Langsung ke konten utama

Agensi Au Pair Gratis


Meskipun jadi au pair butuh modal, namun jangan sampai membuat kantong meringis. Beberapa tahun lalu ketika au pair tak terlalu dikenal, banyak agensi gratis berjamuran jadi perantara keluarga dan au pair. Saya termasuk salah satunya yang dari dulu pakai jasa agensi au pair gratisan tanpa keluar modal 0 Rupiah pun untuk dapat host family.

Sekarang demi jadi au pair di luar negeri, banyak orang rela sampai hutang kanan kiri untuk modal bayar agensi yang dirasa lebih menguntungkan ketimbang harus cari keluarga secara mandiri. Tak hanya janji mencarikan keluarga angkat lebih cepat, namun mereka juga menyediakan kursus bahasa sampai pendampingan mengurus visa. Agensi-agensi ini pun tak murah bahkan ada yang sampai mengenakan biaya puluhan juta. Dengan uang saku au pair yang tak seberapa, bagi saya, rasanya sayang sekali mengeluarkan uang sebanyak itu selama masih mampu cari keluarga sendiri. Tak sampai di situ, ketidakpahaman calon au pair dengan para scammers pun memungkinkan mereka untuk kena tipu hingga uang melayang begitu saja.


Meski tak banyak lagi agensi gratisan seperti dulu, namun masih ada beberapa agensi au pair terpercaya lain yang bisa kamu coba, lho! Pertanyaan ini juga berkali-kali sering masuk ke saya yang menanyakan agensi mana saja yang selain terpercaya, juga gratis. Kuncinya cuma satu, kamu harus dituntut untuk lebih mandiri dan jeli mencari berbagai informasi. Kalau keuangan terbatas, berikut beberapa agensi au pair gratis hingga minim biaya yang sudah saya rangkum*:



Rasanya hampir di setiap rekomendasi agensi au pair, tak akan pernah lepas dari agensi paling populer dan nomor satu di internet ini. APW menawarkan kemudahan bagi au pair dan keluarga angkat untuk saling mencari satu sama lain menggunakan usability yang dirancang sesimpel mungkin. Selain database keluarga yang luas, agensi ini juga memberikan informasi umum yang super komprehensif tentang program au pair di 21 negara di dunia.


Asiknya lagi, kita tak perlu mengeluarkan duit sepeser pun untuk jadi Premium Member - namun sebaliknya, calon keluarga angkatlah yang disarankan untuk membayar Premium Membership. Walau gratis, calon au pair tetap bisa memiliki akses ke semua fitur agar bisa bertukar pesan dengan calon keluarga. Sayangnya dari informasi yang selalu saya dengar, proses registrasi ke situs ini semakin diperketat. Entah karena alasan apa, tapi banyak yang mengeluh ke saya perihal permohonan registrasi mereka yang selalu ditolak tanpa diberitahu penyebabnya. Kalau merasa selalu gagal saat daftar ke APW, ada baiknya kamu melirik agensi lain sebagai alternatif karena dari dulu hoki saya juga bukan di sini.


2. Energy Au Pair (Norwegia/Denmark/Swedia)

Bagi yang tertarik jadi au pair di Skandinavia, Energy bisa dijadikan pilihan utama untuk mencari calon keluarga. Saat jadi au pair di Denmark dan Norwegia kemarin pun, semua host family saya dapatkan dari agensi ini. Selain gratis, Energy juga dikelola oleh individu yang tak sungkan terjun langsung membantu au pair saat mereka tertimpa masalah di negara tujuan. 

Sayangnya, butuh waktu berbulan-bulan untuk ditawari keluarga jika posisi kita masih di Indonesia. Sebaliknya, agensi akan memprioritaskan au pair yang ingin ganti keluarga dan sudah berada di Skandinavia. Sistemnya pun sedikit membingungkan bagi para calon au pair baru karena tak ada deskripsi lanjutan apa yang harus kita lakukan setelah mendaftar. Dokumentasi tambahan yang mesti dikirim untuk melengkapi profil pun dirasa sedikit bertele-tele untuk ukuran orang Indonesia yang ingin serba cepat.

Namun prosesnya hanyalah kita disuruh menunggu sampai Energy mengirimkan beberapa profil keluarga yang preferensinya cocok dengan profil kita. Lalu selanjutnya yang harus kita lakukan memilih untuk menolak dan tertarik dengan keluarga tersebut yang jika nantinya jika tertarik, profil kita akan diteruskan lagi ke mereka. In the end, keputusan dikembalikan ke keluarga apakah ingin menghubungi kita atau tidak.



Meski bukan layaknya agensi per individu yang akan membantu mu secara langsung, tapi AuPair.com menyedikan database keluarga di seluruh dunia bagi kalian yang ingin cari keluarga secara mandiri. Registrasi pun 100% gratis dan calon au pair juga bisa mengakses segala fitur karena biaya langganan hanya dibebankan ke calon keluarga. Walau katanya setiap keluarga dicek kebenarannya tiap waktu, namun saya dengar banyak juga yang tetap kena scam dari situs ini. Sebetulnya bukan kesalahan dari pihak agensi, namun si penipu biasanya sudah ulung membuat profil terlihat semenarik dan seasli mungkin. Saya sarankan agar berhati-hati dengan calon keluarga dari Amerika dan Inggris karena kebanyakan scammers biasanya mengatasnamakan diri mereka dari negara ini.




Saya kurang tahu pasti apa saja persyaratan terbaru bagi para orang Indonesia yang ingin jadi au pair di Swiss. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa sejak 2015, pemerintah Swiss membatasi au pair non-Eropa untuk masuk ke wilayah mereka. Banyak yang menyayangkan keputusan tersebut dikarenakan Swiss adalah salah satu destinasi favorit untuk tinggal dan liburan. Namun setidaknya di tahun 2018 (atau 2019), saya dengar bahwa beberapa Kanton (seperti distrik) di Swiss mulai terbuka bagi para au pair non-Eropa yang ingin tinggal di sana.

Kalau memang tertarik jadi au pair di Swiss dan ingin tanya-tanya lebih jauh tentang segala persyaratan, kamu bisa buka agensi yang sudah terdaftar sejak 2002 ini. Selain servis yang diberikan 100% gratis bagi calon au pair dan nanny, Wind Connections adalah satu-satunya agensi di Swiss yang juga member IAPA (International Au Pair Association). Tak hanya memfasilitasi au pair dan nanny dengan pemahaman integrasi di Swiss, tapi mereka juga mewawancarai calon keluarga langsung untuk memastikan bahwa tiap placement mematuhi aturan yang berlaku.


Au pair di Luksemburg

Dengan luas hanya 2.586 km², negara kecil yang diapit Prancis, Jerman, dan Belgia ini sebetulnya menawarkan uang saku yang lumayan besar tiap bulannya. Meski tidak sering mendengar cerita au pair Indonesia di Luksemburg, tapi saya cukup merekomendasikan negara mungil ini untuk tujuan mu bertukar budaya di Eropa.


Sebagai agensi pioner di Luksemburg, Alpha Omega menawarkan gratis registrasi bagi semua calon au pair di seluruh dunia. Mereka juga termasuk member IAPA (International Au Pair Connection) dan tiap individu juga akan diwawancarai lebih dahulu untuk mencari tahu minat, motivasi, serta preferensi. Sebagai bonus, mereka juga menawarkan jasa administratif yang berhubungan dengan visa untuk memudahkan mu menyiapkan segala macam dokumen nantinya.

Hanya saja, karena informasi dari situs agensi ini masih minim, maka tak pasti berapa biaya yang harus au pair keluarkan untuk memakai jasa mereka. Jika kamu tertarik, bisa langsung daftar, lengkapi profil, lalu ikuti semua prosedur yang disarankan. Atau kalau ingin tanya-tanya lebih lanjut, kalian juga bisa langsung menghubungi mereka dulu via email.


Berdiri di tahun 2021, LuxAuPair adalah agensi baru yang bekerja sama dengan National Youth Service (Service National de la Jeunesse - SNJ). Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mendukung para calon au pair dan keluarga angkat di tiap tahapan dari proses registrasti sampai integrasi di negara tujuan. Layaknya agensi yang peduli dengan preferensi kedua belah pihak, tahapan pun dibuat sedetail mungkin agar au pair placement berjalan dengan lancar.


Agensi mengevaluasi tiap aplikasi menggunakan Need Assesment Form (NAF) untuk memahami dulu siapa dan apa saja yang calon au pair dan keluarga butuhkan. Tiap au pair juga akan diwawancara sebelum akhirnya nanti dicocokan dengan daftar keluarga yang ada di database mereka. Karena bekerja sama dengan SNJ - yang juga salah satu badan pentingnya proses visa au pair Luksemburg, pengajuan aplikasi ke imigrasi pun dirasa lebih direct


Freemium Membership

Tentu saja cari agensi gratis di tiap negara yang bisa membantu mu dari A-Z tak mudah dan kuantitasnya pun tak banyak. Kalau mau menyisihkan sedikit biaya untuk berlangganan, beberapa agensi bersifat freemium di bawah ini bisa dijadikan alternatif. Kamu bisa registrasi dengan gratis, namun perlu berlangganan tiap bulannya untuk menikmati beberapa fitur mereka.



Dengan membayar paling sedikit €5 sebagai Premium Member, kamu bisa langsung membaca pesan, menghubungi calon keluarga, serta bertukar informasi personal yang berguna untuk menyelesaikan pengisian kontrak au pair minimal selama satu bulan. Karena sistemnya satu kali bayar, maka kamu tak perlu repot-repot lagi membatalkan langganan di kemudian hari. 



2. Aufini

Meskipun bisa menemukan banyak calon keluarga dari berbagai negara di Eropa, namun situs ini sebetulnya lebih didedikasikan untuk keluarga di Denmark. Dengan database yang mencapai 11 ribu keluarga, Aufini menjual membership bagi calon au pair agar dapat bertukar pesan dengan calon keluarga. Kamu bisa memilih untuk berlangganan selama 1, 3, atau 6 bulan, dengan biaya minimum €6.

Baca juga: Semakin Banyak yang Ingin Jadi Au Pair, Semakin Sedikit Keluarga yang Butuh


3. Au Pair Butrfly 

Yang tertarik memoles bahasa dan belajar budaya Prancis langsung di negaranya, agensi satu ini bisa kalian cek. Au pair Butrfly adalah agensi terkemuka di Prancis yang menyediakan servis gratis bagi semua calon au pair. Hanya saja, kamu tetap dituntut untuk mandiri dengan pencarian mu dan hanya bisa mengakses semua calon keluarga non-premium. Kamu bisa langsung menghubungi keluarga tersebut dan menyelesaikan semua persyaratan administratif yang berhubungan dengan visa, tanpa bantuan rematch jika nantinya ingin ganti keluarga.

Tapi jika tak mau repot, Au Pair Butrfly menyediakan paket premium bagi para calon au pair yang tertarik untuk dicarikan keluarga serta bantuan lain seputar informasi visa, rematching, dan integrasi. Di situs tak ditemukan berapa biayanya, tapi walau tak memilih jasa ini pun, agensi tetap bisa membantu mu dari A-Z jika dirasa memang membutuhkan informasi tentang proses visa dan kemungkinan rematching dengan keluarga baru nantinya.

. . .

Seperti yang saya katakan di atas, kuncinya kalau ingin minim modal, kamu harus belajar cari keluarga mandiri dan mendalami informasi sendiri. Namun bagi yang tak mau repot dan kebetulan uangnya juga ada, tak ada yang salah juga pakai jasa agensi berbayar. 

Happy searching!



*Catatan: Karena saya sudah lama tak update informasi soal dunia au pair, kalau kalian ada yang ingin menambahkan agensi terpercaya minim biaya lain yang bisa direkomendasikan, mohon infonya lewat komentar di bawah ya :)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bule Ketemu Online, Bisakah Serius?

( PERHATIAN!!! SAYA BANYAK SEKALI MENERIMA TESTIMONIALS SOAL COWOK-COWOK DARI INGGRIS YANG MEMINTA ALAMAT SI CEWEK YANG DIKENAL VIA ONLINE. FYI , HAMPIR SEMUA MODUS PENIPUAN SEPERTI INI BERASAL DARI INGGRIS DAN AMERIKA! JANGAN PERNAH TERTIPU KEMASAN KULIT PUTIHNYA, KARENA BISA JADI YANG KALIAN AJAK CHATTING -AN ATAU VIDEO CALL -AN ITU ADALAH PENIPU !! JANGAN PERNAH BERI DATA DIRI SEPERTI NAMA LENGKAP, ALAMAT, SERTA NOMOR IDENTITAS ATAU KARTU KREDIT KE ORANG-ORANG ASING LEWAT DUNIA DIGITAL! BE SMART, BE AWARE, AND PLEASE JANGAN DULU BAPERAN KALO ADA YANG MENGAJAK NIKAH PADAHAL BARU SEMINGGU KENAL!!!) Selain berniat jadi au pair, ternyata blog saya banyak dikunjungi oleh cewek-cewek Indonesia yang ingin pacaran atau sedang dekat dengan bule. Gara-gara tulisan tentang cowok Eropa dan cowok Skandinavia , banyak pembaca blog yang mengirim surel ke saya dan curhat masalah cintanya dengan si bule. Aduh, padahal saya jauh dari kata "ahli" masalah cinta-cintaan. Saya sebetu

Mempelajari Karakter Para Cowok di Tiap Bagian Eropa

*I talk a lot about European boys in this blog, but seriously, this is always the hottest topic for girls! ;) Oke, salahkan pengalaman saya yang jadi serial dater  selama tinggal di Eropa. Tapi gara-gara pengalaman ini, saya juga bisa bertemu banyak orang baru sekalian mempelajari karakter mereka. Cowok-cowok yang saya temui ini juga tidak semuanya saya kencani. Beberapa dari mereka saya kenal saat workshop, festival, ataupun dari teman. Beruntung sekali, banyak juga teman-teman cewek yang mau menceritakan pengalamannya saat berkencan dari cowok ini, cowok itu, and all of them have wrapped up neatly in my head! Secara umum, tulisan yang saya ceritakan disini murni hasil pengalaman pribadi, pengalaman teman, ataupun si cowok yang menilai bangsanya secara langsung. Letak geografis Eropanya mungkin sedikit rancu, tapi saya mengelompokkan mereka berdasarkan jarak negara dan karakter yang saling berdekatan. Kita semua benci stereotipe, tapi walau bagaimana pun kita tetaplah bagi

7 Kebiasaan Makan Keluarga Eropa

Tiga tahun tinggal di Eropa dengan keluarga angkat, saya jadi paham bagaimana elegan dan intimnya cara makan mereka. Bagi para keluarga ini, meja makan tidak hanya tempat untuk menyantap makanan, tapi juga ajang bertukar informasi para anggota keluarga dan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Selain table manner , orang Eropa juga sangat perhatian terhadap nilai gizi yang terkandung di suatu makanan hingga hanya makan makanan berkualitas tinggi. Berbeda dengan orang Indonesia yang menjadikan meja makan hanya sebagai tempat menaruh makanan, membuka tudung saji saat akan disantap, lalu pergi ke ruang nonton sambil makan. Selama tinggal dengan banyak macam keluarga angkat, tidak hanya nilai gizi yang saya pelajari dari mereka, tapi juga kebiasaan makan orang Eropa yang sebenarnya sangat sederhana dan tidak berlebihan. Dari kebiasaan makan mereka ini juga, saya bisa menyimpulkan mengapa orang-orang di benua ini awet tua alias tetap sehat menginjak usia di atas 70-an. Kuncinya, pola

Guide Untuk Para Calon Au Pair

Kepada para pembaca blog saya yang tertarik menjadi au pair, terima kasih! Karena banyaknya surel dan pertanyaan tentang au pair, saya merasa perlu membuat satu postingan lain demi menjawab rasa penasaran pembaca. Mungkin juga kalian tertarik untuk membaca hal-hal yang harus diketahui sebelum memutuskan jadi au pair  ataupun tips seputar au pair ? Atau mungkin juga merasa tertantang untuk jadi au pair di usia 20an, baca juga cerita saya disini . Saya tidak akan membahas apa itu au pair ataupun tugas-tugasnya, karena yang membaca postingan ini saya percaya sudah berminat menjadi au pair dan minimal tahu sedikit. Meskipun sudah ada minat keluar negeri dan menjadi au pair, banyak juga yang masih bingung harus mulai dari mana. Ada juga pertanyaan apakah mesti pakai agen atau tidak, hingga pertanyaan soal negara mana saja yang memungkinkan peluang kerja atau kuliah setelah masa au pair selesai. Oke, tenang! Saya mencoba menjabarkan lagi hal yang saya tahu demi menjawab rasa penasar

First Time Au Pair, Ke Negara Mana?

Saya ingat betul ketika pertama kali membuat profil di Aupair World, saya begitu excited memilih banyak negara yang dituju tanpa pikir panjang. Tujuan utama saya saat itu adalah Selandia Baru, salah satu negara impian untuk bisa tinggal. Beberapa pesan pun saya kirimkan ke host family di Selandia Baru karena siapa tahu mimpi saya untuk bisa tinggal disana sebentar lagi terwujud. Sangat sedikit  host family dari sana saat itu, jadi saya kirimkan saja aplikasi ke semua profil keluarga yang ada. Sayangnya, semua menolak tanpa alasan. Hingga suatu hari, saya menerima penolakan dari salah satu keluarga yang mengatakan kalau orang Indonesia tidak bisa jadi au pair ke Selandia Baru. Duhh! Dari sana akhirnya saya lebih teliti lagi membaca satu per satu regulasi negara yang memungkinkan bagi pemegang paspor Indonesia. Sebelum memutuskan memilih negara tujuan, berikut adalah daftar negara yang menerima au pair dari Indonesia; Australia (lewat Working Holiday Visa ) Austria Amerika