius dalam berhubungan, semakin lama kalian berdua memutuskan jadian. Kenapa, karena jadian ini levelnya bener2 bakalan serius. Bisa ke level living together, punya anak bareng (non-married), bahkan nikah! Malahan ada banget orang pacaran sampe 9 tahun, belom nikah2, karena merasa level serius mereka untuk saat itu ya bonding dalam pacaran dulu. Bukan seserius pernikahan.

      Rada gak fair juga kalo ngebandingin para mantan dengan orang yang lagi dekat sama kita. Dari sifat Scandinavians dan Italians aja beda :D Orang Italia kan emang demen begitu; ngasih gombalan, kata2 manis, tebar pesona, cuap2 mulu, buat nyenengin pasangan. Beda banget sama cowok Skandinavia yang hati2 dalam bersikap, gak tau caranya narik perhatian cewek, gak bisa terlalu gombal, dan lebih sering insecure.

      As you mentioned, in the end, semuanya kalian yang menjalani :) Kamu yang lebih kenal cowok ini gimana2nya. Menurut ku, sebelom terlalu posesif dan narik kesimpulan sama si Swede Boy, mending pelajari aja dulu karakter general cowok Utara gimana. Good luck sama hubungan kalian!

      Hapus
  45. Kenapa saya penilaian saya ada disini.. hmmm

    BalasHapus
  46. Halooo apa masih aktif kak blognya?
    Emang bener cowok swedia dingin sedingin negaranya ..
    Saya kenal di dating app saya liat bionya tertarik langsung match dia match balik. Diawal chat oke2 aja tapi kitanya yg kudu aktip nanyakk -.- tp ini aneh chattingan mulu di dating app. Minta wassap malah diskip obrolannya. Apa kagak sopan yeee aku minta nomor wassap :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoii. Tipikal cowok Eropa Utara; pada gak betah diajak chattingan karena ngebosenin. Jarang banget aku tau cowok2 sini betah diajak lama2 textingan lewat hape. Kecuali nelpon ya, itu beda cerita.

      Jadi mungkin strategi kamu ganti aja dengan nelpon. Gak usah pake texting2an lagi ;D

      Hapus
  47. Makasi infonya sangat bermanfaat sekali,bismillah semoga dapet cowok denmark contohnya prince felix lah,ups candaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang mukanya lebih ganteng dari si Felix banyak kok di Denmark ;) Semoga jodoh ya!

      Hapus
  48. Hai nin, salam kenal :)

    Aku mau tanya tanya dong tentang swedish guy hehe. Aku gk sengaja ketemu dia di website random chat gitu. Emang niatnya bukan buat nyari cowok sih, Cuma mau nyari temen ngobrol yang gk berlanjut gitu. Trs dia beda sama laki-laki lainnya yang pada horny, disana kita sharing2 tentang kehidupan kita masing-masing gitu, trs nanya2 umur sama pekerjaan. Btw aku 21 dan dia 30 kalo gk salah, dia kerja di adult business gitu di stockholm, trs aku kepo kan pengen stalking gitu wkwk, aku tanya dia, kamu punya Instagram? Trs dia bilang gk punya apa gk ada gitu lupa hehe, dan dia bilangnya pake telegram, kebetulan aku juga pake. Tadinya aku agak mls kalo tukeran kontak gitu, karena takut ganggu aku yg lagi kuliah tingkat akhir ini hehe. Tapi kita tukeran kontak juga akhirnya karena gak enak dia nanya id telegram duluan. Aku sih oke2 aja selagi dia gk ngasih foto aneh2 ke aku.

    Aku sama dia baru kenal seminggu lebih, dan dia emang bener-bener dingin dan flat bangettttt. Aku tuh suka bingung, ini dia suka say hallo dan nanya kabar tiap hari tapi giliran di bls kek kurang antusias gitu, banyak nya aku yang mulai nanya alias nyari topik, dan dia baru agak banyak ngomong setelah aku mulai nanya duluan. Tapi lebih sering dia sih yang sharing tentang kehidupan sehari2, soalnya kan aku masih kuliah, dan kuliah nya pun online pula, jadi tiap hari nya ya biasa2 aja gitu gk ada hal menarik yang mesti aku ceritain.

    Trs waktu pas aku kirim voice note ke dia, aku pancing2 dia biar ngomong lewat voice note juga, dia bilang dia gk suka megang hp, lebih seneng chat lewat computer, dan kalau lewat komputer gk ada tombol buat ngirim suaranya kata dia, padahal kan jelas2 ada ya icon mic di pojok kanan gitu, Cuma aku bls aja ohh okay, trs dia bilang sorry for that. Dan katanya dia kalau keluar gk mau bls in chat2 gitu, karena dia gk mau diganggu katanya, btw display picture (dp) dia juga gk ada gambar nya sama kayak aku

    Nah maksud aku tuh, aku mau nanya dia tuh niat nya cari cewek apa nyari temen chattingan doang sama aku tuh. Tapi pas itu dia duluan yang nanya do you have a bf?, trs dia bilang juga kalo dia suka sama cewek yang baik sama dia, gk kayak cewek2 us, trs aku tanya apa kamu pernah bertemu sebelumnya sama cewek2 yg kek gitu? Dia jawab nya, iya via online banyak dari mereka spt itu. Jadi aku mikirnya dia kayak sering tebar jaring via online buat nyari cewek2 ya? Makanya dia bisa bilang “banyak dari mereka” kesannya kayak udah berpengalaman bgt gitu kan, tapi aku gk tau juga sihhh

    Jadi intinya itu, pertanyaan aku cuma 1 hehe, niat dia chattingan sama aku tuh nyari temen chatting apa ada niat lain juga? Sampe2 dia nge chat tiap hari gitu, tapi sebelumnya aku pernah bilang gini sih “kita bisa saling sharing2 disini” apa mungkin karena itu ya? Tapi dia juga pernah nge chat aku berkali2 pas aku gk baca2 chat dari dia (bukan spam sih, tapi pas pagi dia chat aku dan aku gk bls, dia chat aku lagi siang sama sore nya), dan 1 lagi aku agak bingung, emang org2 swedia ini sangat2 menghargai privasi ya? Biasanya kan kalo kenalan tuh bule2 suka minta dan tukeran foto, ini dia gk minta sama sekali. Aku pengen tau pendapat kamu tentang si swedish guy ini, soalnya aku baru pertama kenal sama orang eropa yang berhati dingin wkwk dan biar aku tahu cara ngadepinnya tuh spt apa. Maaf bgt yaa, aku cerita sepanjang ini, karena biar kamu enak observasi nya hehe

    BalasHapus
  49. Hallo nin salam kenal cantiq..bagus bgd blognya saya cukup terinspirasi melihat artikelnya...saya hanya mau tanya menurut kamu dia serius atau tidak sy sdg dekat dg cowok Sweden dan kenal dia SDH lama th 2019 waktu liburan di HKG nah syg nya dia mau temuin saya terhalang covid dr janjian setahun yg lalu SMP saat ini dia selalu suruh saya kesweden dan bahkan jika saya mau dia yg mau DTG JKT temuin saya bahkan mau cari pekerjaan di Bali atau Jakarta yg ptg dkt saya intinya dia mau living together,dan seandainya pun saya ke Swedia dia bilang mau bantu saya dlm hal apapun...selalu dia push kapan bs ksweden saya janjikan thn dpn..mnurut KK ini dia emang srius atw hanya talksweet..tetapi tiap sy bahas dia blg Krn dia suka bgd dg sy..saya mau selalu dkt dg kamu dimanapun berada lols


    Thannks min..mhn pencerahan
    Note : jika kesweden itu susah TDK visa dll nya yaa Krn sy blm pnh ksna

    BalasHapus
  50. Halo, mau tanya dong, saya baru kenalan dgn cowok Norway, dia langsung tanya status sy, dan dia bilang statusnya bercerai, dia dokter bedah
    Yang jadi kendala adalah bahasa, dia sangat ramah dan menyukai kejujuran saya hehe .. bgmn caranya supaya bisa berhubungan lbh lanjut ya .. sy tipikal orang yg kurang berani berkomunikasi langsung (krn kendala bahasa )

    BalasHapus
  51. Hi Nin.
    Setelah googling dengan kata kunci 'LDR dengan pria Denmark' ketemu lah dengan tulisan di blog km ini.
    Salam kenal. Aku Mira.
    Jadi aku kenal cowo Danish dari online dating.
    Minta saran gimana caranya biar gak baper ya?
    Dia tanya kenapa aku cari pria Swedia, sesuai dengan profil aku. Aku jawab, aku mau serius dan pasti2 aja. Karena dapetin visa pasangan Denmark itu susah. Harus nikah dulu. Emang kamu mau serius? Aku pengen nikah tapi gak harus sama km juga kan. Sedangkan visa sambo Sweden mah gampang banget. Buseeettt dah gw jual mahal abis. Hahahahaha
    Terus dia bilang 'we will figure out together about visa thing'

    Aku bilang aku usahain textingan sama km. Aku gak suka telponan apalagi video call. Kadang juga udah kaya zombie setelah semaleman textingan sama dia setelah DST. Dia bilang ok textingan aja gpp, video callan weekend doang. Dan ttg perbedaan 6 jam setelah DST, we will make it work.

    Kita textingan tiap hari. Kalau aku sibuk aku bilang dulu, begitu juga kalau dia pulang kerja ada acara, gak bisa ngbrol, pasti kasih tau dulu.

    Pengennya baperin dia, malah aku juga kebawa baper. Setlah. Btw dia lebih mudah 10 bulan dari aku.

    Balik lg pertanyaan di atas. Kiat2 nya donk biar gak baper. Biar realistis.
    Btw karena korona pengen ketemuan di negara ke3. Turki.

    Aku juga selalu browsing2 untuk cari topik pembicaraan. Biar gak bosen. Og nogle gang snakker vi på dansk til hinanden. Han bor i Ålborg og jeg boede i ÅLborg også.

    Lucu aja komen di artikelmu ini. Inget pertama kali ningalin pesan di blogmu tahun 2015.
    How time flies...

    Regards, Mira

    BalasHapus
  52. Hi Kak Nin,

    Wah isi blog mu memang benar semuanya. Btw aku muslim dan berhijab dan saat ini sedang dekat sama cowo Denmark. Lucu sih karna ternyata setelah kita ngobrol kurang lebih 4 bulan dia merepresentasikan aku dengan impian ku yang ga tercapai.

    Dia dosen di bidang history and literature. Aku dulu bercita-cita mau jadi pengajar sejarah. Jadi obrolan kita nyambung. Bahkan aku yang pasif tapi bisa di ke topik obrolan lain sama dia.

    Dia tanya kenapa mau cari cowo eropa, karna aku suka anything old and classic makanya aku mau tinggal dan punya pasangan orang eropa yang dimana bangunannya banyak yang klasik.

    awalnya aku takut dia scammer, sampai akhirnya aku minta dia record suaranya dan kirim foto realtime. Seru banget bisa ngobrol nyambung karna kita punya hobby yang sama, baca buku. Haha nanti kalau hubungan ini berhasil menjadi serius aku kan balik lagi ya kak Nin.

    Have a great day ka!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bule Ketemu Online, Bisakah Serius?

( PERHATIAN!!! SAYA BANYAK SEKALI MENERIMA TESTIMONIALS SOAL COWOK-COWOK DARI INGGRIS YANG MEMINTA ALAMAT SI CEWEK YANG DIKENAL VIA ONLINE. FYI , HAMPIR SEMUA MODUS PENIPUAN SEPERTI INI BERASAL DARI INGGRIS DAN AMERIKA! JANGAN PERNAH TERTIPU KEMASAN KULIT PUTIHNYA, KARENA BISA JADI YANG KALIAN AJAK CHATTING -AN ATAU VIDEO CALL -AN ITU ADALAH PENIPU !! JANGAN PERNAH BERI DATA DIRI SEPERTI NAMA LENGKAP, ALAMAT, SERTA NOMOR IDENTITAS ATAU KARTU KREDIT KE ORANG-ORANG ASING LEWAT DUNIA DIGITAL! BE SMART, BE AWARE, AND PLEASE JANGAN DULU BAPERAN KALO ADA YANG MENGAJAK NIKAH PADAHAL BARU SEMINGGU KENAL!!!) Selain berniat jadi au pair, ternyata blog saya banyak dikunjungi oleh cewek-cewek Indonesia yang ingin pacaran atau sedang dekat dengan bule. Gara-gara tulisan tentang cowok Eropa dan cowok Skandinavia , banyak pembaca blog yang mengirim surel ke saya dan curhat masalah cintanya dengan si bule. Aduh, padahal saya jauh dari kata "ahli" masalah cinta-cintaan. Saya sebetu

Mempelajari Karakter Para Cowok di Tiap Bagian Eropa

*I talk a lot about European boys in this blog, but seriously, this is always the hottest topic for girls! ;) Oke, salahkan pengalaman saya yang jadi serial dater  selama tinggal di Eropa. Tapi gara-gara pengalaman ini, saya juga bisa bertemu banyak orang baru sekalian mempelajari karakter mereka. Cowok-cowok yang saya temui ini juga tidak semuanya saya kencani. Beberapa dari mereka saya kenal saat workshop, festival, ataupun dari teman. Beruntung sekali, banyak juga teman-teman cewek yang mau menceritakan pengalamannya saat berkencan dari cowok ini, cowok itu, and all of them have wrapped up neatly in my head! Secara umum, tulisan yang saya ceritakan disini murni hasil pengalaman pribadi, pengalaman teman, ataupun si cowok yang menilai bangsanya secara langsung. Letak geografis Eropanya mungkin sedikit rancu, tapi saya mengelompokkan mereka berdasarkan jarak negara dan karakter yang saling berdekatan. Kita semua benci stereotipe, tapi walau bagaimana pun kita tetaplah bagi

7 Kebiasaan Makan Keluarga Eropa

Tiga tahun tinggal di Eropa dengan keluarga angkat, saya jadi paham bagaimana elegan dan intimnya cara makan mereka. Bagi para keluarga ini, meja makan tidak hanya tempat untuk menyantap makanan, tapi juga ajang bertukar informasi para anggota keluarga dan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Selain table manner , orang Eropa juga sangat perhatian terhadap nilai gizi yang terkandung di suatu makanan hingga hanya makan makanan berkualitas tinggi. Berbeda dengan orang Indonesia yang menjadikan meja makan hanya sebagai tempat menaruh makanan, membuka tudung saji saat akan disantap, lalu pergi ke ruang nonton sambil makan. Selama tinggal dengan banyak macam keluarga angkat, tidak hanya nilai gizi yang saya pelajari dari mereka, tapi juga kebiasaan makan orang Eropa yang sebenarnya sangat sederhana dan tidak berlebihan. Dari kebiasaan makan mereka ini juga, saya bisa menyimpulkan mengapa orang-orang di benua ini awet tua alias tetap sehat menginjak usia di atas 70-an. Kuncinya, pola

Guide Untuk Para Calon Au Pair

Kepada para pembaca blog saya yang tertarik menjadi au pair, terima kasih! Karena banyaknya surel dan pertanyaan tentang au pair, saya merasa perlu membuat satu postingan lain demi menjawab rasa penasaran pembaca. Mungkin juga kalian tertarik untuk membaca hal-hal yang harus diketahui sebelum memutuskan jadi au pair  ataupun tips seputar au pair ? Atau mungkin juga merasa tertantang untuk jadi au pair di usia 20an, baca juga cerita saya disini . Saya tidak akan membahas apa itu au pair ataupun tugas-tugasnya, karena yang membaca postingan ini saya percaya sudah berminat menjadi au pair dan minimal tahu sedikit. Meskipun sudah ada minat keluar negeri dan menjadi au pair, banyak juga yang masih bingung harus mulai dari mana. Ada juga pertanyaan apakah mesti pakai agen atau tidak, hingga pertanyaan soal negara mana saja yang memungkinkan peluang kerja atau kuliah setelah masa au pair selesai. Oke, tenang! Saya mencoba menjabarkan lagi hal yang saya tahu demi menjawab rasa penasar

First Time Au Pair, Ke Negara Mana?

Saya ingat betul ketika pertama kali membuat profil di Aupair World, saya begitu excited memilih banyak negara yang dituju tanpa pikir panjang. Tujuan utama saya saat itu adalah Selandia Baru, salah satu negara impian untuk bisa tinggal. Beberapa pesan pun saya kirimkan ke host family di Selandia Baru karena siapa tahu mimpi saya untuk bisa tinggal disana sebentar lagi terwujud. Sangat sedikit  host family dari sana saat itu, jadi saya kirimkan saja aplikasi ke semua profil keluarga yang ada. Sayangnya, semua menolak tanpa alasan. Hingga suatu hari, saya menerima penolakan dari salah satu keluarga yang mengatakan kalau orang Indonesia tidak bisa jadi au pair ke Selandia Baru. Duhh! Dari sana akhirnya saya lebih teliti lagi membaca satu per satu regulasi negara yang memungkinkan bagi pemegang paspor Indonesia. Sebelum memutuskan memilih negara tujuan, berikut adalah daftar negara yang menerima au pair dari Indonesia; Australia (lewat Working Holiday Visa ) Austria Amerika