Langsung ke konten utama

Visa dan Izin Tinggal (Residence Permit), Apa Bedanya?



Saya sering kali mendapatkan pertanyaan seputar visa dan izin tinggal di Eropa yang herannya, masih banyak au pair ternyata belum mengerti pengertian dan fungsi keduanya untuk apa. Bahkan ada banyak yang bingung dan menukarbalikan fungsi dari Visa dan Izin Tinggal.

Agar lebih tahu fungsi dokumen tersebut, mari kita pahami dulu apa makna keduanya. Menurut Direktorat Jenderal Imigrasi Republik Indonesia, visa adalah sebuah dokumen izin masuk seseorang ke suatu negara yang bisa diperoleh di kedutaan dimana negara tersebut mempunyai Konsulat Jenderal atau kedutaan asing. Visa adalah tanda bukti ‘boleh berkunjung’ yang diberikan pada penduduk suatu negara jika memasuki wilayah negara lain yang mempersyaratkan adanya izin masuk. 

Sementara Izin Tinggal Terbatas (temporary residence permit) adalah kartu yang diberikan kepada Warga Negara Asing yang akan tinggal di Eropa untuk beberapa bulan. Jangka waktu tersebut dari 6 bulan, 1 tahun, hingga 2 tahun, dan dapat diperpanjang. Pemegang kartu ini tidak perlu memperpanjang Visa mereka setiap bulan.

Sudah paham sampai sini? Bahasa simpelnya, Visa itu adalah kunci kamu masuk Eropa yang biasanya berupa stiker yang ditempelkan di paspor, sementara Izin Tinggal adalah KTP yang menjelaskan kamu adalah penduduk sementara Eropa.

Tipe Visa umumnya ada 3;
1. Visa turis Schengen tipe C
2. Visa jangka pendek selama 90 hari
3. Visa jangka panjang tipe D (> 90 hari)

Kalau kamu ingin ke Eropa dan daftar aplikasi au pair dari Indonesia, maka kamu perlu Visa sebagai kunci masuk Eropa. Sebagai au pair, nantinya kita akan mendapatkan Visa Jangka Panjang Tipe D yang berlaku tergantung keputusan imigrasi setempat. Ada yang 25 hari, 30 hari, 180 hingga 365 hari.

Visa Jangka Panjang Tipe D Belgia yang berlaku selama 365 hari 

Visa Jangka Panjang Tipe D ini menunjukkan bahwa kita akan tinggal di Eropa selama lebih dari 3 bulan. Tidak cukup dengan Visa saja, setelah tiba di negara tujuan, kita harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan Izin Tinggal Sementara (Temporary Resident Permit). Berbeda dengan Visa yang fungsinya sebagai kunci masuk, Permit ini fungsinya lebih sakti karena kita sudah terdaftar sebagai penduduk setempat yang mendapatkan fasilitas hampir sama dengan warga negara asli.



Kartu tanda penduduk sementara au pair di Denmark yang masa berlakunya disesuaikan dengan masa kontrak kerja


FAQ:

Lanjut ke beberapa pertanyaan yang sering kali masuk ke saya, silakan cek di bawah ini karena siapa tahu bisa menambah pengetahuan dan menemukan jawaban yang selama ini dicari.

1. Apa beda Visa Schengen Tipe C dan Visa Jangka Panjang Tipe D?

Tipe C itu hanya diberikan bagi turis atau kunjungan lain yang kurang dari 90 hari. Artinya si pengunjung tidak bermaksud tinggal lebih lama di Schengen Area. Sementara Tipe D diperuntukkan bagi orang yang tujuannya tinggal lebih dari 90 hari di satu negara Schengen Area, contohnya sekolah, au pair, atau bekerja. 

2. Saya sudah di Eropa, sudah mendapat Izin Tinggal dari Denmark. Bisakah saya jalan-jalan ke Italia atau Belanda langsung? Perlukah apply visa lagi?

Bisa langsung saja kesana dan tidak perlu apply visa lagi. Pemegang kartu izin tinggal salah satu negara di Schengen Area bisa sebebasnya jalan-jalan ke 26 negara Schengen.

Ibaratnya saja Schengen Area itu adalah sebuah rumah yang memiliki 26 bilik. Kamu sudah punya kunci masuknya, sudah di dalam rumah, sudah jadi penghuni rumah tersebut. Apakah masih perlu kunci masuk dari dapur ke kamar mandi? Tidak, karena setiap bilik memiliki kesatuan di satu rumah. 

Namun, meskipun sudah punya kartu izin tinggal dan ingin jalan-jalan keliling negara Schengen, tetap jangan lupa bawa paspor.

3. Saya sekarang tinggal di Belanda, ingin jadi au pair ke Prancis, apakah harus buat visa lagi kalau ingin jadi au pair disana?

Tidak perlu. Silakan saja pindah dari Belanda ke Prancis tanpa harus buat Visa baru. Mengapa, karena kamu adalah penduduk sementara Belanda dan memiliki Izin Tinggal yang berlaku.

Yang perlu kamu buat itu sebetulnya Residence Permit baru. Kamu sudah di Belanda, ingin jadi au pair di Prancis, maka dokumen yang kamu tujukan tujuannya untuk mendapatkan permit tinggal di Prancis, bukan lagi Visa Prancis.

4. Saya memiliki Izin Tinggal Denmark selama 2 tahun, tapi tidak cocok dengan host family-nya. Ingin pindah ke Jerman langsung, apakah memungkinkan? Apakah bisa langsung kesana tanpa harus punya permit Jerman dulu?

Jadi sebetulnya, kalau ingin menuruti regulasi resmi dari imigrasi, your residence permit belongs to your host family. Artinya, kalau kamu sudah tidak tinggal di rumah itu lagi, kamu harus mengembalikan kartu Izin Tinggal ke balai kota. Namun, banyak au pair yang tidak mengembalikan kartu ini dan disimpan saja saat masa berlakunya masih lama.

Namun, dari pengalaman dan banyak informasi yang saya baca, kamu boleh saja tinggal di Jerman menggunakan permit dari negara Schengen lainnya. Seperti yang saya ibaratkan tadi, saat kamu sudah berhasil masuk Eropa dan jadi penghuni di salah satu negaranya, akses tinggal di negara tetangga juga lebih mudah.

Di Norwegia atau Denmark contohnya, kamu boleh apply residence permit au pair langsung disana kalau kamu sudah memiliki kartu Izin Tinggal salah satu negara Schengen. Salah satu teman saya, kabur ke Jerman saat masih membawa permit au pair Belgia yang masa belakunya masih panjang. Di Jerman, doi baru mengurus dokumen baru untuk mengurus kependudukannya.

Ada lagi cerita teman lain yang kabur ke Belanda menggunakan permit au pair Belgia. Tidak hanya tinggal, teman saya ini juga cari black job sebagai nanny yang gajinya €1000/bulan. Doi tinggal di Belanda sampai permit Belgianya akan habis, lalu kembali lagi ke Belgia untuk daftar kuliah. Possible? Tentu saja!

5. Kak, saya punya Visa masuk Belgia yang masa berlakunya 12 bulan. Kemarin punya juga Izin Tinggal, tapi sudah dicabut host family dan sekarang tidak punya KTP Belgia lagi. Apakah saya betul-betul harus pulang?

Tidak!

Even your residence permit belongs to your host family, tapi Visa Belgia kamu juga adalah kunci keluar masuk Schengen Area yang bisa kamu gunakan selama 12 bulan  meski tanpa residence permit. Jadi kalau kartu Izin Tinggal kamu ditarik atau sama sekali belum memegang, jangan panik!

Di Belgia sistemnya "2 weeks out". Jadi kalau dalam waktu 2 minggu tersebut kamu belum juga dapat family baru, regulasi imigrasi Belgia memaksa kamu untuk keluar dari negara mereka a.k.a pulang. Kamu tidak harus pulang ke Indonesia kalau belum mau. Silakan cari keluarga di negara baru, langsung pindah kesana, dan apply langsung di negara tersebut. Denmark dan Norwegia adalah salah 2 negara yang memungkinkan calon au pair apply residence permit langsung disana.

6.  Nin, tiap negara kan beda-beda peraturan, bukankah kita tidak bisa menganggap semua negara Schengen punya regulasi yang sama?


Betul. Makanya, sebelum mengatakan bahwa pindah-pindah negara Schengen itu mudah, kamu tetap harus mengecek dulu semua regulasi yang berlaku di situs imigrasi negara tujuan. Contohnya, kamu sudah punya Izin Tinggal Jerman, namun ingin jadi au pair Swiss, apakah memungkinkan? Bisa jadi tidak. Mengapa, karena sesuai peraturannya yang ketat, Swiss hampir menutup rapat aplikasi au pair untuk warga non-EU. Jadi meskipun kamu punya Izin Tinggal dari Jerman, namun kewarganegaraan kita punya imbas yang besar pula.

7. Kak, saya sekarang masih tinggal di Austria, ingin lanjut au pair ke Prancis. Apakah boleh submit aplikasinya langsung di Austria tanpa pulang dulu?


Tentu saja! Syarat apply di negara-bukan-asal-au pair biasanya lebih mudah ketimbang di Indonesia. Yang pertama, tentu saja kita bebas Visa untuk masuk  karena sudah berada di Schengen Area. Yang kedua, beberapa syarat biasanya tidak diterapkan kalau kita apply bukan di negara asli. Contohnya, kalau daftar di Indonesia, ada kemungkinan kamu harus legalisasi sana-sini dulu sebagai kelengkapan dokumen. Sementara kalau apply di luar Indonesia, syarat tersebut tidak berlaku. Yang ketiga tentu saja soal biaya transportasi (jika harus bayar sendiri) yang jauh lebih murah kalau harus terbang sekitaran Eropa.

Kamu tinggal datang ke konsulet jenderal atau kedutaan besar negara tujuan, masukkan aplikasi au pair, lalu tinggal tunggu keputusan. Selagi menunggu keputusan, kamu juga bisa berkenalan dan mengunjungi dulu calon keluarga angkat yang akan tinggal bersama kamu nantinya. Banyak juga au pair yang bahkan langsung pindah ke rumah keluarga angkat, sekalian menunggu keputusan tentang permit mereka.

Lebih mudah kan?

8. Nin, sekarang saya punya Visa Denmark selama 6 bulan, tapi belum dapat kartu Izin Tinggal karena sudah angkat kaki duluan dari rumah host family. Apakah boleh cari keluarga lain di negara berbeda dan pindah langsung kesana?

Untuk pertanyaan ini, silakan kamu lihat dulu regulasi au pair di negara yang kamu tuju. Beberapa negara ada yang memperbolehkan kamu langsung apply di negaranya jika termasuk golongan yang bebas Visa (karena sudah ada) dan memiliki tempat tinggal.

Kalau menurut saya, Visa fungsinya tidak sesakti kartu Izin Tinggal. Jadi kalau kamu hanya punya Visa, saran saya ada 2;

1. Tetap cari keluarga pengganti di negara tersebut
2. Jadi nanny lepas selama masa berlaku Visa

Teman saya punya pengalaman di Denmark saat dia harus di-kick out dari sana kurang dari 1 bulan saja. Karena belum punya kartu Izin Tinggal dan trauma tinggal di Denmark, akhirnya teman saya ini cari keluarga baru di luar Denmark. Baru 5 hari, doi sudah dapat tawaran jadi au pair selama 4 bulan di Swedia. Tak pikir panjang, langsung diterimanya. Namun jatuhnya seperti di bawah tangan karena mereka tidak tanda tangan surat kontrak dan teman saya ini harus pulang sebelum masa Visanya habis.

9. Punya Visa/Izin Tinggal yang masih berlaku dari Swedia, tapi niat pulang dari Schiphol di Amsterdam, apakah memungkinkan? Saya dengar kalau imigrasi sana sangat ketat.

Boleh. Bisa dari mana saja. Kamu tidak perlu pulang dari negara dimana kamu tinggal sebelumnya. Cukup menuju konter imigrasi dan menunjukkan paspor. Pengalaman saya selama ini, keluar area Schengen tidak pernah dipersulit asal Visa/Izin Tinggal kita belum habis. Meskipun petugas imigrasi ada yang terlalu strict, tapi kalau sudah menyangkut au pair, tidak akan ada masalah. Mereka sudah tahu au pair itu apa dan paham kalau kita masuk ke Eropa atas dasar izin tinggal yang legal. 

Teman saya dapat Visa Tipe D dari Denmark, tidak mengantongi Izin Tinggal, pulang melenggang saja dari Swedia. Tidak ada pertanyaan apa-apa dan aman.

10. Saya lagi jalan-jalan di Eropa pakai visa turis 3 bulan, bolehkah langsung mendaftar jadi au pair disini?

Tidak bisa, karena kamu ke Eropa pakai visa kunjungan jangka pendek yang sebetulnya tidak bisa diperpanjang. Kalau ingin jadi au pair, sebaiknya pulang saja dulu ke Indonesia dan daftar ulang disana. 


That's a wrap! Postingan kali ini memang saya dedikasikan untuk izin tinggal au pair, namun kurang lebih sama juga berlakunya untuk tujuan jenis lain; seperti berkuliah. Semoga membantu dan silakan tinggalkan komen di bawah kalau masih ada yang ingin ditanyakan seputar kedua dokumen au pair ini.



Komentar

  1. Nin,sekarang saya memiliki izin tinggal di Turkey yang intinya bukan bagian dari wilayah Schengen yang ingin saya tanyakan saya memiliki rencana untuk Au Pair ke negara bagian Schengen, apakah saya bisa mengurus Visa langsung dari Turkey tanpa harus kembali ke Indonesia terlebih dahulu berhubung saya sudah memiliki Izin tinggal dari Turkey ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget! 😀
      Kalo memang kantor embassy negara tsb ada di Turki, kamu bisa apply dari sana. Kecuali kantor embassy-nya gak ada di situ, kayaknya kamu mesti dilempar kesana kemari dulu :)

      Good luck!

      Hapus
    2. Terima kasih banyak atas waktu dan informationnya, Sangat bermanfaat 🙏

      Hapus
  2. Terima kasih banyak atas waktu dan information dari Nin, Sangat bermanfaat 🙏

    BalasHapus
  3. Nin,klo punya Schengen visa msih aktif trus apply visa ripe D German bisa tidal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya kamu mau apply di Indonesia? Tapi masih punya visa Schengen yg valid?

      Bisa!
      Karena Schengen kan cuma mau turis. Kalo yang Tipe D buat tinggal >3 bulan.

      Hapus
  4. Nak... Saya akan menemani anak saya kuliah di ESB Reutlingen, dia kuliah selama 1 th. Dan magang kerja 1 th. Jadi 2 th.
    Untuk anak saya visa tipe D tentunya, kalau untuk saya visa apa yg harus di ajukan? Terimakasih sebelumnya 🙏🏻💐

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Bu,

      Untuk menemani keluarga studi, hanya berlaku untuk pasangan/anak saja. Contohnya, anak Ibu mau bawa suaminya + anaknya ke Jerman, bisa pake visa “Family Immigration” sampe 2 tahun.

      Tapi kalo Ibu mau tinggal bareng anak Ibu di Jerman, gak bisa. Yang paling memungkinkan cuma pake visa turis yang maksimum 3 bulan itu.

      Hapus
  5. Nin, saya tinggal di rumania dan saya punya residence card rumania, apakah saya boleh keluar masuk negara eropa termasuk area schengen ?

    kita tahu bahwa rumania bukan termasuk negara di schengen area?

    terima kasih nin..

    salam hormat


    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh kok :) Kan Romania anggota EU/EEA. Jadi kalo kamu udah punya residence card sana, tetep boleh keliaran ke negara2 Schengen.

      Hapus
    2. Terima kasih bnyak info nya nin.. Sehat selalu ya
      🙏

      Hapus
  6. Dona RosaliaJuli 31, 2020

    Anak saya kehilangan kartu residence permitnya dari belanda ketika berada dijakarta. Apa yg harus dilakukan sedangkan dia harus segera kembali ke belanda dlm 3 minggu untuk melanjutkan studinya. Apakah cukup menunjukkan passport, kartu mahasiswa & surat keterangan kehilangan dari kepolisian indonesia ketika di bandara? Atau harus mengurus residence permit ke kedubes belanda dulu? Mohon infonya. Thx a lot🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo residence permit hilang di luar negeri, silakan hubungi kedubes Belanda di Jakarta, Bu, gimana proses selanjutnya. Biasanya mereka bakalan, either ngasih surat kehilangan atau mereka nempelin visa re-entry permit baru. Jadi cuma untuk masuk aja ke Belanda, tp sesampainya di sana mesti langsung order kartu residence permit yang baru.

      Sebelum itu, ada baiknya minta surat kehilangan terlebih dahulu sama polisi di Indonesia.

      Hapus
  7. Kenapa hampir di setiap persyaratan untuk bekerja di Eropa kita harus memiliki "The right to work in UK/EU" padahal kan persyaratan untuk membuat itu kita harus sudah punya surat perjanjian kerja, info akomodasi disana, dan info lainnya, bagaimana bisa kita harus memiliki "the right to work" sementara kita sama sekali belum diterima atau masih dalam masa pengajuan lamaran kerja?
    Oia, btw "the right to work" Itu masuknya visa atau residence permit ya?
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya apa ya itu? Saya gak ngerti sama pertanyaannya.

      Tidak semua orang juga bisa bekerja di Eropa karena kalo semuanya mudah aja kerja di sana, para imigran udah yang pegang kontrol sama negara tersebut kayaknya. Tapi tentu aja untuk mengajukan visa & izin tinggal, kita wajib sudah mengantongi surat kontrak kerja dan informasi soal gaji yang akan diterima. Gaji ini juga harus sesuai dengan pekerjaan tersebut dan sebisa mungkin memenuhi gaji minimal dari imigrasi.

      Hapus
  8. Nin saya punya banyak pertanyaan nihh semoga bisa bantu jawab yaa, karena sya tertarik
    1. misal saya ingin bekerja di Belanda dan pastinya saya akan menetap di belanda untuk waktu yang lama kan, nah apakah itu berarti saya hrus mengajukan visa tipe D ini? Kemudian mengajukan surat ijin tinggal sementara setelah sampai di belanda? Dan berapakah deposit yg hrus di keluarkan untuk ajukan tipe D ini?
    2. Jika sewaktu2 saya dapat surat ijin tinggal sementara di Belanda kemudian saya mau pindah ke negara Schengen lainnya dan kemudian hrs mengurus surat ijin tinggal sementara con. Sya pindah ke prancis apakah sulit mengurusnya? Dn hrs mengeluarkan deposit seperti awal?
    3. Apakah sblm pergi kita harus mengikuti test dahulu sblm ke negara tujuan? Cont saya mau ke belanda tp sblmnya saya hrs ikt khursus dn test bahasa belanda dulu selama 6 bulan kmudiam di perbolehkan pergi jika lulus, atau lngsung pergi saja?
    4. Apakah mengajukan visa tipe D ini hrs bekerja di perusahaan? Bagaimana jika saya ingin bekerja sbagai part timer dn masih mencari kerja dsana apakah bisa lolos dn di perbolehkan pergi?

    Terima kasih semoga nin bisa bantu jawab karena saya ingin sekali bekerja di eropa, dan butuh sekali refrensi orang yg kerja dsana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai.. Aku bukan petugas imigrasi yang bisa ngejawab semua pertanyaan kamu dengan pasti. Tapi ini berdasarkan apa yang ku tahu aja ya. Jadi kalo ada missing information, aku harap kamu maklum, karena aku sama sekali belum pernah tinggal di Belanda.

      First of all, kamu mesti tahu dulu kalo pindah dan cari kerja di Eropa itu gak semudah yang kamu bayangin. Ada banyak banget syarat dan prosesnya, apalagi bagi yang non-EU langsung terbang dari negara mereka sendiri. Kalo aku baca dari statement kamu di atas, keliatannya kamu belum dapet kerja apa2 tapi mungkin udah getol pengen tahu duluan soal izin tinggal etc :) You're far ahead. But, here you go!

      4. Aku jawab yang ini dulu. Untuk kerja di Eropa sebagai non-EU, kamu mesti punya background kuat untuk dapet posisi jadi high-skilled worker. Apa itu, posisi yang punya kompetensi tinggi layaknya insinyur, data scientist, financial advisor, technician, nurse, atau jenis kerjaan yang butuh skill tinggi deh. Pokoknya gak sembarangan semisal cuma jadi cleaning lady atau pelayan restoran. Kerjaan ini juga mesti purna waktu dan gajinya harus memenuhi persayaratan dari imigrasi.

      Kalo kamu berangkat dari Indonesia, setidaknya kamu udah punya employer di Belanda/Indonesia yang mau hire kamu untuk kerja di Belanda. Ya mungkin kamu dipindahtugaskan ke Belanda karena perusahaan tempat kamu kerja di Indonesia jenis perusahaaan multinasional yang memungkinkan kamu pindah2 tempat kerja kesana kemari. Bisa jadi juga kamu apply sendiri ke Belanda, lalu langsung diterima.

      Kalo kasusnya seperti di atas, kamu mesti apply izin tinggal untuk pekerja: WORKING PERMIT FOR HIGH SKILLED WORKERS. Untuk visanya sendiri pake yang tipe D karena tujuannya akan tinggal lama.

      3. Ya kalo ini sih tergantung perusahaannya. Kalo kamu udah dapet kerja di Belanda, biasanya mereka bakalan langsung ngundang kamu ke sana dan belajar bahasa Belandanya langsung di negara tersebut. Biasanya juga perusahaan yang bayar sih ya.

      Tapi kalo kamu masih abu2, alias cuma niat doang kerja di Belanda tapi belom dapat tawaran apa2, ya gak harus juga lulus bahasa Belanda dulu. Orang Belandanya sendiri juga banyak yang bisa English kok.

      2. Deposito itu hanya berlaku kalo kamu mau sekolah. Jadi kamu mesti nunjukkin ke imigrasi kalo bisa menanggung hidup mu sendiri saat masa studi. Tapi ya kalo mau pindah negara, mesti ulang prosesnya dari awal karena tiap negara itu beda2 peraturan. Kalo kamu kebetulan dapet kerja di Prancis tapi domisili di Belanda, kamu tetep mesti apply working permit baru untuk Prancis.

      1. Sebetulnya pertanyaan ini tuh baru akan kejawab kalo kamu udah jelas dapat kerjaan di Belanda, jadi untuk next step-nya, ya kamu tinggal apply visa dan working permit doang.

      Gini, untuk kerja di Eropa itu tidak mudah. Cerita tiap orang pasti berbeda. Ada yang dapet kerja karena kawin dulu sama WN sana, ada yang lanjut sekolah dulu di Belanda lalu pas tamat ngelamar kerja di situ, ada yang memang ditarik langsung sama orang sana karena skill kamu bagus (contohnya: chef), atau ada bisa jadi kamu dipindahtugaskan sama perusahaan multinasional di Indonesia ke Belanda.

      Hapus
  9. Halo, saya punya KTP Belgia yg berlaku sampai 5th. Apabila saya pulang ke indonesia dan ingin kembali ke Belgia setelah beberapa bulan, apakah saya perlu visa ke Belgia? atau hanya perlu menunjukan KTP Belgia saya di erpot? Mohon bantuannya. Terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak perlu visa lagi :)

      Residence permit yang kamu punya sekarang itu lebih sakti & kuat ketimbang visa biasa. Jadi ya cukup tunjukkin aja permit yang berlaku ;) Enjoy Indonesia!

      Hapus
  10. Min aku mau tanya nih, aku kerja d poalndia aku udah ngantongin visa kerja 3 tahun.. tp masih proses pembuatan kartu resident uni Eropa temporary gt
    Yang mau aku tanyakan, kan aku pengen banget cita” emang ke UK sih.. kerja ke UK sedangkan UK kan tidak termasuk bagian Dr schegen lagi...
    Dan saya dengar mesti cari sponsor atau bagaimana yaaa ... mohon info !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku bukan petugas imigrasi.
      Masalah keimigrasian kayak gini harusnya bisa langsung cari sendiri di internet/situs imigrasi UK :)

      Yang pasti, even kamu punya permit Schengen, gak ngaruh. Paspor mu masih Indonesia & pindah ke UK juga mesti ngikut kebijakan mereka. Lebih lengkapnya, silakan buka situs imigrasi UK sendiri ya. Good luck!

      Hapus
  11. Hallo Nin, aku baru ketemu sama artikel kamu ini:)
    Btw aku mau tanya,
    misal ni, Tante aku udah jd warganegara di Belanda, kalau aku mau ke Belanda dengan tujuan "Kursus Bahasa Belanda" aku harus pakai Visa D kan ya? Nah trs, setelah aku selesai kursus, dan bila aku apply kerjaan aku tetap bisa pakai visa D ini kan? atau aku harus urus ke kedubes lagi?
    Trs apakah Tante aku bisa mengeluarkan residence permit?
    Tante aku udah berumur 65, aku tanya soal ini, dia malah suruh aku cari tau sendiri, ayelah :(

    BalasHapus
  12. Hallo nin, mau tanya nihh

    Kan misal masa tinggal visa di Amerika kan 6 bulan tapi klo punya izin tinggal berarti gaperlu memperpanjang visa lagi yaa setelah 6 bulan??

    Mau tanya emang klo masa tinggal visa udah habis kita harus gimana??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Visanya itu hanya berlaku sebagai izin masuk, lha kamu kan udah di negaranya, ngapain perpanjang visa lagi?? Residence permit itu lebih sakti dari visa. Jadi kalo kamu udah ada itu, ya gak usah mikirin visa.

      Kalo masa tinggal udah abis?
      - perpanjang
      - pulang ke Indonesia

      Hapus
  13. halo Nin,
    saat ini saya sudah mengantongi visa D Swiss tapi yang saya ingin tahu setelah sampai di tujuan, saya harus melapor ke Balai Kota / Imigrasi untuk mendapatkan Temporary Residence Permitnya? Sebelumnya saya sudah dikirimkan surat dari Imigrasi untuk berapa lama saya bisa tinggal tanpa ada tanggal / kartu seperti yang kamu sebutkan diatas. terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yadong..

      Yang nyetak residence permit card kan dari sono. Jadinya setelah sampe, mesti registrasi diri dulu biar datanya kedaftar negara terus foto diri, barulah dapet KTP :)

      Hapus
  14. Kak aku mmau tanya saya pernah bekerja sebagai aupaur tahun 2015-2016 waktu saya di belanda saya mempunyai KTP belanda tapi setelah masa kerja aupaur saya habis terus waktu di bandara KTp belanda saya di tarik kembali oleh petugas imigrasi belanda dan tahun 2020 saya kembali lagi tapi menggunakan visa visiting family (3 bulan) tapi karena corona akhirnya saya sampai hari ini belum pulang (kira kira saya sudah 10 bulan di belanda ) apakah saya masih bisa urus kembali KTp belanda ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hah??? Dari 3 bulan, 7 bulan nambah masa tinggal di Belanda???
      Kamu yakin, kamu LEGAL tinggal di sana? Sudah dapet surat pernyataan resmi dari imigrasi Belanda kalo kamu beneran boleh tinggal selama itu karena Korona??

      Gini, residence permit harus punya landasan. Entah jadi au pair, entah sekolah, entah kerja, entah nikah. Lha, kamu mau ngurus residence permit baru landasannya paan?? Au pair jelas aja beda, karena kamu punya penjamin yaitu host family. Tujuan kamu di sana jelas!

      Kamu juga harus konfirmasi ulang soal status kamu yang jadi extend 10 bulan di Belanda. Kalo kenyataannya imigrasi Belanda tau kamu tinggal selama itu, bisa2 kamu dideportasi dari negara tsb dan gak bisa masuk Belanda 5th & kena blacklist negara sekitar juga. So, be aware!

      Hapus
  15. Seneng banget aku jumpa artikel kk
    Aku udah cari-cari artikel baru jumpa yang punya kk
    Ka aku mau nanya dong
    Akukan mau ngurus visa baru pertama kali nih,kayak mana bisa dapat visa jangka panjang mohon bantu infonya ka aku mau kerja di swedia di tempat Tante aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kerja apa? Jelas2.

      Pindah & kerja ke Eropa itu, apalagi untuk non-European, gak gampang. Bukan hanya karena kita punya keluarga di sana, terus dengan mudah aja pindah & dapet residence permit.

      Kamu mesti baca banyak detail soal mengajukan working permit ke Swedia. Even tante kamu punya perusahaan pun, tetep mesti memenuhi recruitment process setempat.

      Hapus
  16. Halo ka, ingin tanya point kaka yang bagian "Visa Jangka Panjang Tipe D yang berlaku tergantung keputusan imigrasi setempat"

    Tergantung ini bagaimana ya ka? Jika saya ingin apply study visa untuk course 4 bulan untuk menjadi au pair, apakah validnya visa akan mengikuti lamanya saya mengikuti course? Atau bagaimana ya ka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung regulasi negaranya bakalan ngasih visa berapa lama.

      Au pair itu bukan kursus ya. Au pair adalah program pertukaran budaya yang lama masa kontraknya dari 12-24 bulan. Kalo kamu mau ngambil visa pelajar untuk keperluan kursus lain lagi. Kalo emang kursusnya masuk di imigrasi sebagai study permit, kamu dikasih visa sepanjang lama kursus tersebut.

      Kamu mau kemana dan ambil kursus apa emangnya?

      Hapus
    2. Eniwei, visa itu cuma kunci masuk doang ke Eropa. Ada yang cuma dikasih 30 hari, tapi sesampenya di negara tujuan kamu wajib ganti ke residence permit alias bakalan dapet KTP sementara.

      Hapus
    3. Aku rencana mau jadi au pair di Italy ka. Tapi cari-cari ga banyak referensi orang Indonesia kesana jadi agak bingung cari informasi.

      Terus ke Italy butuh study visa kan ya untuk bisa kesana jadi au pair? Rencananya ingin ambil course yang 4 bulan biar bisa apply study visa ka (karna agak mahal les nya) atau ada option lain ga sih ka?

      Terus, jadi kalo udah punya visa masuk, langsung apply residence permit aja ya? Dan bisa stay longer dari waktu visa tsb?

      Hapus
    4. Iya. Karena memang Italia gak nerima au pair Indonesia. Kalo memang mau banget ke sana, kamu mesti pake visa pelajar yang mencakup kursus bahasa Italia. Kursusnya juga harus di institusi resmi pilihan imigrasi. Aku pernah bahas soal au pair Italia ini, gak tau kamu udah sempet baca apa belom 😀 Kalo belom, cari aja di kolom “search” di atas profil aku 👇🏽

      4 bulan mah nanggung. Mending pake visa turis aja deh yang 3 bulan. Soalnya pake visa pelajar, kamu mesti punya bukti finansial selama 1 tahun. Sayang banget kalo di sana cuma 4 bulan. Mending sekalian cari kursus yang 1 tahun deh biar residence permit-nya juga dikasih 1 tahun.

      Hapus
    5. Nah, aku ketemu keluarga gitu dari sana. Aku juga udah baca tulis kaka tentang aupair di Italia hehehe.

      Wah jadi residence permit ngikutin waktu lama kursusnya ya? Kursus bahasa Italia kaya mahal banget ka, mereka ketat banget sama aturan 20 jam per minggu jam belajar untuk syarat study visa :( Tadinya mikir ambil kursus yang 4 bulan biar murah biayanya, untuk apply study visa, terus apply residence permit, dan berharap bisa dapet 1 tahun tinggal jadi au pair disana.

      Hapus
    6. Iya. Kalo ketemu keluarga sih pada dasarnya bisa dari mana aja. Tergantung kamunya dulu, siap gak ngurus visanya. Apalagi ke negara2 yang sebetulnya gak ada visa au pair khusus untuk orang Indonesia.

      Ya memang begitu. Kan tujuan ke Italia pake visa pelajar, harusnya memang belajar. Orang Italia tuh banyak yang gak bisa ngomong Inggris, lho! Jadi emang gak ada salahnya belajar bahasa langsung di sana.

      Kalo kamu apply visa study, otomatis kamu bakalan dapet residence permit kalo tinggalnya >3 bulan. Masalahnya, kamu gak bisa serta merta langsung dapet 1th tinggal gitu aja dengan cara diperpanjang. Base tinggalnya mesti kuat. Di Italia gak ada permit khusus au pair untuk orang Indonesia. Satu2nya cara kalo kamu mau ke Italia banget:
      - apply visa pelajar 1 tahun
      - cari host family untuk kerja sebagai au pair 1 tahun

      Dengan cara yang jelas yg kayak gini, baru kamu bisa secured permit 1tahun ☝️

      Hapus
  17. Dan bukti finansial ga bisa dari host family ya ka? Macam sponsor gitu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo ini silakan kamu cek langsung persyaratan visa pelajar ke Italia aja ya. Informasinya lengkap banget di situs imigrasi/visa application center.

      Setau aku, duitnya mesti ada di rekening atas nama kamu pribadi. But you might double check! :)

      Hapus
  18. Kak saya mau tanya suami saya pelajar di jerman, sekarang dia lagi pulang k indo, dia punya visa yg type D klo ga salah, karna dia pelajar di sana, dia di indo kurang kebih 6 bulan, yg mau saya tanyakan apakah ada batas waktu dia kluar dr jerman sementara? Atau apa dia bisa lebih dr 6 bulan pulanh k indo setelah itu kembali lg k jerman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. YES!!

      Di Eropa manapun, kalo kamu mau away dari negara tersebut selama >6 bulan, kamu mesti bilang ke imigrasinya. Karena kalo kelamaan dan gak ada kabar, imigrasi bakalan detect kamunya leaving for good. Yang artinya, kalo mau balik lagi, mesti bikin visa baru lagi di Indonesia seperti awal.

      Cuma karena keadaan seperti sekarang: Korona dan limitnya penerbangan keluar negeri, kemungkinan ada regulasi yang berubah. Aku saranin banget mendingan nelpon/nanya ke imigrasi di Jermannya langsung. Aku bukan petugas imigrasi yang tau semua hal dan ditakutkan ada salah informasi. But overall, yang aku tau regulasinya memang seperti itu: pulang >6 bulan dan gak bilang2 dulu = ilang izin tinggal.

      Hapus
  19. halo kak nin, kalo mau jadi au pair kita harus pake agensi atau bisa scr pribadi? trs misal kita mau jd au pair cm utk 3 bulan boleh gasi kl kita cm pake visa wisata?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa 2-2nya. Silakan buka postingan aku yang ini: https://www.artochlingua.com/2019/04/sebaiknya-pakai-agensi-atau-mandiri.html?m=1

      Au pair itu kontraknya 12-24 bulan ya. Kayaknya gak ada juga host family yang mau nge-hire cuma 3 bulan 😅 secara urus dokumen mahal & ngedatangin au pair juga gak murah. Au pair juga visanya beda, bukan pake visa Schengen. Jadi kalo kamu emang niatnya jadi au pair di Eropa, ya mendingan langsung apply visa jangka panjang.

      Hapus
  20. Nin, kalo misalnya visitor permit visa sweden aku dah mo habis, trus aku terbang ke turki untuk apply lg visitor permit visa sweden di turki, itu bisa ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya Schengen?

      Gak bisa. Kamu mesti apply di Indonesia. KECUALI, kamu punya residence permit yang masih valid di Turki.

      Hapus
  21. Kak sya kerja di polandia,klo sudah punya trc ,berrti bisa kan kerja di jerman atau belanda ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa ya bisa kerja di Jerman dan Belanda tanpa harus punya residence permit dari Polandia dulu.

      Untuk case kamu, tergantung ini residence permit-nya berapa lama? Dalam basis apa? Di Jerman kamu bakalan berapa lama kerjanya? Karena kamu bukan non-EU, jadinya tetep harus apply residence permit baru di Jerman kalo kerja >3 bulan.

      Hapus
    2. *maksud aku di atas, siapa AJA bisa kerja di Jerman dan Belanda :)

      Hapus
  22. Kak Nin, berhubung janji termin utk apply visa aupair di kedutaan jerman di Jakarta tidak tersedia hingga februari 2021, apakah sy bisa apply visa di negara tetangga??
    Sy tinggal di Indonesia, Medan.
    Apakah memungkinkan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setau aku ya, gak bisa. Karena kan aplikasi kamu pake alamat Indonesia dan biasanya yang apply visa ke Eropa, wajib apply dimana mereka berdomisili.

      Hapus
  23. hallo kak, saya ingin bertanya calon suami saya warga negara Montenegro yang akan pindah dan bekerja dijerman, setelah menikah kami akan menetap disana. pertanyaan jenis visa apakah yang harus saya pakai?? krna kami akan menikah di indonesia. apakah saya bisa menggunakan visa Schenhen tipe C dan setibanya dijerman apakah saya bisa apply residence permit??? mohon bantuan jawabanya terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Montenegro gak masuk bagian EU ataupun Schengen ya, jadinya yang perlu secured permit-nya adalah calon suami kamu dulu. Dia duluan yang pindah, urus surat2, cari tempat tinggal, settle, baru deh bisa ngundang keluarga. Jadi ntar kamu ke sana langsung pake visa “reuni keluarga” sama non-EU.

      Kalo kamu mau ke Jerman jenguk dia sebelom dianya settle, kamu mesti apply visa turis tipe C yang Schengen. Kalo dianya belom settle/punya alamat di Jerman justru lebih susah karena kamu based-nya ya palingan cuma turis biasa, gak ada alasan utk jenguk suami. Tapi mesti balik ke Indonesia dulu untuk apply yang baru. Gak bisa langsung apply dari sana.

      Hapus
  24. Baru nemu treat bagus...

    Hallo, Saya mau tanya!
    Saya punya visa D (6bulan) austria sejak november 2020 untuk course/belajar bahasa jerman, dan mau daftar residence permit! Syarat paling mudah untk apply residence permit itu apa ya? apakah bisa bantu jawab?
    posisi saya sekarang sudah di austria.

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Residence permit itu berlaku bagi yang masa tinggalnya >90 hari atau 3 bulan. Kamu kan udah dapet visa tipe D untuk jangka panjang, artinya kamu bisa aja dapet residence permit untuk masa tinggal 6 bulan.

      Kalo kasus termudah, sebagai non-EU yang berada di Eropa, pastinya gak ada yang mudah sih ya. Harus ada alasan kuat kenapa kamu butuh masa tinggal >3 bulan. Tiap negara pasti beda2 peraturan, tapi kalo kamu sekarang udah dapet visa tipe D dari kursus, berarti extend aja kursus bahasanya lebih lama. Biasanya kalo kursus 1th, permit-nya juga ngikutin lama kursus.

      Hapus
    2. Oh terima kash untuk balasannya!

      Berarti waktu saya apply visa D itu bisa saja tidak ada limit (6bulan/180hari)? apa bagaimana? kok saya baru ta info ini. saya pikir limit visa D itu hanya 180hari.
      apa bisa saya perpanjang dari austria, apa harus pulang ke indonesia untuk perpanjang.

      saya berharap bisa stay lebih lama.
      mohon maaf kalau saya banyak tanya.

      terima kash sekali lagi untuk balasannya.
      salam

      Hapus
    3. Jadi gini.. apa beda visa tipe C dan D itu sebenernya diliat dari durasi visit-nya. Kalo C itu kan Schengen ya, khusus untuk turis yang maksimum di Eropa hanya 3 bulan. Sementara kalo udah lebih dari 3 bulan tinggal, dapetnya visa tipe D.

      Nah.. aku gak tau nih, kamu kursus bahasa Jerman itu cuma 6 bulan aja apa sebetulnya modulnya lama? Kalo kursus cuma 6 bulan, ya wajar hanya dapat visa cuma 6 bulan dan BUKAN residence permit. Kecuali kamu kursus 1 tahun nih, tapi visanya cuma dapet 6 bulan, nah ini sebetulnya bisa banget dapet residence permit 1th kalo kamu pas 3 hari sampe langsung registrasi di kecamatan terdekat (sampe di sini paham ya, susah banget jelasinnya via teks).

      Kalo yang aku baca di situs imigrasinya Austria, kamu sebetulnya TIDAK BOLEH overstay di negara tersebut dan apply residence permit. TAPI, ada pengecualian yang memperbolehkan kamu apply residence permit selama masih di Austria. Yaitu ganti ke visa pelajar yang durasi belajarnya minimal 1 tahun. Coba baca detailnya di sini: https://oead.at/en/to-austria/entry-and-residence/visa-c-or-visa-d/

      Hapus
  25. oh iya saya sudah tau tentang itu.
    saya pikir saya bisa apply visa D dalam jangka waktu lebih dari 180 hari

    saya kursusnya sudah selesai, dan saya baru mau daftar study di austria!
    tapi belum ada kepastian diterima atau tidak, soalnya dengan admission approved saya bisa apply residence permit (semoga).

    saya pikir mbak nin tau cara lain yang lebih mudah hehehe
    btw terimakasih untuk semua infonya mbak, sukses!
    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Visa tipe D bisa lebih dari 180 hari 😀 Soalnya aku dulu bahkan dapet 1 tahun.

      TAPIII... visa ngikutin berapa lama kamu tinggal. Kalo kursusnya cuma 6 bulan, wajar dapet cuma 180 hari. Kalo aku kemaren, programnya emang 1 tahun, jadinya di visa emang ditulis banget 365 hari.

      Untuk kasus kamu yg masih nunggu keputusan, gak bisa overstayed jadinya. Harus balik ke Indonesia dulu & kalo udah diterima, baru bisa apply lagi dari Indonesia 😀

      Sukses ya semua2nya!! Semoga diterima di kampus Austria.

      Hapus
  26. Kak, jadi aku udah di belanda dan punya visa D. Aku udah apply mvv dari awal untuk 6 bulan student exchange disini. Aku juga udah dapet IND Approval. Jadi, sekarang aku tinggal bikin janji untuk residence permit ya? Aku mau tanya harus bawa apa aja/persyaratannya? Apakah aku harus isi alamat aku tinggal atau engga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh.. kalo ini harusnya kamu udah dapet banyak informasi dari kampus pre/post arrival. Kampus biasanya udah ngasih informasi dimana kamu bisa apply untuk dapet kartu residence permit. Kalo di kampus ku (di Norwegia), biasanya ada pos polisi yang sengaja datang utk register pelajar baru, terus ntar permit-ya dikirim ke rumah.

      Kalo gak, kamu mesti ke kantor polisi/kantor IND sendiri untuk registrasi dan ngambil kartu permitnya. Tapi kan tiap kampus dan negara beda2 ya. Sebaiknya kamu konsultasikan ini langsung ke kampus sih kalo mereka gak ngasih kamu informasi apa2 :)

      Di sini, siapa aja yang mau dapet permit mesti nyerahin beberapa dokumentasi; misalnya surat keterangan visa issued, surat dari sekolah, dll. Tapi kan ini di Norwegia. Di kampus kamu/di NL pasti beda lagi.

      Hapus
  27. Kak mau tanya donk...saya kerja di poland,pakai vise tipe D,nah sekarang visa di pasport sudah habis,belum mengajukan residen permit...apa bisa masuk ke negara misal jerman atau belanda dgn posisi visa hbis,tpi pakai work permit baru dari belanda apakah bisa ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kerja di Polandia, tapi working permitnya dari Belanda tuh gimana ceritanya ya?
      Kurang paham.

      Hapus
    2. Siang kak saya kerja dipolandia,sedangkan visa sudah habis,apakah bisa,apabila saya pindah kegerman

      Hapus
  28. Hello nin👋🏻 jika resident permit di reject, dan dalam jangka waktu sebulan aku kembali ke negara tsb apakah aku masih bisa apply dan mendapatkan resident permit?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu mesti jelas2 nih.. kamu sekarang dimana? Permit dalam based apa? Ke sana tuh kemana? Eropa? Brazil? Korea Utara? Tiap negara kan beda2 peraturan.

      Terus maksudnya sebulan kemudian mau balik ke sana tuh pake visa apa? Mau apply permit dimana?

      Gak bisa aku jawab kalo sepotong2 begini :P

      Hapus
  29. Halo Kak Nin, boleh minta infonya untuk bisa apply kerja di German yang memungkinkan kita dapet ijin tinggal disana bisa kak? Terimakasih banyak infonya kak:))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Visa habis, tapi udah punya izin tinggal apa belom?

      Kalo belom ada, gak bisa. Ntar kamu di Jerman daftarnya atas dasar apa dong? Visa habis, permit dari Polandia gak ada.

      Hapus
    2. Saya sudah daftar untuk trc polandia,tapi masalahnya trc saya belum jadi,seandainya saya kerja dibelanda/france,terus bermasalah dengan imigrasi belanda/france apakah saya dikembalikan ke polandiaindonesia tq

      Hapus
  30. Kak kalo liburan ke german cuma seminggu, itu tetap butuh visa atau ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan persoalan berapa lamanya.

      Kamu sekarang tinggal dimana? Udah punya visa/permit Schengen yang masih valid atau gak?

      Hapus
  31. Visa kerja polandia saya mati,posisi saya kerja dibelanda,apakah bisa saya kembali masuk&kerja lagi dipolandia

    BalasHapus
  32. Min,kalo untuk bekerja di malaysia apa kita cukup pakek visa kerja apa harus punya permit juga min ...mohon du jawab ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bule Ketemu Online, Bisakah Serius?

( PERHATIAN!!! SAYA BANYAK SEKALI MENERIMA TESTIMONIALS SOAL COWOK-COWOK DARI INGGRIS YANG MEMINTA ALAMAT SI CEWEK YANG DIKENAL VIA ONLINE. FYI , HAMPIR SEMUA MODUS PENIPUAN SEPERTI INI BERASAL DARI INGGRIS DAN AMERIKA! JANGAN PERNAH TERTIPU KEMASAN KULIT PUTIHNYA, KARENA BISA JADI YANG KALIAN AJAK CHATTING -AN ATAU VIDEO CALL -AN ITU ADALAH PENIPU !! JANGAN PERNAH BERI DATA DIRI SEPERTI NAMA LENGKAP, ALAMAT, SERTA NOMOR IDENTITAS ATAU KARTU KREDIT KE ORANG-ORANG ASING LEWAT DUNIA DIGITAL! BE SMART, BE AWARE, AND PLEASE JANGAN DULU BAPERAN KALO ADA YANG MENGAJAK NIKAH PADAHAL BARU SEMINGGU KENAL!!!) Selain berniat jadi au pair, ternyata blog saya banyak dikunjungi oleh cewek-cewek Indonesia yang ingin pacaran atau sedang dekat dengan bule. Gara-gara tulisan tentang cowok Eropa dan cowok Skandinavia , banyak pembaca blog yang mengirim surel ke saya dan curhat masalah cintanya dengan si bule. Aduh, padahal saya jauh dari kata "ahli" masalah cinta-cintaan. Saya sebetu

Mempelajari Karakter Para Cowok di Tiap Bagian Eropa

*I talk a lot about European boys in this blog, but seriously, this is always the hottest topic for girls! ;) Oke, salahkan pengalaman saya yang jadi serial dater  selama tinggal di Eropa. Tapi gara-gara pengalaman ini, saya juga bisa bertemu banyak orang baru sekalian mempelajari karakter mereka. Cowok-cowok yang saya temui ini juga tidak semuanya saya kencani. Beberapa dari mereka saya kenal saat workshop, festival, ataupun dari teman. Beruntung sekali, banyak juga teman-teman cewek yang mau menceritakan pengalamannya saat berkencan dari cowok ini, cowok itu, and all of them have wrapped up neatly in my head! Secara umum, tulisan yang saya ceritakan disini murni hasil pengalaman pribadi, pengalaman teman, ataupun si cowok yang menilai bangsanya secara langsung. Letak geografis Eropanya mungkin sedikit rancu, tapi saya mengelompokkan mereka berdasarkan jarak negara dan karakter yang saling berdekatan. Kita semua benci stereotipe, tapi walau bagaimana pun kita tetaplah bagi

7 Kebiasaan Makan Keluarga Eropa

Tiga tahun tinggal di Eropa dengan keluarga angkat, saya jadi paham bagaimana elegan dan intimnya cara makan mereka. Bagi para keluarga ini, meja makan tidak hanya tempat untuk menyantap makanan, tapi juga ajang bertukar informasi para anggota keluarga dan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Selain table manner , orang Eropa juga sangat perhatian terhadap nilai gizi yang terkandung di suatu makanan hingga hanya makan makanan berkualitas tinggi. Berbeda dengan orang Indonesia yang menjadikan meja makan hanya sebagai tempat menaruh makanan, membuka tudung saji saat akan disantap, lalu pergi ke ruang nonton sambil makan. Selama tinggal dengan banyak macam keluarga angkat, tidak hanya nilai gizi yang saya pelajari dari mereka, tapi juga kebiasaan makan orang Eropa yang sebenarnya sangat sederhana dan tidak berlebihan. Dari kebiasaan makan mereka ini juga, saya bisa menyimpulkan mengapa orang-orang di benua ini awet tua alias tetap sehat menginjak usia di atas 70-an. Kuncinya, pola

Guide Untuk Para Calon Au Pair

Kepada para pembaca blog saya yang tertarik menjadi au pair, terima kasih! Karena banyaknya surel dan pertanyaan tentang au pair, saya merasa perlu membuat satu postingan lain demi menjawab rasa penasaran pembaca. Mungkin juga kalian tertarik untuk membaca hal-hal yang harus diketahui sebelum memutuskan jadi au pair  ataupun tips seputar au pair ? Atau mungkin juga merasa tertantang untuk jadi au pair di usia 20an, baca juga cerita saya disini . Saya tidak akan membahas apa itu au pair ataupun tugas-tugasnya, karena yang membaca postingan ini saya percaya sudah berminat menjadi au pair dan minimal tahu sedikit. Meskipun sudah ada minat keluar negeri dan menjadi au pair, banyak juga yang masih bingung harus mulai dari mana. Ada juga pertanyaan apakah mesti pakai agen atau tidak, hingga pertanyaan soal negara mana saja yang memungkinkan peluang kerja atau kuliah setelah masa au pair selesai. Oke, tenang! Saya mencoba menjabarkan lagi hal yang saya tahu demi menjawab rasa penasar

First Time Au Pair, Ke Negara Mana?

Saya ingat betul ketika pertama kali membuat profil di Aupair World, saya begitu excited memilih banyak negara yang dituju tanpa pikir panjang. Tujuan utama saya saat itu adalah Selandia Baru, salah satu negara impian untuk bisa tinggal. Beberapa pesan pun saya kirimkan ke host family di Selandia Baru karena siapa tahu mimpi saya untuk bisa tinggal disana sebentar lagi terwujud. Sangat sedikit  host family dari sana saat itu, jadi saya kirimkan saja aplikasi ke semua profil keluarga yang ada. Sayangnya, semua menolak tanpa alasan. Hingga suatu hari, saya menerima penolakan dari salah satu keluarga yang mengatakan kalau orang Indonesia tidak bisa jadi au pair ke Selandia Baru. Duhh! Dari sana akhirnya saya lebih teliti lagi membaca satu per satu regulasi negara yang memungkinkan bagi pemegang paspor Indonesia. Sebelum memutuskan memilih negara tujuan, berikut adalah daftar negara yang menerima au pair dari Indonesia; Australia (lewat Working Holiday Visa ) Austria Amerika