Langsung ke konten utama

Mencoba Hyttetur: Rekreasi Tradisional ke Kabin A la Orang Norwegia


Yang saya suka tinggal di Norwegia, meskipun negaranya sudah modern dan kaya raya, namun orang lokalnya tak pernah melupakan sisi tradisional mereka. Gaya hidup  friluftsliv yang berarti outdoor life atau menyatu dengan alam, membuat orang Norwegia sangat mencintai, merawat, serta menikmati alam mereka yang luar biasa indah dengan semaksimal mungkin.

Salah satu kebiasaan alami orang Norwegia adalah melakukan hyttetur atau cabin tour sepanjang tahun. Kalau orang lain biasanya ingin menghabiskan akhir pekan di mol atau keluar negeri demi weekend break, orang Norwegia justru melipir dari hiruk pikuk kota menuju hutan atau gunung yang tenang bersama keluarga atau handai taulan. Di tempat yang jauh dari kebisingan ini, mereka akan tinggal di kabin kayu sederhana hanya untuk rehat dari modernisasi sekalian bercengkrama dengan alam. Kalau di Indonesia, hyttetur mirip perjalanan dari Jakarta atau Bandung menuju villa di puncak. Bedanya di Norwegia, kegiatan ini tak hanya milik orang Oslo, tapi sudah jadi kultur lokal.

FYI, orang-orang yang memiliki finansial berlebih biasanya menjadikan kabin sebagai rumah kedua. Tak heran mengapa memiliki kabin sendiri di Norwegia ibarat mimpi bagi sebagian orang. Apalagi membangun kabin from the scratch butuh persiapan keuangan yang matang mengingat harga tanah di Norwegia semakin mahal. Makanya kebanyakan keluarga yang memiliki kabin in the middle of nowhere dan jauh dari kota besar memang keluarga menengah ke atas.

Sebetulnya saya sudah sering ikut host family hyttetur ke kabin di Hemsedal. Tapi karena judulnya 'dinas', saya kurang menikmati semua aktifitas disana. Suatu hari, seorang kenalan Indonesia yang juga au pair di Islandia, Tirta, berniat datang ke Norwegia hanya untuk mengunjungi saya. (Aduh, serasa artis!) Tirta sudah bosan dengan vegetasi alam Islandia yang flat dan tak berhutan. "Aku kangen ingin lihat hutan dan pohon!" katanya saat itu.

Jadi, daripada saya hanya mengajak Tirta jalan-jalan di sekitar Oslo (yang membosankan ini), saya ajukan ide nge-trip ke kabin ala orang Norwegia bersama Mumu yang ternyata disetujui dengan excited! Rencananya kami akan pakai mobil Mumu, doi juga yang menyetir, lalu nanti semua pengeluaran dibagi bersama. Saya juga akhirnya diberi kabar bahwa Tirta datang tak sendirian, tapi bersama Smári, si pacar. More people merrier, makanya saya ajukan usulan trip ini ke teman lainnya. Dari yang tadinya ada 5 orang yang juga excited diajak, ending-nya (tetap saja), hanya saya, Mumu, Tirta, dan Smári yang berangkat.


Mencari kabin sepenjuru Norwegia sebetulnya tak terlalu sulit karena selain milik pribadi, banyak juga kabin yang disewakan untuk umum. Tapi, mencari kabin tradisional yang sering digunakan orang Norwegia untuk hyttetur punya syarat tertentu. Umumnya kabin yang disewakan terletak di pegunungan, hutan, dekat laut, atau pinggir jalan, nyaris in the middle of nowhere. Kabin ini juga tidak termasuk bangunan temporary yang disewakan di area camping site.

Untuk merasakan atmosfir cozy dan dekat dengan alam, saya sarankan menyewa kabin dari situs inatur atau DNT yang menyediakan banyak opsi untuk satu atau dua malam. Yang saya suka juga, kedua situs ini menyediakan banyak kabin tradisional di daerah hidden gems yang tak terlalu populer dan memang cocok untuk hyttetur.

Perlu dilihat juga detail setiap kabin karena banyak kabin di Norwegia disewakan dengan harga murah, namun tanpa listrik, air, dan toilet. Zaman dahulu orang-orang lokal hanya menggunakan penerangan dari lilin, air dari hasil lelehan salju, dan toilet kompos yang berada di luar atau disebut utedo. Sampai sekarang jenis kabin seperti ini masih banyak jumlahnya meskipun beberapa pemilik juga merenovasi ulang agar lebih modern.



Karena malas dengan segala aspek tradisionalitas yang masih eksis, saya dan Mumu sepakat untuk menyewa satu kabin selama 2 malam yang memiliki kamar mandi, toilet air, dan listrik. Mencarinya pun lumayan sulit karena kami juga tak mau bepergian terlampau jauh lebih dari 3 jam. Untuk yang akan berangkat dari Oslo, coba cari kabin di sekitar daerah Buskerud, Akershus, Østfold, atau Telemark, agar tak terlalu lama menyetir.

Selain itu, pencarian makin menyempit karena kami juga mencari kabin yang bisa check-out lebih siang. We just didn't want to wake up early on Sunday morning for checking-out. That's all! Banyak maunya memang.

Setelah proses pencarian, saya menemukan satu kabin lengkap yang bisa check-out sampai jam 3 sore! Letaknya di Nissedal, sekitar 3 jam-an naik mobil dari Oslo. Harganya NOK 990 per malam dan bisa sharing kalau kebetulan bawa teman banyak. Fasilitasnya lengkap seperti rumah biasa. Dapurnya sudah tersedia semua peralatan masak dan makan, kompor, dan oven.




Kabin ini adalah model nyaris sempurna yang masih menerapkan sisi tradisional Norwegia tanpa perlu membuat kami repot harus menimba atau bawa air dari luar dulu. Asiknya lagi, letaknya tepat di sisi danau yang memang jadi preferensi saya sejak awal! Perahu kecil juga disediakan bagi tamu yang ingin mengarungi danau dengan cara mendayung. Isn't it romantic and intimate? Kami berempat mencoba perahu sampai ke tengah danau dan mendapati tak ada bunyi sedikit pun disana. Oohh, our souls, tenteramnya.

Selain punya 2 kamar tidur yang muat sampai 6 orang di kabin utama, ada juga annex atau kabin kecil tambahan berisi tempat tidur yang muat 4 orang. Tambah seru kalau kebetulan bawa teman banyak dan ingin sharing cost! Apalagi kabinnya juga sederhana, tanpa tv, dan Wi-Fi. Tempat ini sesungguhnya adalah tempat ideal untuk menarik diri dari dunia maya dan hiruk pikuk dunia luar karena sering kali memang hilang sinyal. Asik kan bisa leluasa mengobrol tanpa gangguan ponsel?!




Yang perlu diingat, hyttetur bagi orang Norwegia adalah kesempatan me-recharge kebersamaan dengan orang terdekat sambil bertukar cerita. Setiap hari hanya makan tidur di kabin pasti akan membosankan. Makanya jangan lupa membawa kartu main, wine atau bir untuk teman mengobrol, dan memanfaatkan alam yang ada di sekitar kabin. Bersiap juga kalau ternyata sedang hujan dan tak banyak yang bisa dilakukan di luar!

Pilihlah kabin di sekitar pegunungan jika tertarik hiking dan berburu, atau kabin di dekat perairan jika ingin memancing di musim panas. Di musim dingin, orang-orang Norwegia lari ke ski resort atau kabin di daerah pegunungan untuk main ski, atau menyepi sebentar ke hutan kalau ingin cross country skiing. Manfaatkan juga fasilitas kabin yang tersedia seperti kapal atau alat pancing karena biasanya disediakan juga oleh pemilik kabin. Yang pasti, sepanjang tahun adalah waktu yang tepat mencoba hyttetur karena atmosfir yang terasa sama epiknya.

"Woke up like this" - Tirta




Karena sudah sering mondar-mandir hyttetur dengan orang Norwegianya asli, saya sangat menyarankan trip ke kabin ini bagi kalian yang sedang tinggal atau ingin ke Norwegia! Seriously saying, you won't get 'anything' by visiting Oslo only. Norwegia tak hanya fjord dan desa nelayannya, tapi juga hutan yang rindang serta gunungnya yang picturesque!

Kalau mampir ke Norwegia dalam waktu sedikit panjang, coba sekalian kombinasikan perjalanan dengan trip ke kabin. Tapi, perjalanan ini juga butuh persiapan karena kabin bukanlah sekedar tempat persinggahan. Rencanakan dari jauh hari, ingin mencoba aktifitas apa selain menginap di kabin, serta preferensi kabin seperti apa yang diinginkan. Kunci nge-trip di Norwegia; more people merrier, karena sesungguhnya tak ada trip yang murah tanpa sharing cost!


Tips lain dari saya:

  1. Pilihlah kabin yang sesuai dengan budget dan preferensi! Baca semua detail dengan teliti dan cek apakah kabin tersebut punya toilet di luar (utedo) atau di dalam (WC). Toilet di luar bisa jadi letaknya sekitar 20-50 meter dari kabin dan hanya 'dibilas' dengan serbuk kayu. Beberapa kabin juga tak punya listrik sehingga satu-satunya penerangan hanya berupa lilin atau pemanas dari tenaga matahari. Satu lagi, kebanyakan kabin juga tak punya air sehingga kita harus membawa air minum sendiri dari luar, ambil di danau, pompa sungai, atau air lelehan salju.
  2. Selalu cek prakiraan cuaca sebelum mulai perjalanan! Cuaca di Norwegia sering kali berubah dan tak menentu. Selalu siap baju hangat, sepatu yang nyaman, serta jaket hujan meskipun matahari di luar terang benderang.
  3. Jaga kebersihan kabin dengan memvakum lantai sebelum check-out serta membersihkan toilet jika masih ada noda. Cabin is not a hotel where you could litter and somebody picks it up! Buang segala sampah yang kita tinggalkan dan jangan merokok di area berkayu!

Tertarik mencoba hyttetur di Norwegia? You should, because it's worth trying!



Komentar

  1. Keknya orang Denmark juga gemar beginian, tapi mereka biasanya punya sommerhus di pantai, atau garden house di kolonihaveforening.

    Orang Swedia juga demen, kapan hari waktu temen suami ultah kita rame2 nyewa stuga (bukan hytte bilangnya) ditengah hutan, terus bawa board games banyak. Biasanya stuga kek gini kamarnya banyak, dan kasurnya banyak macem asrama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang ngebedain menurut aku landscape-nya sih, Ce. Karena kalo di Norwe kan kabinnya dari gunung sampe deket pantai juga ada. Terus dari yang tua sampe muda, even gak punya kabin sendiri, tetep bisa nyewa dan kayak udah lifestyle banget Jumat sore melipir dari kota :D


      Kalo di DK, summer house yang punya cuma keluarga kaya doang dan bentuknya enggak tradisional karena modern. Sejauh pengalaman aku pas tinggal disana sih.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bule Ketemu Online, Bisakah Serius?

( PERHATIAN!!! SAYA BANYAK SEKALI MENERIMA TESTIMONIALS SOAL COWOK-COWOK DARI INGGRIS YANG MEMINTA ALAMAT SI CEWEK YANG DIKENAL VIA ONLINE. FYI , HAMPIR SEMUA MODUS PENIPUAN SEPERTI INI BERASAL DARI INGGRIS DAN AMERIKA! JANGAN PERNAH TERTIPU KEMASAN KULIT PUTIHNYA, KARENA BISA JADI YANG KALIAN AJAK CHATTING -AN ATAU VIDEO CALL -AN ITU ADALAH PENIPU !! JANGAN PERNAH BERI DATA DIRI SEPERTI NAMA LENGKAP, ALAMAT, SERTA NOMOR IDENTITAS ATAU KARTU KREDIT KE ORANG-ORANG ASING LEWAT DUNIA DIGITAL! BE SMART, BE AWARE, AND PLEASE JANGAN DULU BAPERAN KALO ADA YANG MENGAJAK NIKAH PADAHAL BARU SEMINGGU KENAL!!!) Selain berniat jadi au pair, ternyata blog saya banyak dikunjungi oleh cewek-cewek Indonesia yang ingin pacaran atau sedang dekat dengan bule. Gara-gara tulisan tentang cowok Eropa dan cowok Skandinavia , banyak pembaca blog yang mengirim surel ke saya dan curhat masalah cintanya dengan si bule. Aduh, padahal saya jauh dari kata "ahli" masalah cinta-cintaan. Saya sebetu

Mempelajari Karakter Para Cowok di Tiap Bagian Eropa

*I talk a lot about European boys in this blog, but seriously, this is always the hottest topic for girls! ;) Oke, salahkan pengalaman saya yang jadi serial dater  selama tinggal di Eropa. Tapi gara-gara pengalaman ini, saya juga bisa bertemu banyak orang baru sekalian mempelajari karakter mereka. Cowok-cowok yang saya temui ini juga tidak semuanya saya kencani. Beberapa dari mereka saya kenal saat workshop, festival, ataupun dari teman. Beruntung sekali, banyak juga teman-teman cewek yang mau menceritakan pengalamannya saat berkencan dari cowok ini, cowok itu, and all of them have wrapped up neatly in my head! Secara umum, tulisan yang saya ceritakan disini murni hasil pengalaman pribadi, pengalaman teman, ataupun si cowok yang menilai bangsanya secara langsung. Letak geografis Eropanya mungkin sedikit rancu, tapi saya mengelompokkan mereka berdasarkan jarak negara dan karakter yang saling berdekatan. Kita semua benci stereotipe, tapi walau bagaimana pun kita tetaplah bagi

7 Kebiasaan Makan Keluarga Eropa

Tiga tahun tinggal di Eropa dengan keluarga angkat, saya jadi paham bagaimana elegan dan intimnya cara makan mereka. Bagi para keluarga ini, meja makan tidak hanya tempat untuk menyantap makanan, tapi juga ajang bertukar informasi para anggota keluarga dan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Selain table manner , orang Eropa juga sangat perhatian terhadap nilai gizi yang terkandung di suatu makanan hingga hanya makan makanan berkualitas tinggi. Berbeda dengan orang Indonesia yang menjadikan meja makan hanya sebagai tempat menaruh makanan, membuka tudung saji saat akan disantap, lalu pergi ke ruang nonton sambil makan. Selama tinggal dengan banyak macam keluarga angkat, tidak hanya nilai gizi yang saya pelajari dari mereka, tapi juga kebiasaan makan orang Eropa yang sebenarnya sangat sederhana dan tidak berlebihan. Dari kebiasaan makan mereka ini juga, saya bisa menyimpulkan mengapa orang-orang di benua ini awet tua alias tetap sehat menginjak usia di atas 70-an. Kuncinya, pola

Guide Untuk Para Calon Au Pair

Kepada para pembaca blog saya yang tertarik menjadi au pair, terima kasih! Karena banyaknya surel dan pertanyaan tentang au pair, saya merasa perlu membuat satu postingan lain demi menjawab rasa penasaran pembaca. Mungkin juga kalian tertarik untuk membaca hal-hal yang harus diketahui sebelum memutuskan jadi au pair  ataupun tips seputar au pair ? Atau mungkin juga merasa tertantang untuk jadi au pair di usia 20an, baca juga cerita saya disini . Saya tidak akan membahas apa itu au pair ataupun tugas-tugasnya, karena yang membaca postingan ini saya percaya sudah berminat menjadi au pair dan minimal tahu sedikit. Meskipun sudah ada minat keluar negeri dan menjadi au pair, banyak juga yang masih bingung harus mulai dari mana. Ada juga pertanyaan apakah mesti pakai agen atau tidak, hingga pertanyaan soal negara mana saja yang memungkinkan peluang kerja atau kuliah setelah masa au pair selesai. Oke, tenang! Saya mencoba menjabarkan lagi hal yang saya tahu demi menjawab rasa penasar

Berniat Pacaran dengan Cowok Skandinavia? Baca Ini Dulu!

"Semua cowok itu sama!" No! Tunggu sampai kalian kenalan dan bertemu dengan cowok-cowok tampan namun dingin di Eropa Utara. Tanpa bermaksud menggeneralisasi para cowok ini, ataupun mengatakan saya paling ekspert, tapi cowok Skandinavia memang berbeda dari kebanyakan cowok lain di Eropa. Meskipun negara Skandinavia hanya Norwegia, Denmark, dan Swedia, namun Finlandia dan Islandia adalah bagian negara Nordik, yang memiliki karakter yang sama dengan ketiga negara lainnya. Tinggal di bagian utara Eropa dengan suhu yang bisa mencapai -30 derajat saat musim dingin, memang mempengaruhi karakter dan tingkah laku masyarakatnya. Orang-orang Eropa Utara cenderung lebih dingin terhadap orang asing, ketimbang orang-orang yang tinggal di kawasan yang hangat seperti Italia atau Portugal. Karena hanya mendapatkan hangatnya matahari tak lebih dari 3-5 minggu pertahun, masyarakat Eropa Utara lebih banyak menutup diri, diam, dan sedikit acuh. Tapi jangan salah, walaupun dingin dan hampa